logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Bibir Sumbing

1 Jun 2021

| Dedi Irawan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Bibir sumbing termasuk cacat lahir

Bibir sumbing ditandai dengan kelainan di bagian atas bibir dan/atau langit-langit mulut

Pengertian bibir sumbing

Bibir sumbing adalah terbentuknya celah pada bibir bagian atas. Celah ini sering melampaui pangkal hidung dan tulang rahang atas, atau mencapai gusi bagian atas.

Bibir sumbing terjadi ketika penderita dalam kandungan sang ibu. Kondisi ini muncul akibat perkembangan struktur wajah yang tidak sempurna.

Kelainan bibir sumbing umumnya disebabkan oleh perkembangan janin yang kurang sempurna. Faktor genetik juga sering dikaitkan dengan kehadiran cacat lahir ini.

Kondisi bibir sumbing bisa mengganggu tumbuh kembang bayi. Tapi kabar baiknya, kelainan ini bisa diperbaiki sehingga fungsi bibir dapat kembali normal.

Dengan operasi, struktur bibir penderita juga akan terlihat baik dengan bekas yang samar atau minim.

 

 

Tanda dan gejala bibir sumbing

Gejala bibir sumbing umumnya bisa langsung diketahui sejak bayi lahir karena bentuk bibir penderita yang abnormal di bawah ini:

  • Belahan di bibir dan langit-langit mulut
  • Belahan di bibir yang tampak seperti cekungan kecil atau memanjang dari bibir ke gusi dan bagian bawah hidung
  • Belahan di langit-langit mulut yang tidak memengaruhi struktur wajah

Pada kasus yang jarang, celah hanya terbentuk pada otot langit-langit yang lunak (bibir sumbing submukosa). Jenis ini mungkin tidak akan langsung terdeteksi saat Si Kecil lahir, tapi orang tua perlu mewaspadai gejala di bawah ini:

  • Kesulitan saat menyusu
  • Susah menelan makanan
  • Makanan dan minuman yang keluar dari hidung
  • Suara terdengar sengau atau bindeng
  • Mengalami infeksi telinga kronis

 

Penyebab bibir sumbing

Hingga kini, penyebab bibir sumbing belum diketahui dengan pasti. Karena itu, ibu hamil sebaiknya tidak merasa bersalah atas apa yang terjadi.

Meski begitu, para pakar menduga bahsa ada beberapa faktor yang mungkin dapat mempertinggi kemungkinan bibir sumbing pada bayi. Faktor-faktor risiko bibir sumbing ini meliputi:

  • Riwayat keluarga

Orang tua yang menderita bibir sumbing memiliki risiko mendapatkan anak dengan kondisi serupa.

  • Paparan zat tertentu saat hamil

Ibu hamil yang merokok, minum alkohol, dan mengonsumsi obat tertentu (seperti obat antikejang dan steroid) lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.

  • Kekurangan asam folat

Kurangnya asupan asam folat selama kehamilan diperkirakan mampu mempertinggi risiko bibir sumbing pada anak.

  • Diabetes

Perempuan hamil yang menderita diabetes sejak sebelum hamil lebih berisiko memiliki anak dengan kelainan bibir sumbing.

  • Sindrom tertentu

Sindrom penghapusan 22q11 (sindrom DiGeorge) dan sindrom Pierre Robin dikatakan berhubungan dengan munculnya bibir sumbing.

 

Diagnosis bibir sumbing

Diagnosis bibir sumbing bisa dilakukan dengan beberapa metode berikut:

  • USG kehamilan

Pada beberapa kasus, kelainan bibir sumbing bisa dideteksi pada USG kehamilan ketika memasuki usia hamil 18 dan 21 minggu. Tapi langkah deteksi ini sangat sulit untuk dilakukan. Alhasil, tidak semua kasus bibir sumbing dapat ditemukan melalui USG.

  • Pemeriksaan fisik setelah lahir

Segera setelah Si Kecil lahir, biir sumbing biasa bisa langsung terlihat. Pemeriksaan fisik pada bayi umumnya akan dilakukan dalam 72 jam setelah ia lahir.

 

Advertisement

Cara mengobati bibir sumbing

Cara mengobati bibir sumbing biasanya dilakukan dengan cara-cara berikut:

  • Operasi

Operasi bibir sumbing bertujuan memperbaiki bibir agar bentuk dan fungsinya kembali normal. Umumnya, pembedahan ini dilakukan saat Si Kecil berusia 3-6 bulan.

Sementara untuk memperbaiki celah di langit-langit mulut, operasi dilakukan saat bayi berusia 6-12 bulan.

  • Bantuan menyusui

Saat menyusui, sang ibu mungkin memerlukan nasihat bagaimana caranya memposisikan si Kecil agar tak terganggu oleh kondisi bibirnya. Bisa juga ibu memberikan si Kecil makanan melalui botol khusus.

  • Pemeriksaan pendengaran

Bayi dengan bibir sumbing hingga ke langit-langit lebih berisiko untuk menderita otitis media efusi (OME). Karena itu, pemeriksaan pendengaran penting untuk mendeteksinya.

Jika pendengaran penderita memang mengalami gangguan, dokter bisa menyarankan pemakaian alat bantu dengar. Sedangkan cairan dalam telinga dapat dikeluarkan dengan memakai tabung khusus.

  • Terapi wicara

Terapi wicara digunakan supaya Si Kecil bisa tetap berkomunikasi dengan baik. Terapis akan memantau kemampuan anak.

Pemantauan juga perlu guna mendeteksi ada tidaknya gangguan terkait kemampuan bicara dan bahasa anak.

  • Pemeriksaan gigi

Anak dengan bibir sumbing sebaiknya diberikan perawatan gigi secara khusus. Jika pertumbuhan gigi tidak normal, pemasangan kawat gigi saat pasien dewasa mungkin diperlukan.

 

Komplikasi bibir sumbing

Beberapa komplikasi bibir sumbing yang mungkin terjadi antara lain:

  • Masalah makan

Karena bentuk dan fungsi bibir yang mengalami masalah, makanan dan cairan yang dikonsumsi kemungkinan bisa kembali keluar melalui hidung penderita.

Kondisi ini dapat diatasi dengan menggunakan botol dan dot pada bayi. Jika diperlukan, dokter bisa menganjurkan operasi pembentukan langit-langit mulut buatan supaya penderita bisa makan dengan baik.

  • Infeksi telinga

Infeksi telinga yang mengakibatkan gangguan pendengaran bisa saja terjadi pada penderita bibir sumbing. Untuk mengatasinnya, cairan dari telinga harus dibuang secara berkala memakai tabung kecil.

  • Masalah bicara

Suara anak dengan bibir sumbing mungkin akan terdengar sengau sehingga kemampuan bicaranya tidak sebaik anak normal. Namun tidak semua penderita mengalami kondisi ini, dan operasi bibir sumbing umumnya bisa mengatasinya.

  • Gangguan gigi

Penderita bibir sumbing rentan mengalami gigi berlubang dan pertumbuhan gigi yang bermasalah. Selain itu, mereka juga rentan terkena cacat pada alveolus karena adanya gigi yang tumbuh dalam gusi bagian atas.

 

Cara mencegah bibir sumbing

Cara mencegah bibir sumbing sulit dilakukan karena penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun untuk menurunkan risikonya, beberapa langkah berikut bisa dicoba:

  • Konseling genetik

Jika keluarga kandung Anda memiliki riwayat bibir sumbing, konsultasikanlah dengan dokter ketika Anda berencana untuk memiliki anak.

  • Vitamin prenatal

Saat merencanakan kehamilan, diskusikan dengan dokter mengenai suplemen serta vitamin kehamilan yang diperlukan. Dengan ini, asupan nutrisi Anda terjaga dengan baik.

  • Jangan merokok atau minum alkohol

Konsumsi alkohol atau merokok selama kehamilan akan meningkatkan risiko janin mengalami cacat lahir, termasuk bibir sumbing.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Bibir sumbing biasanya dapat terlihat sesaat setelah bayi lahir. Namun jika bayi memiliki tanda dan gejala bibir sumbing submukosa, segera konsultasikan dengan dokter anak.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buatlah daftar seputar gejala yang muncul.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang dialami ibu saat mengandung. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang dikonsumsi oleh ibu selama hamil.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan kepada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberi dukungan moral maupun membantu mengingat informasi yang disampaikan dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang dirasakan pasien?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait bibir sumbing?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis spina bifida agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

cacat lahirkelainan genetikabibir sumbing

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved