1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cedera saraf tulang belakang ditandai dengan kelumpuhan dan nyeri pada bagian punggung atau leher
Cedera saraf tulang belakang (spinal cord injury) adalah kerusakan pada sumsum tulang ataupun saraf yang terletak di sepanjang tulang belakang. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan motorik (gerak) dan sensorik seseorang.
Cedera saraf tulang belakang umumnya terjadi akibat kecelakaan berkendara, cedera olahraga atau akibat aktivitas outdoor, atau kekerasan fisik.
Saraf tulang belakang terdiri atas sekelompok saraf dan jaringan lunak lain yang membentang sepanjang tulang belakang, dari dasar otak hingga tulang ekor. Fungsinya untuk mengantarkan sinyal dari otak ke seluruh tubuh dan sebaliknya.
Jika cedera terjadi, fungsi pengantaran sinyal dari otak ke seluruh tubuh ataupun sebaliknya akan terganggu. Tergantung pada lokasi kerusakannya, hal ini berakibat pada hilangnya sensasi dan pergerakan tubuh.
Cedera yang terjadi di saraf dekat tulang leher misalnya, dapat menyebabkan kelumpuhan pada sebagian besar tubuh dibandingkan dengan cedera pada 1 bagian saraf tulang belakang bagian bawah.
Secara umum, tanda dan gejala cedera saraf tulang belakang (spinal cord injury) adalah:
Meski demikian, gejala yang muncul mungkin saja berbeda tergantung pada lokasi cedera dan seberapa berat kerusakan yang terjadi. Umumnya, kondisi ini terbagi menjadi dua, yaitu lengkap dan tidak lengkap.
Selain kedua jenis kondisi, spinal cord injury juga dapat membuat penderitanya mengalami kelumpuhan dengan skala yang berbeda-beda, yaitu:
Penyebab utama cedera saraf tulang belakang (spinal cord injury) adalah kecelakaan atau kondisi yang menyebabkan kerusakan pada tulang belakang, ligamen (jaringan penyambung tulang dan otot), diskus (jaringan di antara tulang belakang) pada kolom tulang belakang, atau kerusakan saraf tulang belakang itu sendiri.
Kerusakan yang terjadi bisa disebabkan oleh 2 hal, yakni:
Kerusakan saraf tulang belakang terjadi akibat pukulan atau kecelakaan yang melukai tulang belakang. Kecelakaan atau pukulan ini menyebabkan tulang patah (fraktur), bergeser (dislokasi), hancur, atau menekan satu atau lebih dari ruas tulang belakang.
Cedera nontraumatis pada saraf tulang belakang dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti arthritis, kanker, inflamasi atau peradangan saraf tulang belakang, infeksi atau degenerasi diskus tulang belakang.
Jika dirangkum, penyebab umum spinal cord injury adalah:
Penyebab utama spinal cord injury adalah kecelakaan. Meski begitu, ada beberapa faktor yang menyebabkan Anda lebih berisiko mengalami cedera sumsum tulang belakang, yaitu:
Pertama-tama, dokter akan memastikan dulu jalan napas pasien. Jika cedera tulang belakang terjadi karena kecelakaan, dokter mungkin akan bertanya terlebih dulu mengenai kecelakaan yang terjadi dan memeriksa kemampuan gerak serta sensasi yang Anda rasakan.
Akan tetapi, jika pasien tidak sadar, mengeluhkan sakit leher, atau menunjukkan tanda-tanda kelumpuhan, ada beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini, yaitu:
Advertisement
Sayangnya, masalah saraf tulang belakang ini bersifat permanen dan tidak bisa diperbaiki. Pengobatan yang dilakukan hanya bersifat mencegah terjadi kerusakan yang lebih hebat dan mengusahakan pasien untuk dapat tetap hidup produktif.
Meski begitu, bukan berarti seseorang dengan spinal cord injury akan menjadi tidak berdaya sama sekali. Para peniliti terus melakukan riset terkait pengobatan, termasuk penggunaan prostesis (kaki atau tangan palsu) dan obat-obatan yang dapat merangsang regenerasi sel.
Pada tahap awal, penanganan cedera saraf tulang belakang bertujuan untuk meminimalisir efek trauma kepala dan leher dengan memberikan penyangga yang keras. Setelah itu, dokter akan melakukan:
Berikut ini adalah beberapa penanganan atau pengobatan spinal cord injury yang mungkin dilakukan:
Mengutip dari American Association of Neurological Surgeons, operasi mungkin perlu segera dilakukan untuk mengangkat patahan tulang, benda asing, bantalan saraf, atau massa yang mungkin menekan tulang belakang.
Operasi juga mungkin dibutuhkan untuk membuat tulang belakang stabul dan mengatasi rasa sakit yang terjadi.
Umumnya, operasi dilakukan pada pasien yang mengalami kelumpuhan tidak lengkap (incomplete).
Beberapa penelitian menyebutkan injeksi kortikosteroid dapat membantu mengobati kerusakan saraf tulang belakang. Injeksi ini harus diberikan dalam 8 jam setelah kecelakaan terjadi.
Pemberian obat-obatan pada pasien spinal cord injury dapat membantu menstabilkan tekanan darah, mempertahankan fungsi saraf, dan mengurangi peradangan.
Selain pada tahap awal, obat-obatan untuk meredakan nyeri dan obat untuk otot juga dapat diberikan selama perawatan.
Kebanyakan orang yang mengalami cedera saraf tulang belakang membutuhkan terapi, alias rehabilitasi. Beberapa terapi yang dianjurkan untuk penderita kerusakan saraf tulang belakang, antara lain fisioterapi, terapi okupasi, ataupun konseling psikologi.
Rehabilitasi memang tidak bisa mengembalikan fungsi saraf seperti semula. Akan tetapi, Anda akan diajarkan banyak keahlian baru lewat rehabilitasi, di antaranya:
Terdapat komplikasi cedera saraf belakang jangka panjang yang mungkin Anda alami, yaitu:
Untuk cedera traumatis yang menyebabkan kerusakan saraf tulang belakang dapat dicegah dengan cara:
Umumnya, cedera saraf tulang belakang terjadi akibat kecelakaan dan ini bersifat darurat. Jadi, Anda biasanya akan segera dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan.
Setelah divonis mengalami spinal cord injury, Anda harus segera menemui dokter jika mengalami gejala berikut ini:
Mengingat cedera saraf tulang belakang sifatnya gawat darurat dan disebabkan oleh kecelakaan, Anda mungkin tidak bisa mempersiapkan apa pun saat bertemu dokter.
Terdapat beberapa dokter spesialis yang mungkin terlibat untuk menangani masalah saraf tulang belakang, seperti dokter spesialis saraf, dokter bedah saraf, dokter spesialis ortopedi, dokter spesialis rehabilitasi medik, ataupun psikolog.
Beberapa hal yang dapat Anda persiapkan, antara lain:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis cedera tulang belakang agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved