logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Ataksia

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Ataksia memicu gangguan koordinasi gerak

Ataksia terjadi akibat kerusakan saraf

Pengertian ataksia

Ataksia adalah gangguan neurologis (saraf) yang memengaruhi koordinasi gerakan tubuh. Penderita ataksia biasanya memiliki masalah dalam mengatur dengan keseimbangan tubuh, koordinasi tubuh,menelan, dan berbicara.

Selain itu, penderita ataksia biasanya akan kesulitan untuk berbicara dan melakukan koordinasi gerakan mata.

 

Jenis-jenis ataksia

Ataksia memiliki banyak tipe. Namun, tiga tipe ataksia yang banyak diderita, yaitu:

  • Ataksia serebelar

Jenis ataksia ini terjadi akibat disfungsi otak kecil. Otak kecil berperan dalam mengasimilasi persepsi sensorik, koordinasi, dan kontrol motorik. Ataksia serebelar dapat menyebabkan gejala neurologis seperti, tubuh gemetar saat bergerak, dan penurunan tonus otot.

  • Ataksia sensorik

Ataksia sensorik adalah jenis ataksia yang terjadi karena hilangnya proprioception. Proprioception adalah perasaan seseorang tentang posisi relatif dari bagian tubuh yang berdekatan.

Perasaan tersebut merupakan rasa yang menunjukkan apakah tubuh bergerak dengan upaya yang tepat dan memberikan umpan balik tentang posisi bagian tubuh relatif satu sama lain.

Ataksia sensorik biasanya menyebabkan gaya berjalan yang goyah dan menghentak, dengan tumit yang membentur keras saat menyentuh tanah di setiap langkah.

  • Ataksia vestibular

Ataksia vestibular memengaruhi sistem vestibular yang berperan dalam pendengaran. Hal ini terjadi akibat kerusakan saraf di telinga. Dalam kasus unilateral akut (mendadak), kondisi ini dapat menyebabkan vertigo, mual, dan muntah.

 

Tanda dan gejala ataksia

Ataksia dapat muncul tiba-tiba atau secara perlahan. Beberapa gejala ataksia adalah

  • Ketidakmampuan untuk berjalan secara stabil dan mudah terjatuh.
  • Kesulitan untuk melakukan aktivitas yang mengunakan otot yang kecil seperti makan, menulis dan mengancingkan baju.
  • Kesulitan menelan.
  • Kesulitan dalam berbicara.
  • Pergerakan mata tidak normal.

 

Penyebab ataksia

Ataksia dapat terjadi ketika terdapat kerusakan saraf di otak terutama bagian cerebellum atau otak kecil, namun kerusakan saraf di bagian lain, seperti saraf di sumsum tulang belakang, juga dapat menyebabkan kondisi ini.

Ada banyak macam penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di cerebellum yang akhirnya menyebabkan ataksia. Beberapa diantaranya ialah:

  • Cerebral palsy.
  • Multiple sclerosis.
  • Tumor di otak.
  • Meningitis.
  • Benturan di kepala.
  • Stroke.
  • Encephalitis.
  • Penyakit ataksia yang disebabkan oleh genetik seperti: Friedreich's ataxia, Ataxia-telangiectasia.

 

Diagnosis ataksia

Dokter akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan untuk menentukan apakah Anda mengalami ataksia dan mengidentifikasi penyebab dari ataksia Anda. Pemeriksaan penunjang juga dilakukan jika dinilai penting untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah:

1. Pemeriksaan genetik

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan apakah ataksia yang Anda alami adalah jenis ataksia yang diturunkan melalui gen atau bukan. Caranya lewat cek darah.

2. Scan otak

Pemeriksaan ini adalah berguna untuk melihat apakah ada kerusakan di otak Anda. Scan otak ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:

3. Tes lain

Dokter akan meminta beberapa tes lain jika dinilai dapat membantu memastikan diagnosis penyakit Anda. Tes tersebut berbeda-beda tergantung dari penyakit Anda. Beberapa tes yang mungkin diminta ialah:

  • Lumbar puncture.
  • Echocardiogram.
  • ECG.
  • EMG
  • Nerve conduction studies.

 

Advertisement

Cara mengobati ataksia

Untuk mengobati kondisi ataksia, penyakit penyebabnya harus disembuhkan terlebih dahulu. Namun ada beberapa terapi yang bisa digunakan untuk mengurangi efek ataksia, yaitu:

  • Terapi bicara.
  • Terapi okupasi, yaitu terapi yang dilakukan berdasarkan area aktivitas sehari-hari.
  • Fisioterapi.
  • Obat untuk mengatasi kram otot.

 

Cara mencegah ataksia

Ataksia tidak dapat dicegah terlebih dahulu, karena kondisi ini timbul dari penyakit lain. Untuk mencegahnya berarti harus mencegah penyakit penyebab ataksia.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segeralah mencari pertolongan medis bila Anda mengalami gejala ataksia seperti yang telah disebutkan.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Saat gejala pertama kali dirasakan, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter umum terlebih dahulu. Bila dokter tersebut mencurigai kondisi yang Anda alami adalah Ataksia, ia akan merujuk Anda ke dokter spesialis saraf.

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat obat-obatan atau vitamin yang secara rutin anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda rutin mengkonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya dan apa saja pengobatan yang sudah Anda coba?

Selain pertanyaan, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik. Jika Anda mengunjungi dokter umum maka dokter tersebut akan merujuk ke dokter spesialis saraf.

 

Advertisement

kesehatan otakmasalah sarafpenyakit otaksaraf tulang belakang

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved