1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Aspergillosis bisa ditandai dengan batuk, mnegi, dan sesak napas
Aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur. Kondisi ini biasanya mempengaruhi sistem pernapasan, dan gejala serta tingkat keparahannya sangat bervariasi.
Jenis jamur yang memicu penyakit aspergillosis adalah aspergillus, Jamu ini bisa terdapat di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan.
Beruntung, sebagian besar jenis jamur aspergillus tidak berbahaya. Namun beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit yang serius. Kondisi ini terjadi ketika infeksi jamur menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Bagi sebagian orang, spora jamur aspergillus juga bisa menyebabkan reaksi alergi. Sementara pada beberapa orang lainnya, jamur ini dapat mengembangkan infeksi paru-paru ringan hingga serius.
Bentuk paling serius dari aspergillosis adalah ketika infeksi sudah menyebar ke pembuluh darah penderita. Kondisi ini bisa memicu sepsis.
Pengobatan untuk aspergillosis sangat tergantung pada jenis aspergillus yang menjadi pemicunya. Dokter mungkin melakukan pemantauan (observasi) dan meresepkan obat antijamur. Dalam kasus yang jarang, operasi pun dapat direkomendasikan.
Ada beragam jenis aspergillosis yang bisa mendera tubuh penderita dengan efek yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
Jenis aspergillosis ABPA merupakan alergi yang muncul ketika sistem imun merespons infeksi jamur. Pengidap masalah paru-paru (seperti asma dan fibrosis kistik) termasuk orang yang lebih berisiko untuk mengalaminya.
Aspergillosis invansif umumnya diderita oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contohnya, orang yang menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker atau mengidap HIV/AIDS.
Organ yang diserang aspergillosis jenis ini adalah jaringan paru-paru, dan infeksi bisa menyebar ke ginjal dan otak. Jika tidak diobati, aspergillosis invansif dapat memicu pneumonia yang menular.
Tentu saja, kondisi ini bisa mengancam jiwa penderitanya. Khususnya, pengidap yang memiliki sistem imun lemah.
Jika aspergillosis menyerang penderita TBC atau penyakit paru lain, aspergilloma bisa terjadi. Kondisi ini menggambarkan pertumbuhan jamur di paru-paru dan sering disebut bola jamur.
Meski tidak dapat menyebar ke area tubuh lain, ukuran bola jamur bisa membesar dan merusak jaringan paru-paru.
Gejala aspergillosis akan tergantung pada jenisnya. Mari simak penjelasannya di bawah ini:
Penyebab aspergillosis adalah kombinasi dari paparan jamur aspergillus dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Terdapat sederet benda yang bisa dapat menjadi sarana tumbuhnya jamur ini. Contohnya, tumpukan pupuk (baik organik maupun non-organik), hasil panen gandum yang disimpan, daun ganja, serta tumbuhan yang membusuk.
Faktor-faktor di bawah ini diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami aspergillosis:
Orang dengan sistem kekebalan lemah lemah lebih rentan untuk mengalami aspergillosis, umumnya aspergillosis invansif. Contoh kalangan orang ini meliputi orang yang mengonsumsi obat imunosupresan, mengalami kanker darah, serta mengidap HIV/AIDS.
Orang yang menjalani kemoterapi, transplantasi organ, atau leukemia memiliki kadar sel darah putih yang rendah dan lebih berisiko untuk mengalami aspergillosis invansif. Demikian pula dengan penderita granumolatosa kronis.
Penderita asma atau fibrosis kistik, terutama untuk waktu lama, lebih rentan untuk diserang aspergillosis. Mereka umumnya akan mengalami reaksi alergi terhadap jamur penyebab penyakit ini.
Pengguna obat kortikosteroid jangka panjang umumnya lebih rentan untuk mengalami infeksi, termasuk aspergillosis. Namun jenis infeksi yang muncul akan tergantung pada penyakit yang mendasari dan obat lain yang digunakan.
Baca juga: Obat Kortikosteroid: Meredakan Peradangan, Melemahkan Sistem Imun
Untuk menentukan diagnosa aspergillosis, dokter bisa melakukan beberapa langkah berikut:
Diagnosis aspergillosis bisa dilakukan dengan pencitraan. Misalnya, rotngen atau CT scan. Pemersiksaan ini bertujuan mengetahui letak jamur dan jenis penyakit yang dialami oleh pasien.
Pemeriksaan ini umumnya digunakan untuk membantu dalam memastikan aspergillosis bronkopulmonal alergi.
Sejumlah kecil antigen aspergillus akan disuntikkan ke kulit lengan bawah pasien. Dokter kemudian menunggu selama beberapa waktu.
Jika muncul benjolan merah di lokasi suntikan, ini menandakan bahwa pasien memiliki alergi terhadap jamur tersebut.
Tes darah lalu dilakukan untuk medeteksi kadar antibodi tertentu dalam darah. Kondisi ini bisa menunjukkan adanya reaksi alergi.
Dokter akan meminta pasien untuk menyediakan sampel dahak. Sampel ini akan diberi warna, lalu diperiksa di laboratorium untuk mengecek ada tidaknya filamen aspergillus.
Pada kasus tertentu, biopsi mungkin diperlukan. Melalui peosedur ini, dokter akan mengalmil sampel jaringan dari paru-paru atau sinus dan memeriksanya di laboratorium. Tindakan ini dilakukan dengan alat bronkoskopi.
Prosedur biopsi paru umumnya digunakan untuk memastikan diagnosis aspergillosis invasif.
Advertisement
Dokter akan menyesuaikan cara mengobati aspergillosis dengan jenis yang diderita oleh pasien. Beberapa pengobatan yang mungkin diberikan meliputi:
Jika tanpa gejala atau gejalanya tidak parah, aspergillosis mungkin bisa sembuh dengan sendirinya dan tanpa pengobatan khusus. Dokter akan melakukan pemantauan (observasi) secara saksama.
Apabila kondisi pasien bertambah parah, dokter bisa menganjurkan obat antijamur untuk mengatasinya.
Pemberian kostikosteroid oral mungkin diperlukan agar asma atau fibrosis kistik yang dialami tidak memburuk. Terkadang, obat antijamur juga akan diberikan untuk mengurangi dosis kortikosteroid guna meningkatkan fungsi paru-paru.
Obat antijamur biasa digunakan untuk aspergillosis invansif. Hanya saja, obat jenis ini sering memiliki efek samping serius. Contohnya, kerusakan hati dan ginjal, serta interaksi obat antijamur dan obat lain yang mungkin membahayakan.
Operasi mungkin diperlukan guna mengangkat aspergilloma jika obat antijamur tidak efektif lagi untuk mengatasinya, dan bola jamur memicu perdarahan di paru-paru.
Guna menghentikan pendarahan paru-paru akibat aspergilloma, dokter dapat melakukan embolisasi. Prosedur ini mungkin akan bekerja untuk sementara, tapi perdarahan mungkin bisa kembali terjadi di kemudian hari.
Jika tidak ditangani dengan benar, aspergillosis dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius di bawah ini:
Aspergillosis invansif maupun aspergilloma bisa memicu perdarahan yang parah di paru-paru.
Komplikasi yang paling serius dari aspergilloasis invansif adalah menyebarnya infeksi ke bagian lain tubuh. Misalnya, otak, jantung, dan ginjal.
Sampai sekarang, belum ada cara mencegah aspergillosis yang spesifik. Tapi jika Anda memiliki sistem imun yang lemah, Anda bisa menurunkan risiko infeksi jamur.
Sebagai contoh, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Periksakan diri ke dokter jika Anda:
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis aspergillosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved