Birt-Hogg-Dubé (BHD) syndrome adalah salah satu bentuk genodermatosis, yaitu kelainan genetik langka yang menyerang kulit. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan tumor jinak (non-kanker) yang umumnya muncul di kulit kepala, wajah, dan tubuh bagian atas.
Tumor jinak yang umum muncul pada kondisi ini meliputi:
Pertumbuhan tumor tersebut biasanya pertama kali muncul pada usia 20-30-an. Tumor-tumor tersebut dapat membesar atau bertambah banyak seiring waktu. Selain itu, pasien BHD syndrome juga berisiko lebih besar untuk mengembangkan kista di paru-paru dan tumor ginjal atau usus yang bersifat kanker maupun non-kanker.
Sebagai penyakit langka, sejauh ini, Sindrom Birt-Hogg-Dubé yang telah dilaporkan berjumlah sekitar 600 kasus.
Gejala Birt-Hogg-Dubé syndrome yang utama adalah munculnya tumor berbentuk seperti benjolan kecil yang tidak terasa nyeri. Tumor-tumor ini berkembang secara bertahap di kulit kepala, wajah, leher, dada, dan punggung.
Karakteristik tumor pada BHD syndrome dapat digambarkan berdasarkan lokasi kemunculannya, berikut di antaranya:
Jumlah tumor tersebut dapat terus bertambah hingga ratusan. Setelah tumbuh, tumor tersebut biasanya bersifat permanen.
Di samping tumor-tumor di atas, Birt-Hogg-Dubé syndrome juga dapat menyebabkan tumbuhnya kanker ginjal. Berdasarkan data National Organization for Rare Disorders, sekitar 15-30% pasien BHD syndrome berusia 30-50 tahun dilaporkan mengalami kondisi ini.
Penyebab Birt–Hogg–Dubé syndrome adalah mutasi genetik pada gen BHD atau FLCN, kromosom 17p12-q11.2 yang berfungsi untuk mengkode protein yang disebut folliculin. Fungsi normal dari protein ini tidak diketahui, tetapi para peneliti meyakini bahwa protein ini bertindak sebagai penekan tumor.
Oleh karena itu, mutasi pada gen FLCN dapat mengganggu kemampuan folikel untuk mencegah pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak terkendali sehingga pembentukan tumor pun dapat terjadi.
Tidak diketahui mengapa mutasi ini terjadi. BHD syndrome adalah kondisi autosomal dominan yang berarti peluang seorang anak mewarisi penyakit ini dari orangtuanya adalah sebesar 50%. Risikonya sama untuk pria dan wanita.
Pada beberapa individu, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh mutasi genetik spontan (de novo) yang terjadi saat pembentukan sel telur atau sperma. Dalam kasus seperti ini, BHD syndrom tidak diwariskan dari orang tua.
Diagnosis Birt–Hogg–Dubé syndrome dapat meliputi:
Advertisement
Tidak ada perawatan medis khusus untuk mengobati Birt–Hogg–Dubé syndrome. Pengobatan BHD syndrome umumnya ditujukan untuk menghilangkan tumor yang muncul dengan sejumlah tindakan, seperti:
Pasien BHD syndrome juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan untuk deteksi dini terkait komplikasi yang mungkin terjadi.
Birt–Hogg–Dubé syndrome dapat menimbulkan sejumlah komplikasi seperti kanker ginjal, kista paru, dan pneumotoraks.
Birt-Hogg-Dubé syndrome tidak dapat dicegah. Namun konseling genetik mungkin berguna bagi orangtua yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarganya dan berencana memiliki keturunan.
Anda dapat berdiskusi dengan konselor genetik mengenai peluang diturunkannya Birt-Hogg-Dubé syndrome pada anak Anda dan juga solusi terbaik mengenai hal ini.
Baca jawaban dokter: Apakah setiap orang wajib melakukan skrining genetik?
Segera hubungi dokter jika muncul gejala-gejala terkait Birt-Hogg-Dubé syndrome.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Birt-Hogg-Dubé syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved