1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Batuk darah bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius
Batuk darah adalah kondisi saat seseorang batuk dan mengeluarkan darah dari paru, hidung, tenggorokan, atau saluran pernapasan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut hemoptysis.
Penyebab batuk darah dapat beragam dan bisa menjadi pertanda dari penyakit serius. Misalnya, infeksi, kanker, dan gangguan pembuluh darah paru.
Penderita batuk darah dapat mengeluarkan darah berwarna merah terang, merah muda dan berbusa, atau bercampur dengan dahak. Sementara warna darah yang gelap bercampur sedikit makanan bisa menjadi pertanda dari gangguan serius pada sistem pencernaan.
Batuk darah yang dialami oleh orang berusia muda dan sehat mungkin bukan gejala yang serius. Tetapi gejala ini tetap harus diwaspadai dan sebaiknya diperiksakan ke dokter.
Sesuai namanya, gejala batuk darah yang utama adalah keluarnya darah dari mulut saat seseorang batuk. Darah yang keluar bisa berupa:
Sedangkan darah yang berasal dari gangguan serius pada saluran pencernaan, warna darahnya biasa gelap dan bercampur dengan sedikit makanan. Gejala ini biasa disadari ketika penderita sedang menyikat gigi atau sehabis makan.
Berdasarkan jumlah darah yang dikeluarkan dalam 24 jam, batuk darah terbagi menjadi tiga jenis di bawah ini:
Jenis hemoptysis ini mengancam nyawa karena penderita mengeluarkan darah sebanyak 100-600 mL.
Batuk darah ini tidak mengancam jiwa. Volume darah yang keluar biasanya sekitar 20-200 mL (kurang lebih satu gelas).
Penderita akan mengeluarkan kurang lebih satu sendok makan darah atau kurang dari 20 mL.
Penyebab batuk darah bisa bermacam-macam. Apa sajakah itu?
Ada kalanya perdarahan berat dari hidung, mulut, atau tenggorokan bisa menyebabkan darah bercampur air liur ketika keluar dari mulut saat batuk.
Ada pula beberapa prosedur medis yang berisiko menimbulkan batuk darah. Contohnya, bronkoskopi dengan biopsi.
Bronkoskopi adalah prosedur untuk melihat saluran pernapasan dan berfungsi menentukan penyebab masalah pada paru-paru.
Untuk menentukan diagnosis batuk darah dan penyebabnya, dokter bisa melakukan sederet metode pemeriksaan di bawah ini:
Pemeriksaan sampel dahak ini berfungsi mengecek ada tidaknya infeksi.
Rontgen dada atau CT scan dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan kelainan paru-paru
Untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit lain (seperti infeksi atau kanker), tes darah bisa dianjurkan. Pemeriksaan ini juga bisa mengukur jumlah sel darah merah dan putih dalam tubuh pasien.
Bronkoskopi adalah pemeriksaan saluran udara utama paru-paru yang menggunakan bronkoskop. Alat ini berbentuk selang kecil yang dilengkapi kamera dan lampu di salah satu ujungnya.
Tes urine bertujuan mendeteksi kondisi lain yang mungkin menjadi penyebab hemoptisis.
Tes koagulasi dilakukan untuk memeriksa perubahan kemampuan tubuh untuk membekukan dan mengencerkan darah.
Analisis gas darah akan membantu dokter untuk mengukur kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah.
Pemeriksaan ini bertujuan memeriksa kadar oksigen dalam darah melalui jari pasien.
Advertisement
Pengobatan batuk darah dapat dilakukan sesuai dengan penyebab batuk darah, tingkat keparahan penyakit, dan kondisi masing-masing pasien. Dokter umumnya dapat menganjurkan cara mengobati batuk darah berikut:
Embolisasi arteri bronkial dilakukan dengan memasukkan kateter melalui arteri pada kaki menuju ke paru-paru pasien. Dokter juga akan menyuntikkan zat pewarna kontras dan memantau penyebarannya melalui arteri guna mendeteksi penyebab pendarahan.
Arteri kemudian diblokir menggunakan gulungan logam atau zat lain guna menghentikan pendarahan dan membuka sumbatan arteri.
Di samping memastikan diagnosis batuk darah, bronkoskopi bisa pula digunakan untuk membantu dalam menghentikan perdarahan.
Dokter juga bisa memberikan obat-obatan untuk mengatasi penyebab batuk darah. Contohnya, antibiotik untuk pneumonia atau TBC, kemoterapi dan radioterapi untuk kanker paru-paru, serta kortikosteroid untuk kondisi peradangan.
Untuk menangani batuk darah yang parah, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk mengangkat paru-paru (pneumonektomi).
Pasien yang memiliki tekanan darah rendah mungkin memerlukan transfusi darah.
Cara mencegah batuk darah umumnya dapat dilakukan dengan menghindari penyakit yang menjadi dalangnya. Anda bisa menerapkan seederet langkah berikut:
Batuk darah akibat bronkitis akut umumnya dapat reda sendiri. Namun batuk berdarah bisa menjadi tanda gangguan kesehatan serius. Jadi segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis batuk darah dan penyebabnya agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved