logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Demam pada Anak

1 Jun 2021

| Lenny Tan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Demam pada anak bisa muncul karena banyak hal, dari tumbuh gigi, efek samping imunisasi, hingga infeksi

Demam pada anak bisa disertai menggigil

Pengertian demam pada anak

Semua orang pasti pernah mengalami demam, tidak terkecuali anak-anak. Demam pada anak sebenarnya merupakan pertanda bahwa tubuhnya sedang melawan infeksi dan biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius.

Demam terjadi ketika  suhu tubuh melebihi suhu normal. Pengaturan suhu tubuh terdapat di bagian otak yang disebut hipotalamus. 

Hipotalamus tahu berapa suhu yang pas bagi tubuh Anda. Bagian otak ini juga akan mengirim sinyal untuk mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.

Namun ketika tubuh mengalami infeksi, hipotalamus akan membuat suhu tubuh penderita menjadi lebih tinggi. perubahan suhu ini bertujuan membantu tubuh dalam melawan kuman penyebab infeksi tersebut.

Setiap orangtua pasti akan khawatir ketika anaknya mengalami demam, apalagi bila sang anak menjadi rewel. Anda perlu mengetahui penanganan demam pada anak dengan tepat dan kapan harus membawanya ke dokter.

 

Tanda dan gejala demam pada anak

Gejala demam tentunya adalah kenaikan suhu tubuh, namun dapat disertai gejala lain yang  dapat bervariasi sesuai penyebabnya. Gejala penyerta ini umumnya meliputi:

  • Berkeringat
  • Lemas
  • Menggigil atau kedinginan
  • Sakit kepala
  • Pegal-pegal
  • Penurunan nafsu makan
  • Rewel
  • Dehidrasi

Kondisi demam pada anak mungkin tidak serius bila anak masih mau makan, minum, dan bermain, serta tetap sadar, bisa tersenyum, memiliki warna kulit yang normal, dan terlihat baik-baik saja ketika suhu tubuhnya mulai turun. Namun tetap harus selalu observasi kondisi anak. 

Namun harap diingat bahwa bayi dan anak di antara usia 6 bulan sampai 5 tahun paling berisiko mengalami kejang demam. Sekitar sepertiga anak yang pernah kejang demam bisa kembali mengalaminya, biasanya dalam waktu 12 bulan kemudian.

 

Penyebab demam pada anak

Penyebab demam pada anak bisa beragam hal. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Infeksi

Kebanyakan kasus demam disebabkan oleh infeksi, seperti saat pilek atau flu. Demam akan membantu tubuh dalam melawan infeksi dengan merangsang sistem kekebalan tubuh. Infeksi dapat berupa bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.

  • Imunisasi

Bayi dan anak yang baru saja mendapatkan imunisasi bisa mengalami demam.

  • Tumbuh gigi

Hal ini juga dapat menjadi penyebab demam pada bayi. Namun tumbuh gigi biasanya tidak menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang signifikan.

  • Pakaian yang terlalu tebal

Hal ini sering terjadi khususnya pada bayi baru lahir. Pasalnya, orang tua mungkin merasa cemas sehingga memakaikan baju maupun selimut yang terlalu tebal, padahal suhu di sekitar anak tidak dingin.

 

Diagnosis demam pada anak

Diagnosis demam pada anak termasuk mudah dipastikan. Orang tua cukup mengukur suhu tubuh anak dengan termometer. Bila hasilnya menandakan temperatur yang tinggi, anak dapat dikatakan mengalami demam. Diagnosis demam jika di atas 37.4'C

Namun harus dipastikan terlebih dulu bahwa pemeriksaan suhu tersebut dilakukan ketika anak sedang tenang agar hasilnya akurat.

Karena demam hanyalah sebuah gejala dari suatu penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mencari penyebabnya. Serangkaian pemeriksaan penunjang yang mungkin meliputi tes darah, tes urine, serta rontgen dan pemeriksaan pencitraan lainnya.

 

Advertisement

Cara mengobati demam pada anak

Orang tua tidak perlu panik bila anaknya mengalami demam. Tidak semua demam pada anak butuh ditangani secara medis.

Kondisi demam umumnya hanya perlu diobati bila telah menyebabkan ketidaknyamanan pada Si Kecil. Untuk meringankan demam dan gejala penyertanya, beberapa cara di bawah ini dapat dilakukan:

1. Mempercepat penurunan suhu tubuh anak

Para orang tua bisa mencoba sederet langkah mandiri di bawah ini:

  • Berikan pakaian dan selimut yang tipis.
  • Pastikan suhu kamar tidur anak tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Jangan memberikan kompres air es karena justru dapat meningkatkan suhu demam. Kompreslah dengan air bersuhu ruangan. 
  • Bujuk anak agar mau banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
  • Pilihlah makanan yang mengandung air, seperti sup ayam.
  • Jangan memberikan minuman berkafein, seperti teh, kopi, atau minuman bersoda. Minuman jenis ini justru dapat membuat anak lebih sering pipis, sehingga memperburuk kondisi dehidrasi.
  • Bila anak Anda muntah-muntah atau diare, Anda dapat memberikan larutan oralit
  • Pastikan anak cukup beristirahat.
  • Bila anak masih ASI, terus berikan ASI
  • Bila anak sudah sekolah, sebaiknya liburkan anak dulu agar dapat beristirahat. Anak bisa kembali bersekolah saat suhu tubuhnya sudah normal selama 24 jam atau lebih. 

2. Obat-obatan

Bila anak Anda rewel dan tidak nyaman, Anda dapat memberikan obat paracetamol atau ibuprofen. Pastikan Anda mematuhi petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. 

Anda bisa meminta bantuan dokter bila tidak yakin dengan dosis obat yang tepat untuk anak Anda. Perlu diingat pula bahwa Anda tidak boleh memberikan obat demam pada bayi berusia di bawah dua bulan tanpa pemeriksaan oleh dokter terlebih dulu.

Anda juga sebaiknya tidak memberikan obat aspirin pada anak di bawah 16 tahun, kecuali bila dianjurkan oleh dokter. Obat ini dapat memicu terjadinya sindrom Reye.

 

Komplikasi demam pada anak

Bila tidak ditangani dengan benar dan suhu tubuh tidak kunjung turun, demam pada anak bisa memicu komplikasi berupa kejang. Kondisi kejang khususnya lebih rentan dialami oleh bayi enam bulan hingga lima tahun.

Sebagian besar kejang demam berlangsung selama beberapa menit, kemudian berhenti sendiri. Namun bila kejang tidak kunjung berhenti hingga lima menit, segera bawa buah hati Anda ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Cara mencegah demam pada anak

Sebagian besar gangguan kesehatan yang menyebabkan demam pada anak bisa dicegah dengan cara-cara berikut:

  • Mengajarkan cara mencuci tangan yang baik pada anak, yaitu dengan air bersih yang mengalir dan sabun. Terapkan kebiasaan ini sebelum makan atau setelah ke toilet dan bepergian.
  • Menurunkan risiko penularan infeksi dengan menutup mulut atau hidung Anda ketika batuk atau bersin.
  • Menghindari berbagi penggunaan botol minum atau alat makan dengan orang lain.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera periksakan kondisi anak Anda ke dokter bila Anak Anda:

  • Berusia di bawah tiga bulan dengan suhu rektal sekitar 38 derajat Celcius atau lebih
  • Memiliki suhu tubuh di atas 39 derajat Celcius
  • Mengalami demam yang berlangsung lebih dari 24 jam pada anak di bawah dua tahun, atau lebih dari 72 jam pada anak di atas dua tahun
  • Tidak mau minum atau makan
  • Mengalami gejala spesifik, misalnya sakit tenggorokan atau nyeri telinga
  • Mengalami diare atau muntah-muntah berkepanjangan
  • Mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti urine yang lebih sedikit dan lebih jarang pipis dibandingkan biasanya, menangis tanpa mengeluarkan air mata, serta tampak lemas
  • Sering demam, bahkan demam yang hanya berlangsung selama beberapa jam di malam hari
  • Mengalami gangguan kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau anemia sel sabit
  • Mengalami ruam-ruam di kulit
  • Mengalami nyeri saat buang air kecil

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang dirasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita. Demikian pula dengan riwayat medis pada keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat riwayat alergi pada anak Anda.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Sudah berapa lama demam berlangsung?
  • Apakah demam disertai dengan gejala lain, seperti muntah, sakit kepala, dan lain-lain?
  • Apa saja riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh anak Anda?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan dokter? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah didapatkan?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab demam pada anak. Dengan mengetahui penyebabnya, pengobatan yang tepat pun bisa diberikan oleh dokter.

 

Advertisement

demaminfeksidehidrasisuhu tubuhkejang demam

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved