8 Sep 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bruntusan adalah salah satu bentuk dari jerawat
Bibir bruntusan adalah kondisi di mana muncul benjolan atau tonjolan kecil di bawah kulit bibir. Umumnya, bruntusan yang sering ditemui adalah salah satu jenis jerawat yang disebut juga sebagai closed comedones alias whitehead.
Tipe jerawat seperti ini terasa kasar ketika diraba, permukaannya tertutup, dan terlihat seperti biang keringat yang berwarna putih atau senada dengan kulit. Biasanya jerawat ini muncul karena pori-pori yang tersumbat.
Pori-pori sendiri dapat terhalang karena berbagai faktor, seperti adanya penumpukan minyak berlebih pada kulit, infeksi bakteri, serta folikel rambut yang terperangkap. Saat pori-pori yang tersumbat jadi meradang, jerawat dapat terbentuk.
Bruntusan atau jerawat pada bibir sering kali bukan kondisi yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, kadang hal ini dapat menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang lebih serius. Pada beberapa kasus tertentu, munculnya benjolan kecil di bibir dapat menandakan kanker mulut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dari bibir beruntusan yang Anda alami.
Bruntusan yang muncul di bibir dapat menandakan Fordyce spots, yakni bintik-bintik di bibir berwarna putih kekuningan. Bintik-bintik ini merupakan kelenjar yang berfungsi memproduksi minyak.
Fordyce spots umumnya memiliki diameter sekitar 1-3 mm, tapi bisa juga lebih besar. Seiring bertambahnya usia seseorang, bintik ini dapat ikut membesar.
Infeksi Herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) merupakan tipe herpes oral (mulut), yang berarti virus ini menyebabkan luka di sekitar mulut dan bibir. Salah satu gejala yang mungkin terlihat adalah munculnya bruntusan atau benjolan-benjolan putih pada bibir.
Benjolan-benjolan ini pada awalnya muncul dalam bentuk kecil, tapi kemudian melepuh dan berisi cairan.
HMFD adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan virus Coxsackie. Penderitanya dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, merasa sakit di tenggorokan atau mulut, merasa tak enak badan, dan muncul titik-titik merah pada mulut yang sering disangka sebagai jerawat.
Saat sariawan, bercak luka yang terlihat seperti jerawat bisa muncul pada bagian dalam bibir, pipi, lidah, atau gusi. Kondisi ini dapat dipicu oleh stres, luka pada mulut, makanan-makanan tertentu seperti kopi, coklat, stroberi, kacang-kacangan, serta tomat. Biasanya sariawan akan hilang dalam waktu sekitar satu minggu.
Pada kondisi ini, muncul benjolan-benjolan yang berisi cairan pada bibir bagian bawah, gusi, atau dinding mulut. Biasanya mucoceles berkembang dari luka akibat bibir yang tergigit atau terjadi penyumbatan pada kelenjar air liur.
Milia adalah bintik putih yang terlihat seperti bruntusan. Milia sering ditemukan muncul pada wajah bayi. Bruntusan tadi terbentuk ketika sel-sel kulit mati terjebak dalam kulit. Kondisi ini sering terjadi pada area wajah serta bibir. Milia dapat hilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan.
Dermatitis perioral adalah tipe dermatitis yang memicu munculnya ruam merah yang terkadang disertai benjolan yang tampak seperti bruntusan di sekitar mulut atau dagu. Penyebab dari kondisi ini belum dapat dipastikan.
Akan tetapi, beberapa faktor seperti penggunaan krim wajah yang mengandung zat kortikosteroid atau kontak kulit dengan air atau pasta gigi yang mengandung fluoride diduga dapat memicu hal ini.
Reaksi alergi tubuh terhadap suatu alergen (zat pemicu alergi) dapat menimbulkan peradangan pada bibir, diikuti oleh munculnya benjolan-benjolan. Alergen yang dapat menimbulkan kondisi ini meliputi makanan, bulu atau rambut hewan, serta beberapa jenis lipstik yang mengandung titanium serta zat kimia lainnya.
Bruntusan atau benjolan putih di bibir pertanda kanker mulut pada awalnya terasa tidak apa-apa, tapi kemudian bisa mengeluarkan darah atau menjadi borok.
Penyebab dari kondisi ini beragam, mulai dari paparan matahari, konsumsi alkohol secara berlebih, kebiasaan menggunakan tembakau (khususnya yang dikunyah), serta infeksi HPV (human papillomavirus).
Infeksi jamur Candida albicans dapat menimbulkan benjolan berwarna putih pada bibir, mulut, gusi, atau amandel.
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri Treponema pallidum. Pada mulanya, gejala yang ditunjukkan berupa luka berwarna merah pada area kemaluan serta anus lalu merambat pada bibir serta bagian dalam mulut.
Terkadang, benjolan-benjolan putih pada bibir merupakan variasi genetik yang tak memiliki risiko apa-apa. Dalam hal ini, bruntusan pada bibir muncul sebagai hal alami yang sama sifatnya seperti tahi lalat atau tanda lahir.
Advertisement
Pengobatan medis
Pengobatan bruntusan di bibir akan bergantung pada penyebabnya. Kebanyakan kasus bruntusan di bibir tidak memerlukan perawatan. Misalnya bruntusan yang disebabkan Fordyce spots atau karena faktor genetik.
Namun, jika Anda tidak menyukai tampilan dari bruntusan yang muncul di bibir Anda, beberapa tindakan medis seperti electrocautery atau terapi laser dapat dilakukan untuk menghilangkan bintik-bintik tersebut.
Bruntusan yang disebabkan sariawan dapat diobati dengan obat antijamur minum atau dalam bentuk obat kumur khusus sariawan yang mengandung nystatin.
Jika bruntusan disebabkan oleh herpes mulut, obat antivirus dapat menghilangkan gejala dari herpes mulut, termasuk ruam yang terlihat seperti bruntusan. Tetapi obat ini tidak akan menyembuhkan infeksi virus secara permanen.
Sementara untuk kanker mulut yang menyebabkan bruntusan di bibir biasanya diperlukan perawatan khusus yang akan diberikan berdasarkan tingkat keparahan kondisinya. Perawatan kanker mulut dapat mencakup operasi pengangkatan sel kanker di area bibir, kemoterapi, atau radioterapi untuk menghentikan penyebaran kanker.
Apabila bruntusan di bibir merupakan jerawat atau whitehead, salep yang mengandung benzoil peroksida efektif untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangannya.
Untuk bruntusan atau jerawat bibir yang muncul kembali secara berulang, dokter kulit biasanya merekomendasikan perawatan tambahan seperti salep jerawat yang diresepkan, antibiotik minum, terapi laser, atau ekstraksi jerawat.
Pengobatan rumahan
Selain menggunakan obat medis, Anda juga bisa melakukan langkah perawatan bibir bruntusan berikut yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah, antara lain:
Bilas bibir yang bruntusan dengan air garam yang hangat untuk membantu meminimalkan iritasi.
Hubungi dokter jika bibir bruntusan tidak juga hilang dalam waktu yang lama, terlebih jika disertai dengan berbagai gejala berikut:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved