logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Batu Empedu

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Batu empedu adalah simpanan cairan pencernaan berupa kolesterol yang mengeras dan terbentuk di kandung empedu

Terdapat dua tipe batu empedu, yaitu batu empedu kolestrol dan batu empedu pigmen.

Pengertian batu empedu

Batu empedu (gallstones) adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk di kandung empedu. Kandung empedu merupakan organ kecil, berbentuk seperti buah pir yang berada di perut sebelah kanan, tepat di bawah hati.

Ukuran batu empedu bervariasi, mulai seukuran pasir sampai ukuran besar, menyerupai bola golf. Beberapa pasien hanya memiliki satu batu empedu. Sementara itu, pasien lainnya dapat memiliki beberapa batu empedu dalam waktu yang sama.

Batu empedu yang terhimpit atau menyumbat saluran kandung empedu dapat mengakibatkan nyeri, sehingga memicu sakit perut, yang akan bertahan selama cukup lama (1-5 jam) dan gejala lainnya. Dalam istilah medis, kondisi tersebut dinamakan cholelithiasis.

Saat mengalami gejala-gejala cholelithiasis tertentu, penderita membutuhkan penanganan khusus berupa operasi untuk menghilangkan batu empedu tersebut. Namun pada beberapa kasus, pasien tidak merasakan gejala apapun, sehingga penanganan khusus atau pengobatan tidak diperlukan.

 

Tanda dan gejala batu empedu

Apabila empedu terhimpit pada saluran kandung empedu, maka gejala-gejala ini dapat terjadi:

  • Nyeri di perut bagian tengah atas atau kanan atas secara tiba-tiba
  • Nyeri mendadak yang terasa sangat cepat di bagian tengah daerah perut, tepat di bawah tulang rusuk
  • Nyeri pada tubuh bagian belakang, di antara bahu
  • Nyeri bahu sebelah kanan
  • Nyeri dada
  • Mual dan muntah
  • Penyakit kuning (kulit dan mata berubah menguning)

Nyeri yang ditimbulkan dari batu empedu dapat bertahan selama beberapa jam.

 

Penyebab batu empedu

Batu empedu memiliki beberapa tipe berdasarkan komponen pembentuknya, yakni batu empedu kolesterol dan batu empedu pigmen.

  • Batu empedu kolesterol:
    Tipe yang paling umum dalam penyakit batu empedu adalah batu empedu kolesterol, dengan warna kuning. Batu empedu ini terbentuk karena kolesterol yang tidak terurai dan juga mengandung komponen lain.
  • Batu empedu pigmen:
    Batu dengan warna cokelat atau hitam ini terbentuk ketika empedu mengandung bilirubin yang berlebihan.

Adapun kondisi yang menjadi penyebab terbentuknya batu empedu adalah:

  • Empedu mengandung terlalu banyak kolesterol
  • Empedu memiliki bilirubin yang berlebihan
  • Kandung empedu tidak dikosongkan seperti seharusnya
  • Kondisi medis tertentu, seperti sirosis hati maupun gangguan darah

Faktor risiko

Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan terjadinya risiko batu empedu:

  • Jenis kelamin perempuan
  • Usia 40 tahun atau lebih
  • Kelebihan berat badan (obesitas)
  • Kurang bergerak
  • Mengonsumsi makanan dengan banyak lemak, kolesterol, maupun rendah serat
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat batu empedu
  • Kelebihan estrogen akibat pil kontrasepsi, terapi penggantian hormon, maupun kehamilan
  • Diabetes
  • Kehilangan berat badan dengan sangat cepat
  • Mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol
  • Mengidap penyakit hati

 

Diagnosis batu empedu

Tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis batu empedu dan komplikasi batu empedu meliputi pemeriksaan fisik, USG perut, USG endoskopi, tes pencitraan lainnya, dan tes darah lengkap.

  • Pemeriksaan fisik

Jika pasien mengeluhkan nyeri di bagian kanan atas perut yang berlangsung selama 30 menit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan metode Murphy’s sign. Dokter akan meminta pasien untuk menarik napas dalam-dalam, lalu menahannya selama bebereapa saat. Selanjutnya, dokter akan menekan perut pasien. Jika pasien merasakan sakit, maka hasil pemeriksaan Murphy's sign dinyatakan positif. Artinya, pasien berpeluang mengidap cholelithiasis akut.

  • USG perut.

Pemeriksaan ini adalah tes yang paling umum digunakan untuk mencari tanda-tanda batu empedu. Ultrasonografi perut dilakukan dengan menggunakan alat (transduser) yang akan mengirimkan sinyal ke komputer, agar bagain dalam perut Anda terlihat jelas.

  • USG endoskopi (EUS)

Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi batu lebih kecil yang mungkin tidak dapat dilihat pada USG perut. Selama EUS, dokter akan memasukkan tabung tipis yang fleksibel (endoskopi) melalui mulut ke saluran pencernaan. Kemudian, transduser di dalam endoskopi akan menghasilkan gambar yang jelas dari jaringan di sekitar area perut.

  • Tes pencitraan lainnya

Tes tambahan lainnya yang mungkin dilakukan a kolesistogrdalahafi oral, pemindaian hepatobiliary iminodiacetic acid (HIDA), computerized tomography (CT), magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP), atau endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Batu empedu yang ditemukan menggunakan ERCP dapat sembari dihilangkan selama prosedur berlangsung.

  • Tes darah lengkap

Tes darah dapat mengidentifikasi jika terjadi infeksi, penyakit kuning, pankreatitis, atau komplikasi lain akibat batu empedu.

Baca juga: Murphy Sign Adalah Cara Diagnosis Penyumbatan Saluran Empedu

 

Advertisement

Cara mengobati batu empedu

Kebanyakan kasus batu empedu tanpa gejala biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Namun, perawatan khusus diperlukan apabila batu empedu menyebabkan:

  • Gejala berupa sakit pada daerah perut.
  • Komplikasi berupa sakit kuning atau radang pankreas

Pilihan penanganan untuk batu empedu meliputi operasi kolesistektomi dan pemberian obat.

  • Operasi kolesistektomi

Kolesistektomi adalah operasi pembedahan untuk mengangkat kantong empedu. Dokter dapat merekomendasikan operasi ini jika batu empedu sering kambuh.

  • Obat untuk melarutkan batu empedu

Obat-obatan oral yang mengandung ursodiol (asam Ursodeoksikolik) atau chenodiol  (Asam Chenodeoksikolik) telah terbukti dapat melarutkan sejumlah batu empedu.

 

Komplikasi

Batu empedu yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Peradangan pada kandung empedu
  • Penyumbatan saluran empedu
  • Terhalangnya saluran pankreas
  • Kanker batu empedu

 

Cara mencegah batu empedu

  • Jangan Telat Makan Maupun Tidak Makan:
    Usahakan untuk selalu makan sesuai dengan kebiasaan sehari-hari. Tidak makan atau diet dapat meningkatkan risiko terkena batu empedu.

  • Turunkan Berat Badan:
    Jika diperlukan, turunkan berat badan secara perlahan. Penurunan berat badan secara drastis akan meningkatkan risiko terkena batu empedu. Kurangi berat badan sekitar 0.5-1 kg dalam seminggu sampai ke berat badan ideal.

  • Menjaga Berat Badan Ideal:
    Obesitas dan kelebihan berat badan akan meningkatkan risiko terhadap batu empedu. Berusahalah untuk mencapai berat badan yang ideal dengan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh dan meningkatkan aktivitas fisik. Ketika sudah mencapai berat badan yang ideal, berusahalah untuk menjaga berat badan ideal tersebut, dengan diet sehat dan berolahraga.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Penderita Batu Empedu harus menemui dokter apabila:

  • Merasakan sakit pada daerah perut yang menyebabkan penderita tidak dapat duduk ataupun menemukan posisi yang nyaman
  • Kulit dan mata menguning
  • Demam tinggi disertai menggigil

Baca jawaban dokter: Mengapa Badan Saya Terasa Dingin dan Menguning Setelah Operasi Batu Empedu?

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terhadap batu empedu?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis batu empedu, agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

batu empedumasalah pencernaangangguan pencernaan

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved