1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ataksia terjadi akibat kerusakan saraf
Ataksia adalah gangguan neurologis (saraf) yang memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Penderita ataksia biasanya memiliki masalah dalam mengatur dengan keseimbangan tubuh, koordinasi tubuh,menelan, dan berbicara.
Selain itu, penderita ataksia biasanya akan kesulitan untuk berbicara dan melakukan koordinasi gerakan mata.
Ataksia memiliki banyak tipe. Namun, tiga tipe ataksia yang banyak diderita, yaitu:
Jenis ataksia ini terjadi akibat disfungsi otak kecil. Otak kecil berperan dalam mengasimilasi persepsi sensorik, koordinasi, dan kontrol motorik. Ataksia serebelar dapat menyebabkan gejala neurologis seperti, tubuh gemetar saat bergerak, dan penurunan tonus otot.
Ataksia sensorik adalah jenis ataksia yang terjadi karena hilangnya proprioception. Proprioception adalah perasaan seseorang tentang posisi relatif dari bagian tubuh yang berdekatan.
Perasaan tersebut merupakan rasa yang menunjukkan apakah tubuh bergerak dengan upaya yang tepat dan memberikan umpan balik tentang posisi bagian tubuh relatif satu sama lain.
Ataksia sensorik biasanya menyebabkan gaya berjalan yang goyah dan menghentak, dengan tumit yang membentur keras saat menyentuh tanah di setiap langkah.
Ataksia vestibular memengaruhi sistem vestibular yang berperan dalam pendengaran. Hal ini terjadi akibat kerusakan saraf di telinga. Dalam kasus unilateral akut (mendadak), kondisi ini dapat menyebabkan vertigo, mual, dan muntah.
Ataksia dapat muncul tiba-tiba atau secara perlahan. Beberapa gejala ataksia adalah
Ataksia dapat terjadi ketika terdapat kerusakan saraf di otak terutama bagian cerebellum atau otak kecil, namun kerusakan saraf di bagian lain, seperti saraf di sumsum tulang belakang, juga dapat menyebabkan kondisi ini.
Ada banyak macam penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di cerebellum yang akhirnya menyebabkan ataksia. Beberapa diantaranya ialah:
Dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan untuk menentukan apakah Anda mengalami ataksia dan mengidentifikasi penyebab dari ataksia Anda. Pemeriksaan penunjang juga dilakukan jika dinilai penting untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah:
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan apakah ataksia yang Anda alami adalah jenis ataksia yang diturunkan melalui gen atau bukan. Caranya lewat cek darah.
Pemeriksaan ini adalah berguna untuk melihat apakah ada kerusakan di otak Anda. Scan otak ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
Dokter akan meminta beberapa tes lain jika dinilai dapat membantu memastikan diagnosis penyakit Anda. Tes tersebut berbeda-beda tergantung dari penyakit Anda. Beberapa tes yang mungkin diminta ialah:
Advertisement
Untuk mengobati kondisi ataksia, penyakit penyebabnya harus disembuhkan terlebih dahulu. Namun ada beberapa terapi yang bisa digunakan untuk mengurangi efek ataksia, yaitu:
Ataksia tidak dapat dicegah terlebih dahulu, karena kondisi ini timbul dari penyakit lain. Untuk mencegahnya berarti harus mencegah penyakit penyebab ataksia.
Segeralah mencari pertolongan medis bila Anda mengalami gejala ataksia seperti yang telah disebutkan.
Saat gejala pertama kali dirasakan, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter umum terlebih dahulu. Bila dokter tersebut mencurigai kondisi yang Anda alami adalah Ataksia, ia akan merujuk Anda ke dokter spesialis saraf.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Selain pertanyaan, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik. Jika Anda mengunjungi dokter umum maka dokter tersebut akan merujuk ke dokter spesialis saraf.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved