logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

BAB Berlendir

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

BAB berlendir dapat menjadi pertanda bahwa tubuh sedang mengalami masalah pencernaan

Lendir yang terlihat saat BAB menandakan adanya masalah pencernaan

Pengertian bab berlendir

Lendir yang keluar saat buang air besar (BAB) adalah hal yang normal. Namun, biasanya lendir tersebut tidak terlihat dengan mata telanjang. Apabila tinja berlendir dan dapat diamati dengan jelas, hal tersebut dapat menandakan masalah pencernaan.

Tinja atau feses biasanya memang mengandung sedikit lendir yang diproduksi oleh usus. Lendir ini berfungsi untuk menjaga lapisan usus tetap lembap dan terlumasi serta membantu melancarkan proses buang air besar.

Umumnya, lendir yang dihasilkan tubuh secara alami berwarna bening dan bertekstur encer. Beberapa faktor, seperti penyakit, pola makan, atau kondisi lingkungan dapat mengubah ciri fisik lendir BAB yang normal. Konsistensi lendir dapat berubah menjadi lebih kental. Warnanya juga bisa mengalami perubahan.

Konsultasikan pada dokter apabila Anda mendapati lendir yang terasa tidak normal pada tinja. Dokter akan memeriksa untuk menemukan penyebabnya agar pengobatan paling efektif dapat diberikan.

Penyebab bab berlendir

Beberapa kondisi berikut dapat menjadi penyebab BAB berlendir secara tidak normal, antara lain:

  • Irritable bowel syndrome (IBS), alias sindrom iritasi usus yakni kelainan yang umum terjadi pada sistem pencernaan. Kondisi ini memengaruhi fungsi normal usus besar, dan dapat meningkatkan jumlah lendir yang muncul pada tinja saat BAB.
  • Intoleransi laktosa: gangguan pencernaan akibat tubuh yang tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa. Akibatnya, laktosa yang dikonsumsi akan terus berada di usus tanpa tercerna dengan baik. Kondisi ini memicu berbagai gejala gangguan pencernaan, termasuk BAB berlendir.
  • Infeksi saluran cerna yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang berasal dari makanan dan minuman yang terkontaminasi. Salah satu infeksi saluran cerna yang umum terjadi adalah disentri, yaitu BAB yang disertai darah atau lendir. Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan amoeba.
  • Kolitis ulserativa menyebabkan peradangan dan luka jangka panjang di lapisan paling dalam dari usus besar (kolon) dan dubur, sehingga memungkinkan tinja menjadi berlendir ketika BAB.
  • Crohn’s disease atau penyakit Crohn yaitu peradangan saluran cerna yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat terjadi pada setiap bagian saluran cerna, meski paling sering di area usus. Salah satu gejalanya adalah BAB berlendir.
  • Penyakit Celiac adalah penyakit autoimun yang memicu kerusakan vili usus halus dan gangguan penyerapan nutrisi. Orang dengan penyakit Celiac harus menghindari konsumsi makanan yang mengandung gluten untuk mencegah munculnya berbagai gejala penyakit celiac, termasukBAB berlendir.
  • Fisura ani merupakan luka robekan yang terjadi pada dinding saluran anus. Robekan tersebut dapat menyebabkan rasa sakit serta hingga perdarahan serta lendir berlebih saat buang air besar.
  • Fistula ani, yakni lubang abnormal seperti terowongan kecil yang terbentuk di antara kulit dan otot anus. Iritasi hingga BAB berlendir menjadi gejala kondisi ini.
  • Volvulus: kondisi usus besar yang terpelintir sehingga menyebabkan tersumbatnya usus dan lendir abnormal pada tinja.
  • Masalah malabsorpsi yang disebabkan oleh sejumlah gangguan pada usus sehingga tidak dapat menyerap atau mencerna nutrisi, seperti pankreatitis kronis, masalah kardiovaskuler tertentu maupun penyakit celiac.
  • Fibrosis kistik yaitu kelainan bawaan yang menyebabkan lendir kental terbentuk di paru-paru dan sistem pencernaan. Hal ini memicu infeksi dan masalah dalam mencerna makanan termasuk BAB berlendir.
  • Gastroenteritis adalah infeksi usus akibat bakteri atau virus yang menyerang lambung dan usus. Gejala umum infeksi ini adalah adanya lendir yang tidak biasa pada feses.
  • Obstruksi usus atau penyumbatan usus. Akibatnya, makanan, cairan, asam lambung dan gas dapat menumpuk di belakang tempat penyumbatan dan menimbulkan berbagai gejala termasuk BAB berlendir.
  • Alergi makanan: beberapa makanan seperti kacang-kacangan, laktosa atau gluten dapat menyebabkan alergi yang memicu munculnya lendir abnormal pada tinja
  • Proktitis yaitu peradangan yang terjadi pada lapisan dalam dari rektum. Penderita proktitis dapat merasa kesakitan atau tidak nyaman, dan terus-menerus ingin buang air besar dengan tinja yang berlendir.
  • Divertikulitis adalah radang akibat infeksi yang terjadi di diverticula pada dinding usus bagian dalam.
  • Keracunan makanan yang dapat ditandai dengan gejala seperti flu dan adanya lendir ketika buang air besar
  • Kanker saluran cerna: meliputi kanker esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, atau rektum. Kanker dapat mengganggu fungsi normal dari saluran pencernaan dan berbagai gejala pun akan bermunculan, termasuk feses berlendir.
  • Komplikasi operasi di saluran cerna, baik secara ileostomi atau kolostomi: beberapa orang yang pernah menjalani baik ileostomi atau kolostomi mungkin akan menemukan adanya lendir di tinja
  • Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang ditandai dengan kesulitan buang air besar selama beberapa minggu atau lebih 
  • Obat-obatan tertentu, seperti antibiotik tertentu dapat memengaruhi bakteri dan flora yang berada di usus sehingga dapat menyebabkan diare dan meningkatkan gerakan lendir
  • Dehidrasi yaitu ketika tubuh kekurangan cairan karena air yang keluar dari tubuh lebih banyak dibanding cairan yang masuk. Salah satu gejala dehidrasi yang cukup umum adalah BAB berlendir.

Advertisement

Cara mengobati bab berlendir

Pengobatan BAB berlendir bervariasi tergantung pada penyebabnya. Apabila penyebabnya berhubungan dengan pola makan, dokter mungkin menyarankan untuk minum air putih lebih banyak, meningkatkan asupan serat, serta makan makanan yang mengandug probiotik.

Perawatan lainnya mungkin termasuk obat resep dan perubahan gaya hidup untuk kondisi jangka panjang seperti Crohn, kolitis ulseratif, atau IBS.

Jika dokter mendiagnosis penyebab BAB berlendir adalah kanker, dokter akan merujuk pasien ke dokter spesialis onkologi. Nantinya dokter onkologi akan merancang rencana perawatan khusus untuk menangani kanker yang diderita.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter apabila Anda mendapati lendir saat buang air besar, terutama yang diikuti kondisi seperti berikut ini.

Advertisement

sembelitintoleransi laktosakonstipasiceliackanker usus besarsaluran pencernaannyeri anuspenyakit crohn

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved