25 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala cacar monyet muncul 5 sampai 21 hari setelah terinfeksi, diikuti dengan ruam yang dapat berubah menjadi benjolan kecil berisi cairan.
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang masuk dalam kategori viral zoonosis. Viral zoonosis berarti virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Gejala yang muncul pada penderita cacar monyet hampir mirip dengan gejala penyakit cacar (smallpox), namun lebih ringan. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada manusia di tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika.
Sejak ditemukan, kasus terbanyak terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Selain di benua Afrika, penyakit ini hanya pernah terjadi di empat negara lainnya, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Singapura. Kasus cacar monyet yang terakhir dilaporkan di luar Afrika adalah pada Mei 2019 di Singapura.
Namun WHO memperkirakan bahwa penyakit ini terdeteksi setidaknya lebih dari 100 kasus pada 12 negara, yang bukan merupakan endemik virus cacar monyet. Karena itu, timbulnya penyakit ini dengan jumlah kasus yang meningkat, memancing kewaspadaan setiap orang.
Masa inkubasi untuk cacar monyet adalah 5 sampai 21 hari. Masa inkubasi adalah jangka waktu antara kontak dengan orang yang terinfeksi hingga kemunculan gejala. Berikut gejala yang dapat terjadi pada penderita cacar monyet:
Selain itu, virus penyebabnya juga dapat menimbulkan ruam yang biasanya terbentuk pada satu sampai lima hari setelah gejala muncul. Bintik-bintik akan muncul dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Ruam kemudian berubah menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan. Lama kelamaan, benjolan tersebut dapat pecah, mengering, kemudian hilang dengan sendirinya.
Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox. Menurut laporan WHO, virus monkeypox ini ditemukan di banyak hewan pengerat seperti berbagai spesies tikus, tupai, dan monyet.
Penyebaran virus ini dapat terjadi ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus ini. Virus kemudian memasuki tubuh melalui luka di kulit, saluran pernapasan, dan selaput lendir di mata, hidung, maupun mulut.
Salah satu faktor risiko penularan virus ini adalah memakan daging monyet yang terinfeksi maupun hewan jenis lainnya, tanpa memasaknya hingga tingkat kematangan tertentu.
Selain penularan dari hewan ke manusia, virus ini juga dapat menyebar antarmanusia. Caranya melalui:
Diagnosis cacar monyet secara langsung agak sulit dilakukan karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti cacar air. Untuk memastikan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut secara fisik maupun di laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dapat berupa uji spesimen dengan memeriksa sampel dari ruam atau luka yang timbul akibat cacar monyet.
Advertisement
Tidak terdapat perawatan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengobati cacar monyet. Penyakit ini juga tidak memiliki vaksin yang khusus sebagai langkah pencegahan. Meski begitu, Anda dapat melakukan langkah-langkah tertentu guna mencegah penyebarannya.
Beberapa cara mengobati cacar monyet yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Jika tidak ditangani dengan benar, cacar monyet bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Hal yang dapat dilakukan untuk mecegah terjadinya penularan cacar monyet adalah:
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada cacar monyet. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis cacar monyet agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved