logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kelamin

Bibir Bruntusan

8 Sep 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Bruntusan di bibir adalah salah satu bentuk dari jerawat yang tumbuh di bibir

Bruntusan adalah salah satu bentuk dari jerawat

Pengertian bibir bruntusan

Bibir bruntusan adalah kondisi di mana muncul benjolan atau tonjolan kecil di bawah kulit bibir. Umumnya, bruntusan yang sering ditemui adalah salah satu jenis jerawat yang disebut juga sebagai closed comedones alias whitehead

Tipe jerawat seperti ini terasa kasar ketika diraba, permukaannya tertutup, dan terlihat seperti biang keringat yang berwarna putih atau senada dengan kulit. Biasanya jerawat ini muncul karena pori-pori yang tersumbat.

Pori-pori sendiri dapat terhalang karena berbagai faktor, seperti adanya penumpukan minyak berlebih pada kulit, infeksi bakteri, serta folikel rambut yang terperangkap. Saat pori-pori yang tersumbat jadi meradang, jerawat dapat terbentuk.

Bruntusan atau jerawat  pada bibir sering kali bukan kondisi yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, kadang hal ini dapat menjadi gejala dari kondisi kesehatan yang lebih serius. Pada beberapa kasus tertentu, munculnya benjolan kecil di bibir dapat menandakan kanker mulut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dari bibir beruntusan yang Anda alami.

Penyebab bibir bruntusan

1. Bintik-bintik di bibir (Fordyce spots)

Bruntusan yang muncul di bibir dapat menandakan Fordyce spots, yakni bintik-bintik di bibir berwarna putih kekuningan. Bintik-bintik ini merupakan kelenjar yang berfungsi memproduksi minyak.

Fordyce spots umumnya memiliki diameter sekitar 1-3 mm, tapi bisa juga lebih besar. Seiring bertambahnya usia seseorang, bintik ini dapat ikut membesar.

2. Herpes simplex tipe 1

Infeksi Herpes simplex virus tipe 1 (HSV-1) merupakan tipe herpes oral (mulut), yang berarti virus ini menyebabkan luka di sekitar mulut dan bibir. Salah satu gejala yang mungkin terlihat adalah munculnya bruntusan atau benjolan-benjolan putih pada bibir. 

Benjolan-benjolan ini pada awalnya muncul dalam bentuk kecil, tapi kemudian melepuh dan berisi cairan. 

3. Penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, foot, and mouth disease)

HMFD adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan virus Coxsackie. Penderitanya dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, merasa sakit di tenggorokan atau mulut, merasa tak enak badan, dan muncul titik-titik merah pada mulut yang sering disangka sebagai jerawat.

4. Sariawan

Saat sariawan, bercak luka yang terlihat seperti jerawat bisa muncul pada bagian dalam bibir, pipi, lidah, atau gusi. Kondisi ini dapat dipicu oleh stres, luka pada mulut, makanan-makanan tertentu seperti kopi, coklat, stroberi, kacang-kacangan, serta tomat. Biasanya sariawan akan hilang dalam waktu sekitar satu minggu.

5. Mucoceles

Pada kondisi ini, muncul benjolan-benjolan yang berisi cairan pada bibir bagian bawah, gusi, atau dinding mulut. Biasanya mucoceles berkembang dari luka akibat bibir yang tergigit atau terjadi penyumbatan pada kelenjar air liur.

6. Milia

Milia adalah bintik putih yang terlihat seperti bruntusan. Milia sering ditemukan muncul pada wajah bayi. Bruntusan  tadi terbentuk ketika sel-sel kulit mati terjebak dalam kulit. Kondisi ini sering terjadi pada area wajah serta bibir. Milia dapat hilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu atau bulan.

7. Dermatitis perioral

Dermatitis perioral adalah tipe dermatitis yang memicu munculnya ruam merah yang terkadang disertai benjolan yang tampak seperti bruntusan di sekitar mulut atau dagu. Penyebab dari kondisi ini belum dapat dipastikan.

Akan tetapi, beberapa faktor seperti penggunaan krim wajah yang mengandung zat kortikosteroid atau kontak kulit dengan air atau pasta gigi yang mengandung fluoride diduga dapat memicu hal ini.

8. Reaksi alergi

Reaksi alergi tubuh terhadap suatu alergen (zat pemicu alergi) dapat menimbulkan peradangan pada bibir, diikuti oleh munculnya benjolan-benjolan. Alergen yang dapat menimbulkan kondisi ini meliputi makanan, bulu atau rambut hewan, serta beberapa jenis lipstik yang mengandung titanium serta zat kimia lainnya.

9. Kanker mulut

Bruntusan atau benjolan putih di bibir pertanda kanker mulut pada awalnya terasa tidak apa-apa, tapi kemudian bisa mengeluarkan darah atau menjadi borok.

Penyebab dari kondisi ini beragam, mulai dari paparan matahari, konsumsi alkohol secara berlebih, kebiasaan menggunakan tembakau (khususnya yang dikunyah), serta infeksi HPV (human papillomavirus).

10. Infeksi Candida albicans

Infeksi jamur Candida albicans dapat menimbulkan benjolan berwarna putih pada bibir, mulut, gusi, atau amandel.

11. Sifilis

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri Treponema pallidum. Pada mulanya, gejala yang ditunjukkan berupa luka berwarna merah pada area kemaluan serta anus lalu merambat pada bibir serta bagian dalam mulut.

12. Faktor genetik

Terkadang, benjolan-benjolan putih pada bibir merupakan variasi genetik yang tak memiliki risiko apa-apa. Dalam hal ini, bruntusan pada bibir muncul sebagai hal alami yang sama sifatnya seperti tahi lalat atau tanda lahir.

13. Penyebab lainnya

Beberapa faktor lain seperti bibir keringsunburn yang terjadi pada bibir, hingga stres dapat memicu tumbuhnya bruntusan di bibir.

Advertisement

Cara mengobati bibir bruntusan

Pengobatan medis

Pengobatan bruntusan di bibir akan bergantung pada penyebabnya. Kebanyakan kasus bruntusan di bibir tidak memerlukan perawatan. Misalnya bruntusan yang disebabkan Fordyce spots atau karena faktor genetik. 

Namun, jika Anda tidak menyukai tampilan dari bruntusan yang muncul di bibir Anda, beberapa tindakan medis seperti electrocautery atau terapi laser dapat dilakukan untuk menghilangkan bintik-bintik tersebut. 

Bruntusan yang disebabkan sariawan dapat diobati dengan obat antijamur minum atau dalam bentuk obat kumur khusus sariawan yang mengandung nystatin

Jika bruntusan disebabkan oleh herpes mulut, obat antivirus dapat menghilangkan gejala dari herpes mulut, termasuk ruam yang terlihat seperti bruntusan. Tetapi obat ini tidak akan menyembuhkan infeksi virus secara permanen. 

Sementara untuk kanker mulut yang menyebabkan bruntusan di bibir biasanya diperlukan  perawatan khusus yang akan diberikan berdasarkan tingkat keparahan kondisinya. Perawatan kanker mulut dapat mencakup operasi pengangkatan sel kanker di area bibir, kemoterapi, atau radioterapi untuk menghentikan penyebaran kanker.

Apabila bruntusan di bibir merupakan jerawat atau whitehead, salep yang mengandung benzoil peroksida efektif untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangannya. 

Untuk bruntusan atau jerawat bibir yang muncul kembali secara berulang, dokter kulit biasanya merekomendasikan perawatan tambahan seperti salep jerawat yang diresepkan, antibiotik minum, terapi laser, atau ekstraksi jerawat.

Pengobatan rumahan

Selain menggunakan obat medis, Anda juga bisa melakukan langkah perawatan bibir bruntusan berikut yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah, antara lain:

  • Tidak menggaruk bruntusan yang ada di bibir karena dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi. 
  • Mengoleskan tea tree oil yang telah terbukti efektif mengatasi jerawat dan bruntusan oleh sejumlah penelitian ilmiah 
  • Mengoleskan lidah buaya yang berfungsi sebagai antiperadangan, menenangkan dan melembapkan kulit
  • Mengoleskan cuka apel yang terbukti dapat berperan sebagai antibakteri yang dapat membantu memberantas bakteri penyebab bruntusan. 
  • Menempelkan kompres es yang dibalut kain lembut pada bibir yang bruntusan untuk meredakan peradangan

Bilas bibir yang bruntusan dengan air garam yang hangat untuk membantu meminimalkan iritasi.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter jika bibir bruntusan tidak juga hilang dalam waktu yang lama, terlebih jika  disertai dengan berbagai gejala berikut: 

  • Benjolan atau bruntusan pada bibir terasa nyeri, walau didiamkan
  • Benjolan tersebut mengeluarkan darah
  • Tenggorokan terasa “berisi”
  • Pembengkakan pada rahang atau leher
  • Lidah terasa kaku
  • Demam atau sakit tenggorokan
  • Sulit menelan atau mengunyah
  • Ruam yang cepat menyebar
  • Perubahan pada suara
  • Gigi copot sendiri

Advertisement

alergisariawandermatitismilia

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved