1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Benjolan payudara umumnya bersifat jinak
Benjolan payudara adalah pembengkakan atau penonjolan pada payudara. Kondisi ini biasanya dapat terasa ketika diraba.
Anda mungkin bisa saja mengalami perubahan pada payudara yang masih termasuk normal. Misalnya, rasa nyeri atau benjolan yang terasa ketika siklus menstruasi.
Penyebab benjolan payudara pun sangat beragam. Kabar baiknya, mayoritas benjolan ini tidak berpotensi menjadi kanker.
Benjolan pada payudara bisa terjadi, baik pada wanita maupun pria. Namun kondisi ini lebih sering dialami oleh kaum hawa.
Gejala benjolan payudara berbeda-beda sesuai penyebabnya. Namun secara garis besar, Anda dapat mencurigai benjolan pada payudara Anda bersifat jinak atau ganas dari karakteristik di bawah ini:
Untuk lebih jauhnya, mari simak gejala benjolan payudara jinak yang lebih spesifik di bawah ini:
Fibroadenoma adalah jenis benjolan payudara jinak yang paling sering ditemui. Gejala fibroadenoma meliputi benjolan yang terasa padat, berbentuk bulat, dan mudah digerakkan.
Benjolan payudara yang jinak ini biasanya tidak menyebabkan rasa nyeri. Wanita usia 20-30 tahun merupakan kalangan yang lebih sering mengalaminya.
Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat menyebabkan perubahan tertentu pada payudara. Perubahan ini disebut fibriokistik payudara.
Gejala fibriokistik payudara bisa berupa benjolan pada kedua payudara yang semakin membesar dan terasa nyeri menjelang haid. Sementara gejala lainnya adalah keluarnya cairan yang bukan air susu dari puting susu.
Berbeda dengan fibroadenoma, fibriokistik payudara paling sering dialami wanita usia 35 hingga 50 tahun.
Wanita yang sudah menopause umumnya tidak mengalami fibriokistik payudara. Pasalnya, mereka tidak lagi mengalami perubahan hormon yang memengaruhi siklus haid.
Kista adalah benjolan payudara yang berisi cairan. Benjolan ini umumnya terasa nyeri ketika disentuh.
Kista payudara bisa muncul ketika seorang wanita mengalami haid dan menghilang setelah datang bulan selesai.
Mastitis atau infeksi pada payudara juga dapat menyebabkan benjolan payudara. Mastitis biasanya berhubungan dengan aktivitas menyusui. Benjolan ini tampak kemerahan dan terasa hangat serta nyeri ketika disentuh. Penderita mastitis juga bisa mengalami demam dan ada luka di daerah puting.
Penyebab benjolan payudara sangat beragam. Tiap jenis benjolan juga bisa memiliki pemicu yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
Pemicu munculnya benjolan jinak di payudara terdiri dari beberapa faktor yang meliputi:
Penyebab benjolan pada payudara yang berpotensi menjadi kanker tidak diketahui dengan pasti. Namun para pakar menduga bahwa faktor-faktor risiko di bawah ini bisa membuat seseorang lebih rentan untuk mengalaminya:
Benjolan payudara bisa tidak sengaja ditemukan ketika Anda sedang menjalani pemeriksaan medis rutin atau saat skrining kanker payudara. Diagnosisnya juga bisa ditegakkan ketika Anda menyadari keberadaan benjolan kemudian memeriksakannya ke dokter.
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan seputar gejala yang Anda rasakan. Demikian pula dengan riwayat kanker payudara dan kanker lainnya pada diri Anda maupun keluarga.
Selanjutnya, dokter memeriksa kondisi payudara serta kelenjar getah bening di sekitarnya. Dokter juga akan mengecek apakah ada pembengkakan atau tidak.
Pemeriksaan penunjang kemudian dapat dianjurkan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker payudara. Bentuk pemeriksaan ini melipti mammogram atau USG payudara.
Untuk memastikan jenis benjolan payudara Anda, dokter bisa pula menyarankan biopsi atau pengambilan sampel jaringan dari benjolan. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui apakah benjolan memiliki sel kanker atau tidak.
Advertisement
Cara mengobati benjolan payudara berbeda-beda. Perbedaan ini muncul karena penyebabnya yang berlainan pula. Beberapa langkah penanganan yang umumnya disarankan oleh dokter meliputi:
Benjolan payudara ini sering tidak membutuhkan pengobatan apa-apa. Namun bila penyebabnya adalah penggunaan pil KB, dokter akan menganjurkan pilihan kontrasepsi lainnya.
Jika fibroadenoma menyebabkan rasa nyeri yang mengganggu penderitanya, dokter bisa saja menyarankan tindakan pembedahan untuk mengangkat benjolan.
Fibrokistik payudara ditangani dengan penggunaan obat KB untuk mengurangi cairan yang terkumpul dalam payudara.
Dokter bisa menggunakan jarum untuk mengeluarkan cairan dalam kista, agar benjolan ini mengempis. Sementara kista payudara yang kronis mungkin perlu diangkat lewat prosedur pembedahan.
Benjolan payudara akibat mastitis bisa ditangani dengan konsumsi obat-obatan.
Bila benjolan di payudara bersifat ganas, penanganannya adalah operasi dan/atau kemoterapi serta radioterapi. Kombinasi penanganan ini tergantung pada stadium kanker payudara yang Anda alami.
Benjolan payudara jinak umumnya tidak dapat dicegah. Pasalnya, faktor genetik atau keturunan bisa menjadi pemicu kemunculannya.
Namun Anda dapat menurunkan risiko munculnya benjolan jinak dengan menghindari faktor risiko lainnya. Mulai dari menurunkan berat badan, mengganti kontrasepsi hormonal dengan alat KB lain, dan banyak lagi.
Sama halnya dengan benjolan payudara jinak, tidak ada langkah pencegahan kanker payudara yang pasti mampu menjauhkan Anda dari penyakit ini. Yang bisa Anda lakukan adalah menurunkan risikonya dengan cara:
Selain menghindari faktor risiko benjolan payudara, Anda dapat melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) secara rutin. Langkah ini bertujuan mendeteksi dini adanya benjolan pada payudara.
Lakukan SADARI pada 7-10 hari setelah menstruasi dengan langkah-langkah menurut Yayasan Kanker Indonesia di bawah ini:
Penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter bila mengalami benjolan payudara. Terutama jika benjolan payudara baru muncul, terasa berbeda dari jaringan payudara lainnya maupun benjolan yang terdahulu.
Gejala benjolan payudara lain yang juga perlu menjadi perhatian dan harus segera dikonsultasikan meliputi:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis benjolan payudara agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved