1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bakteri Brucella sp. tersebar melalui produk susu atau daging mentah
Brucellosis adalah infeksi bakteri dari genus brucella yang disebarkan dari hewan ke manusia. Infeksi ini paling sering terjadi melalui susu yang tidak dipasteurisasi, keju dan produk susu lainnya, maupun makanan yang terkontaminasi seperti daging mentah.
Bakteri penyebab brucellosis juga dapat menyebar melalui udara, atau lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Orang dengan pekerjaan yang mengharuskan kontak langsung dengan hewan mempunyai risiko paling tinggi untuk menderita brucellosis.
Gejalanya dapat meliputi demam, nyeri sendi dan kelelahan berat. Infeksi ini biasanya diobati dengan antibiotik, dan dapat berlangsung dalam jangka panjang, yaitu hitungan minggu hingga bulan.
Anda bisa mencegah terserang infeksi ini dengan menghindari mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, seperti daging mentah dan susu yang tidak dipasteurisasi.
Secara umum, tanda dan gejala brucellosis meliputi:
Gejala brucellosis dapat hilang selama beberapa minggu atau bulan, tetapi kemudian kambuh. Pada beberapa orang, brucellosis dapat menjadi kronis. Selain itu, Gejalanya dapat bertahan selama bertahun-tahun walaupun sudah diobati.
Penyebab utama brucellosis adalah bakteri brucella. Brucellosis menginfeksi banyak hewan liar maupun domestik seperti sapi, kambing, domba, babi, babi hutan, banteng anjing, unta, dan rusa. Bakteri dapat menyebar dari hewan ke manusia dengan tiga cara utama di bawah ini:
Susu, keju, mentega, es krim yang tidak dipasteurisasi, daging mentah atau kurang matang dari hewan yang terinfeksi.
Penghirupan udara yang terkontaminasi umumnya terjadi pada petani, teknisi laboratorium dan pekerja di rumah potong hewan.
Kondisi ini bisa terjadi ketika bakteri dalam darah, semen atau plasenta dari hewan yang terinfeksi, masuk ke dalam peredaran darah manusia melalui luka terbuka, terutama pada individu dengan gangguan kekebalan tubuh.
Biasanya brucellosis tidak dapat menular antarmanusia. Namun dalam beberapa kasus, wanita dapat menularkannya kepada bayi pada saat melahirkan maupun menyusui.
Brucellosis dapat menular melalui aktivitas seksual, darah yang terkontaminasi, maupun melalui transfusi sumsum tulang, walaupun jarang.
Beberapa faktor risiko brucellosis meliputi:
Diagnosis brucellosis dilakukan dengan cara:
Tes darah atau sumsum tulang bermanfaat untuk mengecek ada atau tidaknya antibodi terhadap bakteri brucella.
Sinar-X dapat mengungkapkan perubahan pada tulang dan sendi.
CT scan atau MRI. Tes pencitraan ini membantu mengidentifikasi peradangan atau abses di otak atau jaringan lain.
Tes ini dilakukan dengan cara memeriksa sampel kecil cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang untuk mengetahui adanya infeksi seperti meningitis dan ensefalitis.
Ekokardiografi. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung untuk memeriksa tanda-tanda infeksi atau kerusakan pada jantung Anda.
Advertisement
Brucellosis biasanya diobati dengan antibiotik seperti rifampicin dan doksisiklin. Anda perlu meminum antibiotik tersebut selama setidaknya 6 minggu.
Jika tidak ditangani dengan benar, brucellosis bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Cara mencegah brucellosis yang bisa dilakukan meliputi:
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada brucellosis. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis brucellosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved