1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Biduran bisa berupa bentol kemerahan yang gatal pada kulit
Biduran adalah reaksi kulit berupa bentol-bentol kemerahan yang gatal. Kondisi yang juga disebut urtikaria ini dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti reaksi alergi atau gigitan serangga.
Ruam biduran dapat membaik dalam beberapa menit hingga beberapa hari. Namun pada beberapa kasus, urtikaria bisa bertahan lama (lebih dari enam minggu) atau sering kambuh dan berlangsung selama bertahun-tahun. Kondisi ini dinamakan urtikaria kronis.
Biduran dapat muncul dalam berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda, timbul di berbagai bagian tubuh, serta menyerang anak-anak maupun dewasa.
Ruam biduran juga terkadang terasa gatal, menusuk-nusuk, atau panas seperti terbakar. Biduran yang parah bahkan dapat mengganggu dan membuat penderita tidak nyaman saat tidur serta beraktivitas.
Untuk sebagian penderita orang, obat antihistamin dan obat antigatal dapat membantu dalam meringankan gejala yang ditimbulkan oleh biduran.
Secara umum, gejala biduran meliputi:
Biduran bisa dikelompokkan menjadi jenis akut dan kronis, tergantung dari durasi kemunculannya. Jika urtikaria berlangsung lebih dari enam minggu dan kambuh selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, kondisi ini disebut biduran kronis.
Urtikaria akut berlangsung lebih cepat, yakni kurang dari sehari hingga enam minggu. Kondisi ini biasanya dipicu oleh reaksi terhadap pemicu alergi (alergen), seperti makanan, bulu hewan, gigitan serangga, lateks, atau serbuk sari.
Obat-obatan, suhu panas, stres, olahraga, atau paparan zat kimia tertentu juga bisa memicu urtikaria akut. Semenara pada anak-anak, penyebab urtikaria yang paling sering adalah infeksi virus.
Dengan mengidentifikasi dan menghindari paparan alergen, jenis biduran akut dapat dicegah.
Berbeda dengan jenis akut, biduran kronis terjadi lebih lama. Kebanyakan penderita mengalami gejala hingga lebih dari satu tahun.
Penyebab urtikaria kronis juga umumnya tidak diketahui, dan hanya sedikit kasus yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Baca jawaban dokter: Mengapa biduran bisa terjadi setiap hari?
Penyebab biduran bisa beragam hal. Beberapa di antaranya meliputi:
Sementara urtikaria kronis dapat menandakan adanya penyakit lain, seperti gangguan pada kelenjar tiroid.
Pasien dengan beberapa kondisi tertentu lebih berisiko untuk mengalami biduran maupun angiodema. Angiodema adalah reaksi alergi serupa urtikaria yang melibatkan lapisan kulit lebih dalam.
Kelompok orang yang berisiko tinggi tersebut meliputi:
Diagnosis biduran umumnya bisa ditentukan dengan cara-cara di bawah ini:
Dokter akan menanyakan gejala, aktivitas, obat-obatan (termasuk jamu atau suplemen) yang dikonsumsi, pola makan, lokasi biduran, serta durasi muncul dan hilangnya bentol. Begitu juga dengan ada tidaknya pembengkakan di bagian lain tubuh yang menyertai biduran.
Dokter akan mengecek bentuk dan ukuran bentol yang muncul di tubuh pasien.
Jika pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien menggambarkan bahwa biduran dipicu oleh masalah medis tertentu, dokter bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang berupa:
Pada skin prick test, dokter akan menguji reaksi kulit pasien terhadap berbagai macam jenis alergen.
Jika muncul ruam memerah atau pembengkakan, kondisi ini dapat menandakan adanya reaksi alergi. Meski begitu, tes ini kurang efektif untuk mendeteksi urtikaria kronis.
Tes darah bertujuan mendeteksi antibodi spesifik dalam tubuh pasien. Tubuh membentuk antibodi untuk melawan zat alergen.
Antibodi diperlukan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Namun bila jumlahnya terlalu banyak, kondisi ini dapat menyebabkan reaksi alergi seperti biduran.
Advertisement
Cara mengobati biduran akan tergantung pada tingkat keparahan biduran serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.
Pasien dengan gejala ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus. Pasalnya, bentol biduran sering hilang dengan sendirinya.
Pengobatan biduran biasanya lebih diperlukan guna mengurangi gatal-gatal maupun rasa tidak nyaman yang mengganggu aktivitas pasien.
Berikut beberapa jenis obat biduran yang dapat diberikan oleh dokter:
Obat-obatan jenis antihistamin dapat digunakan untuk meredakan gatal, bengkak, dan gejala alergi lainnya. Contoh obat ini adalah loratadine dan cetirizine.
Namun perlu diingat bahwa sebagian obat antihistamin dapat menimbulkan rasa kantuk. Karena itu, pasien yang mengonsumsinya dilarang berkendara maupun mengoperasikan alat berat.
Pada kasus biduran yang berat atau angioedema, dokter dapat meresepkan obat antiradang berupa kortikosteroid. Obat ini berfungsi meredakan bengkak, kemerahan, dan gatal. Prednisone adalah salah satu contohnya.
Bila antihistamin dan obat antiradang kurang efektif, dokter dapat mempertimbangkan pemberian obat-obatan yang dapat menekan sistem imun. Obat ini disebut imunosupresan.
Penanganan medis darurat diperlukan apabila serangan urtikaria tergolong berat, yakni berupa angioedema. Dokter akan menyuntikkan obat epinefrin untuk meredakan gejala dengan cepat.
Pasien dengan serangan alergi berat yang kambuhan bisa dibekali obat suntik epinefrin oleh dokter. Obat ini dapat digunakan secara mandiri di rumah untuk keadaan darurat.
Untuk mengurangi gejala dan iritasi biduran, pasien juga bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini:
Biduran dapat menjadi salah satu gejala reaksi alergi berat yang dinamakan anafilaksis. Kondisi ini perlu penanganan medis secepatnya karena dapat mengancam nyawa penderita.
Tanda dan gejala anafilaksis meliputi pusing, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada mulut, kelopak mata dan lidah (angioedema).
Biduran kronis juga bisa mengganggu kenyamanan penderita dan memicu stres hingga depresi. Padahal, stres juga termasuk pencetus ruam urtikaria. Karena itu, konsultasi medis dan pengobatan perlu dilakukan dengan saksama.
Bila penderita menggaruk ruam biduran, luka gores bisa muncul. Luka ini kemudian dapat mengalami infeksi hingga peradangan.
Baca juga: Tanpa Sadar, Alergen Mungkin Ada di Dekat Anda
Untuk mencegah biduran, beberapa hal yang dapat Anda lakukan meliputi:
Jauhi alergen yang dapat memicu terjadinya reaksi alergi, termasuk biduran.
Segeralah mandi dan mengganti pakaian setelah mengalami kontak dengan alergen.
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis biduran. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved