Cornelia de Lange syndrome (CdLS) adalah kelainan genetik langka yang memengaruhi banyak organ hingga menyebabkan berbagai gejala klinis pada penderitanya. Gejala pada CdLS biasanya muncul sedari lahir dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Secara umum, pasien CdLS memiliki karakteristik fisik yang khas, seperti alis yang menyatu, hidung pesek mencuat ke atas, dan bibir tipis yang mengarah ke bawah. Gangguan pertumbuhan, disabilitas intelektual, dan cacat pada anggota gerak badan juga kerap dialami penderita CdLS.
Cornelia de Lange syndrome termasuk ke dalam sekumpulan kondisi yang disebut cohesinopathies, yaitu kondisi yang disebabkan oleh mutasi pada gen-gen tertentu saat janin dibentuk dalam kandungan.
Menurut data pada penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine, angka kejadian Cornelia de Lange syndrome berkisar antara 1 dari 10.000-30.000 kelahiran. Penanganan sejak dini pada pasien CdLS dapat membantu mereka tumbuh dengan baik dan mencapai potensi penuh dalam hidup.
Gejala Cornelia de Lange syndrome dapat bervariasi pada tiap individu. Gejala yang diderita boleh jadi sama, tapi tingkat keparahan gejala bisa berbeda antar pasien.
Karakter fisik penderita Cornelia de Lange syndrome
Anak-anak yang menderita CdLS dapat dikenali dari karakteristik fisik yang khas, antara lain:
Gejala pada perkembangan kognitif
Selain karakteristik fisik yang khas, anak yang menderita CdLS juga dapat mengalami gejala pada perkembangan kognitif atau belajar mereka. Gejala tersebut meliputi:
Gejala pada perilaku
Anak yang menderita CdLS juga dapat menampakkan gejala pada sikap dan perilaku mereka, seperti:
Gejala klinis lainnya
Selain gejala-gejala yang telah disebutkan, anak yang menderita CdLS juga dapat mengalami beberapa kondisi medis tertentu, yaitu:
Penyebab Cornelia de Lange syndrome adalah adanya mutasi genetik pada gen-gen tertentu yang mengatur fungsi kompleks kohesin. Kompleks kohesin adalah sekelompok protein yang berperan penting dalam mengarahkan perkembangan janin sebelum dilahirkan.
Di dalam sel, kompleks kohesin membantu mengatur struktur dan organisasi kromosom, menstabilkan informasi genetik sel, dan memperbaiki DNA yang rusak. Kompleks kohesin juga mengatur aktivitas gen tertentu yang memandu perkembangan wajah, anggota badan, dan bagian tubuh lainnya.
Sekitar 65% kasus Cornelia de Lange syndrome disebabkan oleh mutasi pada gen NIPBL. Kasus CdLS lainnya dilaporkan terjadi akibat mutasi gen SMC1A and SMC3, HDAC8, dan RAD21.
Baik pria dan wanita dapat menjadi penderita CdLS. Jika CdLS disebabkan oleh mutasi pada gen NIPBL, RAD21, atau gen SMC3, maka kondisi ini diturunkan melalui pola penurunan autosomal dominan.
Pada autosomal dominan, seorang anak dapat mengalami CdLS jika mewarisi salinan gen yang bermutasi dari salah satu orangtuanya. Sementara itu, jika CdLS disebabkan oleh mutasi pada gen HDAC8 atau SMC1A, maka kondisi ini diturunkan melalui kromosom X.
Pada kasus CdLS tersebut, gen yang bermutasi terdapat dalam kromosom X. Dengan begitu, Pasien wanita, yang memiliki 2 kromosom X, dapat mengalami gejala yang tergolong lebih ringan dibanding pasien pria, yang hanya memiliki 1 kromosom X.
Sekitar 30% kasus CdLS juga dilaporkan dapat terjadi secara acak. Di mana mutasi bermula dari tubuh pasien sendiri dan bukan diturunkan dari anggota keluarga.
Faktor risiko Cornelia de Lange syndrome
Seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat Cornelia de Lange syndrome memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
Penderita Cornelia de Lange syndrome biasanya didiagnosis pada awal kehidupan mereka, begitu dilahirkan atau pada masa kanak-kanak.
Dalam mendiagnosis CdLS, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik
Dokter akan memulai pemeriksaan dengan menelaah gejala medis yang muncul, riwayat medis pasien dan juga keluarganya. Setelah itu, dokter juga akan menghitung BMI atau indeks massa tubuh pasien serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda atau karakteristik fisik yang khas pada pasien CdLS.
2. Tes genetik
Tes genetik ditujukan untuk mendeteksi mutasi pada gen NIPBL, SMC1A, serta gen SMC yang lainnya. Tes genetik akan direkomendasikan dokter jika pemeriksaan riwayat medis serta fisik pasien tidak memberikan hasil diagnosis yang jelas.
Prosedur ini juga dapat mengonfirmasi diagnosis pasien yang menampakkan gejala-gejala ringan.
Diagnosis sebelum proses kelahiran dapat dilakukan jika telah ditemukan mutasi pada gen NIPBL, SMC1A, SMC3, Rad21, HDAC8, ANKRD11 atau BRD4.
3. Pemeriksaan klinis
Selain tes genetik, dokter juga dapat melakukan prosedur-prosedur berikut untuk membantu diagnosis CdLS.
4. Pemeriksaan pada masa kehamilan
Diagnosis CdLS dapat dilakukan sebelum kelahiran yang dilakukan dengan prosedur ultrasonografi. Prosedur ini menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk membuat gambar dari janin. Dari gambar USG, dokter dapat memeriksa apakah terdapat cacat pada anggota gerak badan atau organ tubuhnya.
Advertisement
Pengobatan Cornelia de Lange syndrome (CdLS) ditujukan untuk menangani gejala-gejala yang dialami penderita. Proses pengobatan biasanya memerlukan tim yang beranggotakan spesialis medis dari berbagai bidang untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Perawatan Cornelia de Lange syndrome meliputi:
Jika Anda memiliki anak dengan CdLS, perawatan dini dengan melakukan berbagai langkah penanganan di atas adalah cara terbaik untuk mendukung perkembangan anak Anda. orangtua juga sangat disarankan untuk terlibat aktif untuk mempelajari kondisi CdLS yang diderita anak agar dapat menghabiskan waktu yang berkualitas dengan anak Anda. Hal ini penting karena dapat membantu pertumbuhan anak.
Baca juga: Penyakit Genetik Bukan Kiamat, Hidup Tetap Bisa Berkualitas
Jika tidak ditangani dengan baik, Cornelia de Lange syndrome dapat menimbulkan serangkaian komplikasi yang memerlukan penanganan khusus pada pasien. Komplikasi tersebut meliputi:
Cornelia de Lange syndrome adalah penyakit bawaan yang sebagian besar disebabkan oleh faktor keturunan. Cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan melakukan konsultasi pada ahli genetika jika memutuskan untuk memiliki keturunan, terutama jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat CdLS.
Ahli genetik juga dapat menyarankan tes selama masa kehamilan guna membantu mendeteksi risiko kelahiran anak dengan CdLS, serta memberikan informasi mengenai langkah selanjutnya terkait hasil tes yang didapatkan.
Baca jawaban dokter: Apakah setiap orang wajib melakukan Skrining genetik?
Dokter biasanya mendiagnosis Cornelia de Lange syndrome begitu anak dilahirkan atau saat pasien masih berada dalam kandungan ibu. Namun jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap risiko penyakit ini, berkonsultasilah dengan dokter.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Cornelia de Lange syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved