logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy

22 Jan 2023

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP) adalah gangguan neurologis

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy adalah jenis gangguan autoimun

Pengertian chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy (CIDP) adalah gangguan neurologis yang menyebabkan pembengkakan atau peradangan saraf. Peradangan ini dapat menghancurkan lapisan myelin, yakni lapisan pelindung yang menyelubungi saraf. 

Gejalanya CIDP yang dirasakan tiap pasien mungkin tidak akan sama. Tetapi pada prinsipnya, saat myelin rusak atau hancur, berbagai gejala seperti kesemutan di kaki dan tangan, serta hilangnya kekuatan otot dapat terjadi. 

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy adalah jenis gangguan autoimun dan inflamasi langka yang bersifat jangka panjang. Biasanya, ketika seseorang mengalami CIDP, kondisi ini akan dialami seumur hidup. Terkadang gejalanya bisa hilang untuk waktu yang lama tetapi dapat kambuh kembali di kemudian hari. 

Oleh sebab itu, kebanyakan pasien membutuhkan pengobatan dalam jangka panjang. Namun, semakin cepat kondisi ini terdiagnosis, semakin besar pula peluang pasien semakin besar peluang untuk sembuh total. 

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy biasanya diklasifikasikan menjadi beberapa kategori  berikut:

  • CIDP progresif yang gejalanya akan memburuk seiring waktu
  • CIDP recurrent (kambuhan) yang gejalanya bisa hilang namun kambuh kembali dalam beberapa waktu. 
  • CIDP monofasik. Pada jenis ini, serangan penyakit yang berlangsung 1 hingga 3 tahun namun tidak kambuh kembali. 

Tanda dan gejala chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy

Gejala chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy dapat meliputi satu dari sekian gejala berikut ini:

  • Kesulitan berjalan karena kelemahan atau mati rasa pada bagian kaki
  • Kesulitan menggunakan lengan, tangan, tungkai, dan kaki karena saraf yang melemah
  • Perubahan sensasi, seperti mati rasa atau penurunan sensasi, nyeri, terbakar, kesemutan, atau sensasi abnormal lainnya (biasanya mempengaruhi kaki terlebih dahulu, kemudian lengan dan tangan)

Gejala lain yang dapat terjadi akibat CIDP meliputi:

  • Gerakan abnormal atau tidak terkoordinasi
  • Masalah pernapasan
  • Kelelahan
  • Suara serak, perubahan suara atau bicara cadel

Penyebab chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy

Dokter dan peneliti tidak mengetahui dengan jelas apa yang menyebabkan chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy, tetapi mereka meyakini bahwa kondisi ini terjadi akibat respons kekebalan tubuh yang tidak normal. 

Diyakini bahwa CIDP terjadi ketika sistem kekebalan bereaksi secara berlebihan terhadap myelin yang sehat. Sistem imun kemudian menyerang myelin yang sehat tersebut hingga rusak dan hancur karena dianggap benda berbahaya seperti bakteri atau virus. Oleh sebab itu, CIDP diklasifikasikan sebagai penyakit autoimun.

 

Faktor risiko

Chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy,diketahui tidak berhubungan dengan faktor genetik apapun. Sementara pemicu spesifik CIDP bervariasi. Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi.

CIDP dapat terjadi dengan kondisi lain, seperti:

  • Hepatitis kronis
  • Diabetes
  • Infeksi bakteri Campylobacter jejuni
  • HIV/+AIDS
  • Gangguan sistem kekebalan yang terjadi akibat kanker
  • Penyakit radang usus
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Kanker sistem getah bening
  • Tiroid yang terlalu aktif
  • Efek samping obat-obatan pengobatan kanker atau HIV

Diagnosis chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy

Dalam mendiagnosis chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:

  • Tanya jawab dan pemeriksaan fisik terkait gejala yang dirasakan dan menelusuri riwayat medis pasien. 
  • Tes darah dan urine untuk memeriksa penyebab gejala yang dialami.
  • Studi konduksi saraf untuk mencari kerusakan myelin pada saraf tepi. Tes ini terkadang disebut elektromiogram yang dilakukan dengan penggunaan arus listrik rendah untuk menguji fungsi dan respons saraf.
  • Lumbar pungsi. Dalam prosedur ini, jarum kecil dimasukkan ke punggung Anda untuk mengambil sampel cairan serebrospinal (CSF) ditarik. CSF adalah cairan yang mengelilingi sumsum tulang belakang. Prosedur ini dapat membantu dokter untuk mendeteksi peningkatan kadar protein tertentu yang terkait dengan penyakit tersebut.

Advertisement

Cara mengobati chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy

Tujuan pengobatan CIDP adalah untuk menghentikan serangan pada myelin dan memperlambat perkembangan gejala. Pengobatan CIDP meliputi: 

 

Komplikasi 

Jika tidak diobati dengan baik, CIDP dapat mengakibatkan pasien kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari sebagai komplikasinya. Pasalnya, pasien menjadi kesulitan bergerak, berbicara, dan merasakan sensasi tertentu. 

Pasien CIDP juga sering kali kesulitan menjaga hubungan dekat, baik dengan teman atau anggota keluarga. 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Berkonsultasilah pada dokter saat Anda mengalami gejala chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis chronic inflammatory demyelinating polyneuropathy agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

masalah sarafperadangan

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved