1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Batu kandung kemih bisa menyebabkan nyeri perut bagian bawah
Batu kandung kemih adalah mineral dalam urine yang mengkristal. Hal Ini sering terjadi ketika kandung kemih tidak sepenuhnya dikosongkan ketika buang air kecil.
Batu kandung kemih memiliki ukuran yang beragam dan jika ukurannya cukup besar, maka dapat menyumbat saluran urine. Terhalangnya saluran urine kemudian akan menimbulkan gejala berupa sakit perut yang hebat, nyeri, kesulitan atau tidak bisa buang air kecil, maupun darah dalam urine.
Batu kandung kemih yang kecil dapat keluar dari tubuh lewat urine tanpa perawatan khusus. Namun beberapa kondisi batu kandung kemih yang lebih parah membutuhkan obat atau operasi.
Terdapat sederet gejala batu kandung kemih yang bisa dialami oleh penderita. Beberapa di antaranya meliputi:
Batu kandung kemih bisa terjadi karena:
Biasanya, saraf membawa pesan dari otak ke otot kandung kemih, kemudian mengarahkan otot kandung kemih untuk berkontraksi. Jika saraf ini rusak, kandung kemih mungkin tidak sepenuhnya dapat dikosongkan.
Prostat yang membesar dapat menghalangi aliran urine dan menghambat pengosongan kandung kemih secara total. Kondisi ini akan mengarah pada pembentukan batu kandung kemih.
Peradangan akibat infeksi saluran kemih atau terapi radiasi panggul juga dapat menyebabkan batu kandung kemih.
Batu ginjal berisiko mengalir menuju kandung kemih dan tidak dapat dibuang, sehingga menjadi batu kandung kemih.
Alat kesehatan seperti kateter kandung kemih, alat kontrasepsi, maupun stent urine juka bisa menyebabkan batu kandung kemih.
Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan terbentuknya batu kandung kemih:
Baik pria mau pun wanita dapat terkena penyakit batu kandung kemih. Namun kebanyakan kasus batu kandung dilaporkan terjadi pada pria yang berusia 50 tahun ke atas yang mengalami pembengkakan prostat.
Setiap kondisi yang menghalangi aliran urine dari kandung kemih ke saluran pembawa urine keluar dari tubuh (uretra), dapat menyebabkan pembentukan batu kandung kemih.
Penyakit yang menyerang saraf seperti stroke, cedera tulang belakang, penyakit Parkinson, diabetes, hernia diskus, dan sejumlah gangguan lain yang merusak saraf dapat ikut memengaruhi kemampuan saraf dalam mengontrol fungsi kandung kemih.
Dalam mendiagnosis batu kandung kemih, dokter akan mewawancarai pasien mengenai kondisi dan gejala yang dirasakan. Di samping itu, dokter juga akan menjalankan beberapa pemeriksaan, antara lain:
Dokter akan memeriksa perut bagian bawah pasien untuk melihat potensi pembesaran kandung kemih karena pembengkakan. Selain itu, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan lewat anus untuk melihat kemungkinan pembesaran prostat.
Melalui tes ini, sampel urine pasien akan diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya kristalisasi, infeksi, atau kelainan lainnya yang dapat menyebabkan penyakit batu kandung kemih.
Pemeriksaan CT scan dapat dengan cepat memindai kondisi dalam tubuh pasien, termasuk mendeteksi batu kandung kemih yang berukuran sangat kecil. Tes ini adalah salah satu pemeriksaan akurat untuk mengidentifikasi jenis batu kandung kemih.
Jenis batu kandung kemih paling umum adalah batu yang mengandung asam urat. Selain itu jenis batu kandung kemih lainnya biasanya memiliki kandungankalsium oksalat, kalsium fosfat, ammonium urate, sistein atau magnesium ammonium fosfat (pada batu akibat infeksi).
Melalui tes ini, pantulan gelombang suara dari organ tertentu akan menghasilkan gambaran dalam tubuh pasien yang dapat membantu mendeteksi batu kandung kemih.
Dokter akan melakukan rontgen ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk memastikan kondisi yang dialami pasien adalah penyakit batu kandung kemih. Namun, beberapa jenis batu tidak dapat dilihat oleh sinar-X konvensional.
Pielogram intravena akan disuntikkan terlebih dulu ke dalam pembuluh darah. Setelah itu, dokter akan menggunakan X-ray untuk melihat cairan berwarna tersebut di dalam kandung kemih pasien dan kondisi abnormal.
Baca jawaban dokter: Penyakit batu ginjal dan kencing batu, apa bedanya?
Advertisement
Pengobatan batu kandung kemih oleh dokter bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk melarutkan batu kandung kemih, terutama yang mengandung asam urat. Contoh obat ini adalah kalium sitrat yang berperan sebagai agen pengalkali.
Obat ini bekerja dengan mengubah pH urine menjadi bersifat lebih basa (pH 6,5-7) untuk melarutkan batu yang bersifat asam. Terkadang, kalium sitrat dikombinasikan dengan natrium bikarbonat untuk mempertahankan efek yang lebih lama.
Prosedur ini bertujuan memecah batu kandung kemih. Pertama, dokter akan melakukan sistoskopi untuk menemukan batu kandung kemih dengan memasukkan sistoskop melalui uretra yang terletak di ujung penis bagi pria dan terletak di atas vagina bagi wanita.
Setelah batu ditemukan, dokter akan memecah dan menghancurkannya dengan alat khusus. Alat ini dapat berupa laser, ultrasound, maupun alat kecil. Setelah batu pecah dan hancur, dokter akan membersihkannya dari kandung kemih pasien.
Apabila batu terlalu besar untuk dipecahkan menggunakan prosedur cystolitholapaxy, dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan batu kandung kemih.
Dalam operasi ini, dokter akan membuat sayatan di perut untuk memasuki kandung kemih dan mengeluarkan batu. Setiap prosedur pembedahan memiliki sejumlah risiko, sehingga jarang menjadi pilihan pengobatan pertama.
Tanpa penanganan yang tepat, batu kandung kemih bisa menimbulkan komplikasi berupa:
Baca juga: Kandung Kemih Rentan Terhadap Penyakit, Ini Jenis-jenisnya
Meski batu kandung kemih sudah hilang, penyakit ini bisa kambuh lagi sewaktu-waktu. Karena itu, ada baiknya Anda melakukan sederet langkah pencegahan batu kandung kemih ini:
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala batu kandung kemih. Apalagi bila Anda mengalami nyeri di perut bagian bawah yang berulang dan menetap, memiliki frekuensi buang air kecil yang lebih sering, atau terdapat darah dalam urine.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis batu kandung kemih agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved