logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Benjolan di Betis

23 Okt 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian benjolan di betis

Benjolan di betis adalah massa abnormal yang terbentuk di area betis. Terkadang benjolan di betis terlihat sebagai pembengkakan. Benjolan pada betis umumnya terbentuk dari struktur bawah kulit.

Tergantung pada penyebabnya, benjolan di betis dapat muncul dalam bentuk tunggal atau ganda,teksturnya bisa terasa lunak atau keras, dan terkadang dapat disertai dengan nyeri.

Karakteristik tiap benjolan tersebut dapat menunjukkan tingkat keparahannya. Misalnya, benjolan di betis yang terasa lembut dan berukuran kecil biasanya tidak membahayakan. Sementara itu, Benjolan yang perlu diwaspadai biasanya terasa sangat keras, padat dengan tekstur tidak rata, dan secara bertahap akan tumbuh membesar dalam beberapa minggu.

Benjolan di betis bisa muncul karena berbagai kondisi, dari penyebab yang ringan seperti  gigitan binatang atau cedera otot hingga yang lebih serius seperti infeksi atau bahkan tumor. 

Jika benjolan di betis sudah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, sudah waktunya untuk memeriksakan diri ke dokter. Benjolan di betis yang disertai gejala lain atau tidak kunjung hilang umumnya dapat menjadi pertanda dari kondisi kesehatan yang memerlukan penanganan medis sedini mungkin. 

Penyebab benjolan di betis

1. Cedera 

Cedera ringan ataupun berat yang di area betis dapat mengakibatkan pembengkakan atau benjolan di betis. Benjolan di area betis akibat cedera dapat disebabkan oleh:

  • Patah tulang
  • Hematoma
  • Luka sengatan atau gigitan binatang 

2. Kram otot betis

Kram otot betis terjadi ketika otot tiba-tiba berkontraksi sehingga menyebabkan kejang otot yang menyakitkan. Pada kasus kram betis yang parah, hematoma dapat berkembang, membentuk gumpalan darah yang terlihat sebagai benjolan di betis. 

Kram otot betis sering terjadi pada orang yang berolahraga lebih keras dari biasanya atau baru berolahraga. Hal tersebut dapat dipicu aktivitas fisik berkepanjangan, kurang peregangan, dehidrasi, hilangnya elektrolit melalui keringat, atau cedera pada otot soleus atau gastrocnemius. 

3. Myositis ossificans

Myositis ossificans adalah kondisi ketika tulang atau jaringan seperti tulang tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Kondisi Ini paling sering terjadi pada otot kaki atau lengan dan biasanya terjadi setelah mengalami cedera. 

Area yang cedera biasanya akan membengkak, terasa hangat atau panas saat disentuh, dan muncul benjolan di otot. 

4. Kista 

Salah satu kondisi paling umum yang menyebabkan benjolan di betis adalah kista. Beberapa kista yang biasa tumbuh di area betis, antara lain:

  • Kista Baker, yakni suatu tonjolan berisi cairan yang terbentuk di belakang lutut
  • Kista ganglion, yaitu suatu benjolan bulat berisi cairan seperti jeli yang dapat berkembang pada tendon dan sendi betis
  • Kista kulit, yakni kantung atau benjolan kecil, berisi cairan, udara, lemak, atau bahan lain, yang tumbuh tepat di bawah kulit. Kista ini dapat muncul di berbagai area kulit, termasuk di kulit betis. 

Benjolan berupa kista di betis biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali terinfeksi. Jika sudah terinfeksi biasanya benjolan tersebut akan memerah, nyeri dan mengandung nanah. 

5. Abses kulit 

Abses kulit adalah benjolan berisi nanah yang bisa muncul di berbagai lokasi di tubuh, termasuk di kulit betis. Benjolan ini tumbuh akibat infeksi bakteri pada lapisan kulit dalam. 

Ketika bakteri memasuki tubuh, sistem kekebalan akan memerintahkan sel darah putih untuk melawan bakteri penyebab infeksi. Saat sel darah putih menyerang bakteri, beberapa jaringan di dekatnya akan mati hingga. Sisa jaringan dan bakteri yang mati inilah yang membentuk nanah. 

6. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh di bawah kulit akibat pertumbuhan sel-sel lemak yang berlebihan. Benjolan lipoma lebih sering muncul di sekitar bahu, dada, leher, paha, dan ketiak. Meski begitu, lipoma dapat muncul di bagian tubuh manapun, termasuk di betis. 

Jika benjolan yang muncul di betis adalah lipoma, benjolan tersebut biasanya akan terasa lunak jika disentuh dan gampang bergerak di bawah kulit ketika ditekan. Benjolan ini biasanya tidak membahayakan karena termasuk tumor jinak,

7. Dermatofibroma 

Dermatofibroma adalah benjolan keras yang menonjol dari bawah kulit dan mengandung jaringan parut. Benjolan dermatofibroma biasanya berukuran kecil dan bulat, dapat berwarna merah, merah muda, atau cokelat. 

Dermatofibroma bersifat jinak (non-kanker) dan cukup umum muncul di kaki bagian bawah, tetapi dapat muncul di bagian tubuh mana pun. 

8. Tromboflebitis 

Tromboflebitis adalah kondisi yang terjadi akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah vena. Umumnya penyakit ini menyerang bagian kaki termasuk betis. Benjolan yang muncul akibat tromboflebitis biasanya muncul di bawah kulit dan betis dan tidak mengandung nanah. 

Kondisi ini biasanya terasa menyakitkan tetapi penderitanya masih bisa berjalan dengan normal. 

9. Trombosis vena dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT)

Trombosis vena dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah penggumpalan darah yang berkembang di pembuluh vena dalam dan biasanya terjadi pada kaki. Benjolan di betis yang tumbuh akibat DVT biasanya terasa nyeri ketika diraba.

10. Karsinoma sel basal

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, benjolan di betis dapat menandakan kanker kulit yang disebut karsinoma sel basal. Karsinoma sel basal biasanya muncul sebagai benjolan yang agak transparan pada kulit. 

Pertumbuhan karsinoma sel basal bermula di sel basal, yakni sejenis sel di dalam kulit yang menghasilkan sel-sel kulit baru saat yang lama mati. Benjolan berisi sel kanker biasanya akan disertai dengan berbagai gejala lain seperti kulit yang berubah menjadi keras atau mudah berdarah. 

Advertisement

Cara mengobati benjolan di betis

Terkadang, beberapa jenis benjolan di betis tidak membutuhkan pengobatan dan akan hilang dengan sendirinya. Sementara untuk jenis benjolan lain yang muncul di betis, cara mengobati benjolan ini akan bergantung pada penyebabnya. 

Misalnya jika benjolan muncul karena hematoma atau cedera yang berkaitan dengan otot betis, Anda dapat mempraktikkan metode RICE, yakni beristirahat (rest) dari aktivitas sehari-hari, mengompres dengan es (ice), memberikan tekanan di area cedera (compression), serta mengangkat betis yang cedera untuk meminimalkan pembengkakan (elevation). 

Sementara benjolan berupa kista pada betis dapat diatasi dengan operasi dan tindakan lain seperti drainase untuk mengeluarkan cairan di dalam kista atau suntikan obat. 

Benjolan di betis terkait pembuluh darah seperti DVT atau tromboflebitis biasanya dapat diobati dengan menggunakan obat pengencer darah, kompres hangat pada area yang terkena, dan menggunakan stoking kompresi. 

Benjolan akibat karsinoma sel basal dapat diobati dengan tindakan medis seperti operasi pembedahan atau cryotherapy

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera hubungi dokter apabila benjolan di betis tidak kunjung hilang, sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau tumbuh akibat cedera yang dihasilkan kecelakaan serius. 

Terlebih jika benjolan yang muncul di betis disertai dengan gejala berikut:

  • Kaki dingin
  • Demam tinggi
  • Mati rasa di kaki bagian bawah
  • Kerusakan tulang yang jelas
  • Kelumpuhan atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh
  • Sakit tak terkendali
  • Pendarahan berat yang tidak terkontrol

Advertisement

Bagikan

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved