1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gejala demam kuning serupa dengan gejala influenza pada umumnya
Demam kuning adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Salah satu gejala dari yellow fever adalah jaundice, atau badan tampak kuning. Itulah sebabnya penyakit ini disebut demam kuning.
Kondisi dengan nama lain yellow fever ini umumnya terdapat di daerah Afrika dan Amerika Selatan, serta dapat menyerang penduduk sekitar dan para turis yang sedang mengunjungi daerah tersebut. Penyakit demam kuning yang ringan dapat menyebabkan demam, sakit kepala, mual dan muntah.
Demam kuning dapat pula menjadi lebih berat dan serius, yang mampu menyebabkan masalah pada jantung, hati, dan ginjal, yang disertai dengan perdarahan dan jaundice (kulit dan mata menjadi berwarna kuning).
Demam kuning dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan laboratorium, gejala seseorang, dan riwayat perjalanan. Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan demam kuning. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mengenakan pakaian tertutup dan vaksinasi.
Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dengan gejala yang timbul pada hari ke 3-6 setelah terpapar. Gejala awal dari infeksi demam kuning serupa dengan gejala dari infeksi virus influenza, yaitu:
Pada fase akut yang berlangsung selama 3-4 hari dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti:
Ketika fase akut berakhir, gejala akan mulai hilang. Banyak orang yang sembuh dari demam kuning pada fase ini, tetapi beberapa orang akan mengalami fase yang lebih serius, yaitu fase toksik.
Gejala yang dialami pada fase akut dapat hilang sampai dengan 24 jam. Akan tetapi, pada beberapa kasus gejala tersebut dapat kembali lagi, dan disertai dengan gejala baru yang lebih serius, seperti:
Fase toksik dari demam kuning sering fatal, tetapi hanya sekitar 15 persen dari kasus demam kuning yang memasuki fase ini.
Penyebab demam kuning adalah virus yellow fever, yang termasuk dalam kelompok arbovirus. Virus yellow fever tergolong endemik di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika.
Virus ini ditransmisikan melalui nyamuk Aedes aegypti dan spesies Haemogogus. Kedua kelompok nyamuk ini hidup di habitat yang berbeda, yaitu di sekitar pemukiman manusia (domestik), di hutan, atau keduanya.
Nyamuk yang hidup di hutan dapat menularkan virus ke monyet. Ketika nyamuk menggigit monyet atau manusia yang terinfeksi demam kuning, maka virus akan masuk ke dalam aliran darah nyamuk yang akan bersirkulasi dan menetap di kelenjar ludah.
Saat nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia atau monyet lain, virus kemudian akan memasuki aliran darah inangnya yang dapat menyebabkan demam kuning. Penduduk di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Afrika berisiko besar terkena demam kuning.
Orang yang berpergian ke negara-negara tersebut juga berisiko tertular dan membawa penyakit ke daerah asalnya. Itulah sebabnya, banyak negara mengharuskan warganya yang akan berpergian ke daerah endemik demam kuning untuk divaksinasi terlebih dahulu.
Faktor risiko demam kuning yang harus diperhatikan adalah bepergian ke daerah endemic virus penyebab penyakit ini. Adapun wilayah yang sebaiknya diwaspadai antara lain:
Bahkan jika di area di atas tidak ada kasus, Anda sebaiknya tetap berhati-hati. Sebab, bisa saja penduduk di sana telah menerima vaksin. Anda yang belum divaksin, berisiko besar mendarita kondisi ini. Penyakit ini bisa menerpa siapa saja dari berbagai usia, namun lebih berisiko pada orang dewasa tua.
Diagnosis demam kuning berdasarkan tanda dan gejala pada fase awal bisa menyulitkan karena infeksi tersebut serupa dengan infeksi influenza, malaria, tifoid, dan demam berdarah.
Oleh karena itu, untuk mendiagnosis demam kuning, dokter akan menanyakan tentang beberapa hal berikut:
Advertisement
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi dari demam kuning. Namun, terdapat beberapa perawatan untuk meringankan gejala demam kuning, seperti:
Komplikasi demam kuning yang paling parah adalah kematian. Komplikasi tersebut menimpa pada 20% hingga 50% dari mereka yang mengembangkan penyakit parah.
Komplikasi lain bisa terjadi ketika penyakit berada di fase toksik. Fase ini bisa menyebabkan komplikasi berikut:
Pasien yang sembuh, akan mengalami pemulihan secara bertahap dari infeksi ini. Waktu yang dibutuhkan antara selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Biasanya pasien tidak mengalami kerusakan organ yang signifikan.
Mereka biasanya akan mengalami kelelahan dan penyakit kuning. Komplikasi lain bisa berupa infeksi bakteri sekunder seperti pneumonia atau infeksi darah.
Demam kuning dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal, meliputi:
Vaksinasi dapat menjadi pilihan yang efektif untuk mencegah demam kuning. Bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan vaksin apabila tinggal pada daerah risiko tinggi terkena demam kuning, atau hendak bepergian ke daerah endemis demam kuning, seperti Afrika Sub-Sahara dan sebagian dari Amerika Selatan.
Sebelum berpergian ke luar negeri atau ke negara yang berisiko tinggi demam kuning, dapatkan vaksinasi setidaknya 10 hari sebelum bepergian, tetapi lebih baik 2-4 minggu sebelum perjalanan dimulai. Vaksinasi dosis tunggal demam kuning akan memberikan perlindungan selama 10 tahun.
Terdapat efek samping yang wajar ketika mendapatkan vaksin selama 5-10 hari, seperti sakit kepala, demam ringan, nyeri otot, kelelahan, dan nyeri di tempat suntikan.
Reaksi yang lebih berat dapat berupa sindrom serupa dengan gejala demam kuning, seperti ensefalitis (peradangan pada otak) atau kematian, terutama pada bayi dan usia lanjut. Oleh sebab itu, vaksin ini dapat diberikan antara usia 9 bulan sampai dengan 60 tahun.
Langkah ini bisa dilakukan dengan menghindari aktivitas luar ruangan yang tidak perlu ketika nyamuk sedang aktif, memasang kawat nyamuk, memakai kelambu saat tidur, serta mengenakan baju berlengan panjang dan celana panjang.
Anda juga bisa memakai pengusir nyamuk, seperti permethrin untuk diaplikasikan pada pakaian, sepatu, kelambu tempat tidur, atau perlengkapan berkemah untuk mencegah nyamuk yang menggigit. Namun harap diingat bahwa permethrin tidak boeh dioleskan pada kulit.
Anda bisa pula memanfaatkan losion antinyamuk dengan bahan aktif, seperti DEET atau picaridin. Produk ini dapat dioleskan langsung ke kulit.
Pilihlah konsentrasi berdasarkan berapa lama proteksi diperlukan. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin lama pula proteksinya.
Meski begitu, produk antinyamuk memiliki bahan kimia yang beracun, jadi gunakan sewajarnya dan sesuai dengan durasi Anda di luar ruangan.
Anda juga tidak boleh memakai DEET pada anak-anak dan bayi di bawah dua bulan.
Konsultasikan dengan dokter sekitar 3-4 minggu sebelum Anda berpergian ke daerah yang berisiko terkena demam kuning untuk mendapatkan vaksin. Jika kurang dari 4 minggu, Anda masih dapat diberikan vaksin setidaknya 3-4 minggu sebelum melakukan perjalanan.
Carilah pertolongan medis darurat jika Anda baru pulang dari daerah rawan demam kuning dan memiliki tanda dan gejala dari fase toksik penyakit ini. Segera konsultasi ke dokter jika Anda mengalami gejala ringan setelah bepergian ke daerah yang rawan demam kuning.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat konsultasi dengan dokter, biasanya dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis demam kuning agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved