1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cedera hamstring terjadi saat ada tarikan di otot belakang paha
Cedera hamstring adalah kondisi ketika otot hamstring yang terletak di paha bagian belakang mengalami tarikan atau robekan. Cedera hamstring akan memicu rasa ngilu dan sakit pada bagian belakang kaki.
Hamstring merupakan sekelompok otot yang terdiri dari 3 otot besar di belakang paha. Otot hamstring tidak banyak digunakan ketika berdiri atau berjalan, tetapi sangat aktif ketika melakukan aktivitas yang melibatkan menekuk lutut seperti berlari, melompat, memanjat, dan aktivitas yang dimulai dan berhenti mendadak.
Tarikan dari otot hamstring sering terjadi, terutama pada atlet yang sering melakukan lari cepat dengan gerakan awal dan akhir yang dilakukan secara mendadak. Beberapa olahraga yang berisiko besar memicu cedera hamstring antara lain lari sprint, tenis, sepak bola dan basket.
Selain pada atlet, cedera otot hamstring juga sering terjadi pada penari.
Cedera hamstring dapat dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu:
Pada cedera hamstring ringan, keluhan yang dirasakan dapat membaik dengan beristirahat, menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas, dan kompres es. Namun, untuk kasus yang lebih berat, dibutuhkan perawatan yang lebih spesifik dan waktu yang lebih lama untuk sembuh.
Cedera hamstring ringan memiliki intensitas rasa sakit yang cenderung ringan. Akan tetapi pada cedera hamstring yang parah, rasa sakit akan terasa sangat menyiksa hingga membuat seseorang menjadi tidak dapat berjalan atau bahkan tidak dapat berdiri.
Gejala cedera hamstring lain yang dapat muncul adalah:
Otot hamstring adalah kumpulan dari 3 otot yang terdapat di sepanjang paha bagian belakang, dari pinggul hingga bagian bawah lutut. Otot inilah yang membuat kita bisa menjulurkan kaki lurus ke belakang tubuh dan menekuk lutut.
Ketika salah satu dari otot ini meregang lebih dari kemampuannya saat beraktivitas fisik, maka cedera hamstring akan terjadi.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cedera otot hamstring, yaitu:
Otot yang tegang rentan mengalami tarikan, sehingga atlet harus mengikuti program latihan peregangan harian.
Dimana otot quadriceps lebih kuat dibandingkan otot–otot hamstring sehingga dapat menyebabkan cedera atau robekan pada otot hamstring.
Jika otot hamstring tersebut lemah, maka kemampuan otot tersebut berkurang dalam menghadapi beban dari olahraga atau latihan tertentu.
Jika telah pernah mengalami cedera hamstring sebelumnya, maka akan lebih mungkin mengalami cedera hamstring kembali.
Risiko akan semakin naik jika saat cedera belum benar-benar sembuh, Anda sudah mencoba untuk melakukan kembali semua aktivitas sebelum terjadi cedera.
Jika memiliki kelenturan yang terbatas, maka otot mungkin tidak akan dapat menanggung beban dengan kekuatan penuh yang diperlukan pada aktivitas tertentu.
Karena otot yang lelah tidak dapat menyerap banyak energi, sehingga rentan terhadap cedera.
Siapapun dapat mengalami cedera otot, tetapi orang dengan kegiatan tertentu lebih berisiko mengalaminya, seperti pada:
Cedera otot hamstring seringkali terjadi pada remaja karena tulang dan otot tidak tumbuh pada kecepatan yang sama.
Pada saat percepatan pertumbuhan, tulang anak mungkin tumbuh lebih cepat daripada otot anak, sehingga tulang tersebut akan menarik otot dan menyebabkan otot menjadi tegang. Meloncat secara tiba – tiba, peregangan atau benturan dapat merobek otot dari tulang.
Untuk mendiagnosis cedera hamstring, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kaki. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat pembengkakan dan area yang memicu rasa nyeri.
Dokter juga mungkin akan menggerakkan kaki ke arah-arah tertentu untuk melihat seberapa jauh keterbatasan gerak yang dirasakan pasien. Pemeriksaan ini juga bisa membantu dokter mengetahui lokasi dan jenis otot maupun ligamen yang cedera.
Proses diagnosis cedera hamstring kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan rontgen ataupun MRI.
Foto rontgen (X-rays) dapat digunakan untuk memeriksa fraktur atau patah tulang. Sementara itu pemeriksaan MRI dapat memvisualisasi robekan pada otot dan tendon dan menentukan beratnya cedera.
Advertisement
Pada kebanyakan kasus, cedera hamstring yang ringan sampai sedang dapat sembuh dengan sendirinya. Anda hanya perlu memberi waktu sekitar beberapa bulan.
Meski begitu, Anda Anda dapat melakukan beberapa upaya untuk mempercepat penyembuhan cedera hamstring, seperti:
Proses pemulihan cedera hamstring bisa lebih cepat terjadi apabila kaki yang cedera tidak digunakan untuk melakukan kegiatan berat selama beberapa waktu.
Kegiatan yang berat akan menambah beban pada otot dan ligamen, sehingga kerusakan yang terjadi tidak segera pulih. Bila perlu, gunakan tongkat agar tidak membebani kaki yang sedang cedera.
Mengompres kaki yang cedera dengan es bisa mengurangi rasa sakit dan bengkak. Kompres area yang cedera selama 20-30 menit setiap tiga hingga empat jam selama 2-3 hari, atau setidaknya sampai rasa sakit hilang.
Membungkus area kaki yang cedera bisa mempercepat pemulihan bengkak.
Mengganjal kaki dengan bantal saat duduk atau berbaring akan mengurangi tekanan pada otot, sehingga proses pemulihan cedera bisa lebih cepat.
Mengonsumsi obat pereda nyeri dan antiinflamasi seperti ibuprofen bisa membantu meredakan nyeri untuk sementara waktu. Obat ini juga dapat meredakan bengkak.
Namun perlu diingat bahwa obat pereda nyeri bukanlah pengobatan yang menargetkan untuk memulihkan otot. Sehingga untuk agar cedera pulih, Anda tetap perlu melakukan langkah pengobatan lainnya.
Beberapa pasien juga mungkin direkomendasikan untuk menjalani terapi fisik untuk meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot hamstring, sehingga otot bisa kembali digerakkan.
Dalam beberapa kasus cedera hamstring yang parah, Anda mungkin akan menjalani tindakan pembedahan. Dalam hal ini, dokter bedah akan memperbaiki otot dan memasangnya kembali agar dapat berfungsi seperti semula.
Tidak semua cedera otot hamstring dapat dicegah. Anda mungkin terdapat didalam kelompok yang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami cedera hamstring, seperti pada remaja atau orang dewasa yang lebih tua, atau mengalami benturan tiba–tiba yang menyebabkan cedera.
Oleh karena itu, peregangan secara teratur dan latihan penguatan otot dapat membantu menurunkan risiko cedera hamstring.
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera hamstring, antara lain:
Tarikan atau cedera pada hamstring ringan dapat diobati di rumah. Tetapi penderita harus menemui dokter jika tidak dapat menahan beban pada kaki yang cedera atau jika tidak dapat berjalan lebih dari 4 langkah tanpa sakit yang signifikan.
Apa yang dapat dilakukan
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved