1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit bronkopneumonia pada bayi dan anak di bawah lima tahun dapat mengakibatkan komplikasi
Bronchopneumonia atau Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang melibatkan peradangan pada alveolus (kantung udara) dan bronkus (saluran udara). Penyakit ini merupakan tipe pneumonia yang paling sering terjadi pada anak-anak dan menjadi penyebab utama kematian anak-anak di bawah lima tahun.
Bronkus adalah saluran napas besar yang menghubungkan trakea/saluran napas atas dengan paru-paru. Bronkus-bronkus ini memiliki banyak cabang yang membentuk saluran napas kecil yang disebut bronkiolus.
Pada ujung tiap bronkiolus terdapat kantong berisi udara kecil yang disebut alveolus. Dalam alveolus inilah pertukaran oksigen dengan karbondioksida terjadi.
Ketika mengalami pneumonia, alveolus paru akan mengalami peradangan dan dipenuhi cairan. Akibat dari infeksi ini adalah terjadinya gangguan fungsi paru dan masalah pernapasan.
Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan indikasi seperti flu pada umumnya. Semakin hari, infeksi yang terjadi pada paru ini dapat menimbulkan gejala yang semakin parah.
Pengidap dewasa dan anak-anak bisa mengalami gejala yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
Penyebab bronkopneumonia bisa bakteri, virus, maupun jamur. Namun yang paling sering menyebabkan penyakit ini adalah bakteri, seperti Streptococcus pneumonia dan Haemophilus influenza tipe B.
Bakteri ini dapat menyebar ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin sehingga melepaskan bakteri ke udara. Kemudian, orang lain yang menghirup bakteri tersebut dapat tertular.
Seseorang juga dapat lebih rentan untuk mengalami bronkopneumonia jika memiliki faktor-faktor risiko bronkopneumonia di bawah ini:
Dokter akan menentukan diagnosis bronkopneumonia berdasarkan hasil dari beberapa pemeriksaan berikut:
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar gejala serta riwayat medis Anda dan keluarga.
Pemeriksaan ini terutama dengan mendengarkan suara napas pasien melalui stetoskop. Adanya bunyi ‘ngik’ pada tiap tarikan napas (mengi) bisa menjadi pertanda bronkopneumonia.
Pemeriskaan ini bisa berupa rontgen dada atau CT scan. Tujuannya adalah untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda infeksi pada paru.
Tes darah dilakukan untuk mendeteksi peningkatan jumlah sel darah putih yang menandakan infeksi.
Kultur sputum adalah pengambilan dan pemeriksaan sampel dahak pasien di laboratorium guna mengetahui kuman penyebab bronkopneumonia.
Analisis gas darah bertujuan menentukan kadar oksigen dalam darah pasien. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan darah pasien.
Pulse oximetry akan memantau kadar oksigen dalam darah.
Pada kasus yang cukup berat atau mungkin sulit didiagnosis, dokter juga memerlukan pemeriksaan bronkoskopi untuk melihat langsung ke dalam paru-paru.
Advertisement
Cara mengobati bronkopneumonia bisa berbeda-beda pada tiap penderita. Perbedaan ini tergantung pada penyebab infeksi dan seberapa parah kondisi yang Anda alami.
Bebrapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
Dokter juga akan menilai derajat keparahan infeksi untuk menilai apakah Anda perlu dirawat inap atau tidak.
Di samping penanganan oleh dokter, ada beberapa langkah yang juga bisa dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan:
Karena merupakan salah satu jenis pneumonia, komplikasi bronkopneumonia juga biasanya serupa dengan pneumonia. Beberapa di antaranya meliputi:
Vaksinasi merupakan cara mencegah bronkopneumonia yang terbaik, khususnya untuk kelompok orang yang berisiko lebih tinggi untuk terkena radang paru ini.
Anda juga bisa mengurangi risikonya dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
Segera berkonsultasi ke dokter bila Anda mengalami gejala bronkopneumonia, apalagi bila Anda memiliki faktor risiko dan kondisi di bawah ini:
Bila mencurigai kondisi yang Anda alami adalah bronkopneumonia, dokter akan menganjurkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosisnya.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini akan memastikan diagnosis bronkopneumonia agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved