1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tidak hanya anak usia 5-15 tahun, demam rematik juga dapat menyerang balita dan dewasa
Demam rematik adalah peradangan yang dapat berdampak pada jantung, sendi, kulit, atau otak. Penyakit ini terjadi sebagai komplikasi dari radang tenggorokan akibat infeksi bakteri Streptococcus yang tidak ditangani dengan baik.
Meskipun sering terjadi pada anak usia 5-15 tahun, demam rematik juga dapat dialami oleh remaja yang lebih tua hingga orang dewasa.
Di Indonesia, demam rematik masih cukup umum ditemui dan seringkali menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi berat dan kekambuhan penyakit ini.
Demam rematik merupakan komplikasi dari radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus. Gejalanya bisa muncul kira-kira dua sampai empat minggu setelah infeksi pada tenggorokan.
Secara umum, gejala demam rematik meliputi:
Gejala-gejala tersebut terjadi akibat adanya peradangan yang telah menyebar ke jantung, sendi, sistem saraf pusat, atau kulit.
Penyebab utama infeksi bakteri adalah Streptococcus grup A. Bakteri ini memicu radang tenggorokan. Mekanisme dan hubungan antara radang tenggorokan dan demam rematik sejatinya belum diketahui dengan pasti.
Meski begitu, para pakar memperkirakan bahwa demam rematik dipicu oleh reaksi dari sistem imun akibat bakteri streptokokus tersebut.
Bakteri streptokokus memiliki protein yang menyerupai protein pada beberapa jaringan tubuh. Kondisi ini membuat sistem imun tubuh keliru mengidentifikasi jaringan-jaringan tubuh yang sehat tersebut sebagai benda asing serupa bakteri dan menyerangnya. Akibatnya, muncullah gejala demam rematik.
Beberapa faktor risiko penyakit ini meliputi:
Selain itu, demam berdarah dan radang tenggorokan yang tidak ditangani juga dapat meningkatkan risiko demam rematik.
Sampai sekarang, belum ada pemeriksaan medis khusus untuk mendeteksi penyakit ini. Diagnosis demam rematik dapat dipastikan berdasarkan metode pemeriksaan di bawah ini:
Dokter akan mengajukan pertanyan-pertanyaan seputar gejala serta riwayat penyakit pasien.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan gejala demam rematik pada tubuh pasien (misalnya ruam atau sendi yang sakit dan bengkak), pengukuran suhu tubuh, pengecekan detak jantung dengan stetoskop.
Tes ini dilakukan guna membuktikan ada tidaknya bakteri Streptococcus di tenggorokan pasien.
Tes darah bertujuan memeriksa keberadaan antibodi terhadap bakteri Streptococcus grup A dalam tubuh pasien.
Pemeriksaan EKG dan ekokardiogram diperlukan untuk menilai ada tidaknya kelainan pada jantung sebagai komplikasi dari demam rematik.
Advertisement
Pengobatan demam rematik bertujuan memberantas bakteri Streptokokus dari tubuh penderita, mengendalikan peradangan, mengurangi gejala, dan menurunkan risiko kambuh maupun komplikasi pada jantung.
Dokter dapat menyarankan cara mengobati demam rematik di bawah ini:
Dokter akan menganjurkan penderita (khususnya anak-anak) untuk beristirahat dan tidak banyak gerak selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Penisilin merupakan salah satu contoh antibiotik yang biasa diresepkan oleh dokter. Konsumsi obat ini bisa berlangsung cukup lama, tergantung pada kondisi penderita.
Jangan menghentikan penggunaan obat antibiotik apapun tanpa anjuran dokter. Berhenti meminum antibiotik sembarangan bisa memicu bakteri yang resistensi terhadap antibiotik.
Obat ini akan diberikan untuk mengatasi demam, nyeri otot, serta peradangan. Aspirin, ibuprofen, serta naproxen merupakan beberapa contoh OAINS yang bisa dresepkan.
Namun ingatkah bahwa aspirin tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak karena dapat memicu Sindrom Reye.
Dokter akan meresepkan obat antikejang untuk kondisi demam reumatik yang disertai kejang.
Pada kasus inflamasi jantung yang parah, dokter bisa menganjurkan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada jantung penderita. Prosedur ini dilakukan guna mencegah gagal jantung.
Komplikasi dapat terjadi apabila sudah ada kerusakan permanen pada jantung. Kondisi ini biasanya terjadi pada 10-20 tahun setelah demam rematik. Kerusakan jantung dapat berupa:
Satu-satunya cara mencegah demam rematik adalah mengatasi radang tenggorokan secepat mungkin. Dengan begitu, komplikasi ini pun tidak terjadi.
Anda juga bisa mencegah infeksi bakteri Streptococcus grup A dengan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan. Berikut contohnya:
Baca juga: Langkah Cuci Tangan yang Efektif Singkirkan Kuman
Periksakan anak atau diri Anda ke dokter jika mengalami radang tenggorokan dengan gejala berikut:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter mungkin akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis demam rematik sekaligus penanganan yang tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved