Ciguatera fish poisoning adalah salah satu bentuk keracunan makanan akibat memakan ikan yang terkontaminasi senyawa ciguatoxins. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami mual, nyeri, syok jantung, hingga gangguan saraf.
Racun ciguatera diproduksi oleh mikroorganisme bentik (yang berada di dasar air) yang menempel pada alga di perairan terumbu karang (dinoflagellata). Senyawa ini tidak berbahaya bagi ikan, tetapi dapat berdampak buruk bagi manusia dan mamalia lainnya.
Ada lebih dari 400 spesies ikan yang dapat terkontaminasi racun ciguatera dan menjadi penyebab ciguatera fish poisoning. Namun, paling sering terjadi pada ikan predator berukuran besar dengan berat lebih dari 2 kg seperti barakuda, kerapu, kakap, belut, kuwe batu, dan makarel Spanyol.
Ikan yang sudah terkontaminasi racun ciguatera tidak akan berubah penampilan, rasa, atau baunya. Senyawa ciguatoxins juga dapat larut dalam lemak dan tahan panas atau dingin, sehingga tidak akan hilang walaupun sudah dimasak atau dibekukan. Oleh karena itu, cukup sulit bagi manusia untuk menghindarinya.
Menurut jurnal Travel Medicine, perkiraan menunjukkan ada 50.000-500.000 kasus baru keracunan ciguatera di seluruh dunia setiap tahunnya.
Gejala ciguatera biasanya muncul 3-6 jam setelah makan ikan yang terkontaminasi. Akan tetapi, beberapa orang baru merasakan efeknya setelah 30 jam kemudian.
Gejala umum ciguatera fish poisoning meliputi:
Gejala ciguatera yang kurang umum dapat meliputi:
Gejala tersebut biasanya berlangsung selama beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus dapat bertahan selama berbulan-bulan.
Pada kasus keracunan ciguatera berat, pasien dapat mengalami sesak napas, air liur berlebihan, mata berair, menggigil, ruam, gatal, dan kelumpuhan. Bradikardia, koma, dan hipotensi juga pernah dilaporkan terjadi pada beberapa pasien ciguatera fish poisoning.
Ciguatera termasuk ke dalam foodborne illness, yakni gangguan kesehatan akibat makan makanan yang terkontaminasi racun berbahaya bernama ciguatoxins. Racun ini umumnya ditemukan pada ikan tropis atau subtropis
Berdasarkan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, ciguatoxins dan prekursornya diproduksi oleh alga mikroskopis yang termasuk dalam kelompok dinoflagellata bentik. Mikroalga ini tumbuh menempel pada substrat, seperti terumbu karang atau padang lamun di perairan laut yang hangat.
Ketika ikan herbivora kecil memakan alga yang tertempel ciguatoxins, racun tersebut dapat mengkontaminasi ikan dan menumpuk di organ dalam ikan seperti bagian hati, kulit, atau bahkan di telurnya.
Racun ini akan berpindah pada ikan predator yang lebih besar saat ikan kecil menjadi mangsa, sampai akhirnya ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Saat memasuki tubuh manusia, ciguatoxins akan memengaruhi sistem pencernaan, saraf, dan peredaran darah.
Penularan ciguatera poisoning antar manusia sangat jarang terjadi. Tetapi, menurut National Organization for Rare Disorders, ciguatoxin dilaporkan telah ditemukan dalam air mani laki-laki yang terkena ciguatera fish poisoning. Hal ini dapat menjadi penyebab keracunan ciguatera pada wanita ketika berhubungan seksual dengan laki-laki tersebut.
Ciguatoxins juga dapat masuk ke dalam ASI, sehingga ibu yang keracunan berisiko menularkan penyakit ini kepada anak-anak yang mereka susui.
Ciguatera fish poisoning dapat menyerang pria dan wanita dalam jumlah yang sama. Penyakit ini paling sering terjadi di negara tropis dan subtropis, terutama di kawasan Pasifik dan Karibia.
Semua kelompok umur berisiko terkena ciguatera poisoning. Namun, gejala yang lebih parah dengan durasi yang lebih lama umumnya terjadi pada orang yang lebih tua. Anak-anak tampaknya mengalami gejala yang lebih ringan untuk periode waktu yang lebih singkat.
Baca juga: Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan untuk Menghindari Keracunan
Hingga saat ini belum ada biomarker atau penanda khusus racun ciguatera pada manusia. Gejala ciguatera fish poisoning juga mirip dengan gejala keracunan makanan lainnya.
Oleh karena itu berdasarkan informasi yang diterbitkan Department of Food Safety and Zoonoses dari WHO, diagnosis pada manusia dilakukan dengan menganalisis temuan berikut:
Diagnosis ciguatera fish poisoning kemudian dapat diperkuat oleh kriteria berikut:
Advertisement
Tidak ada antiracun spesifik yang tersedia untuk racun ciguatera. Pengobatan yang dilakukan biasanya bertujuan untuk mengurangi gejalanya.
Pengobatan keracunan ikan ciguatera biasanya dilakukan di rumah sakit dengan segera memompa keluar semua isi lambung (gastric lavage). Jika pengobatan ini tidak dapat dilakukan, pasien akan dipaksa muntah dengan pemberian sirup ipecac.
Saat ini, beberapa dokter merekomendasikan arang aktif untuk membersihkan saluran pencernaan dari racun. Arang aktif dapat menyerap racun dengan baik dari pencernaan jika dilakukan 3 sampai 4 jam setelah pasien mengonsumsi ikan beracun.
Mual dan muntah yang tidak terkontrol harus diobati melalui rawat jalan dengan pemberian cairan intravena untuk mencegah dehidrasi. Jika terjadi syok, kejang, atau gagal napas, tindakan medis yang tepat harus segera dilakukan, misalnya dengan pemberian obat polisakarida, serum albumin, atau transfusi darah.
Pengobatan ciguatera lainnya bersifat simtomatik dan suportif, antara lain:
Setelah pasien pulih, pasien disarankan untuk menghindari konsumsi ikan, kacang-kacangan, alkohol, dan kafein setidaknya selama 6 bulan untuk mencegah gejala kembali.
Baca juga: Obat Keracunan Makanan yang Efektif Hentikan Racun dan Gejalanya
Ikan yang terkontaminasi ciguatoxins sangat sulit dibedakan dengan ikan lainnya. Namun, Anda dapat mengurangi risiko terkena ciguatera fish poisoning melalui hal-hal berikut:
Baca jawaban dokter: Bagaimana cara mengolah ikan yang benar?
Jika Anda baru saja makan ikan dan menduga bahwa Anda menderita keracunan ciguatera dari gejala-gejala yang muncul, segera hubungi dokter.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis ciguatera fish poisoning agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved