1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Asma bisa memicu kesulitan bernapas, batuk, dan mengi
Asma adalah suatu kondisi dimana saluran udara menyempit, membengkak dan menghasilkan lendir berlebih. Hal tersebut akan memberikan dampak kesulitan bernapas, memicu batuk, mengi, dan sesak napas.
Bagi sebagian orang asma bukanlah penyakit yang serius, namun bagi sebagian orang lainnya asma mungkin merupakan penyakit yang serius karena sangat mengganggu aktivitas dan dapat mengancam jiwa.
Asma tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikendalikan. Karena asma sering berubah seiring waktu, berkonsultasi dengan dokter merupakan cara terbaik untuk mengidentifikasi serta mencari cara terbaik untuk mengendalikan asma.
Asma adalah penyakit tidak menular utama (PTM), yang bisa dialami anak-anak dan orang dewasa. Namun, asma merupakan penyakit kronis yang paling umum diderita pada kanak-kanak.
Data WHO menunjukkan pada tahun 2019, penderita asma mencapai 262 juta orang dengan tingkat kematian mencapai 461.000.
Gejala asma yang paling umum adalah:
Bagi penderita asma, berikut adalah tanda-tanda bahwa asma Anda memburuk dan memerlukan perhatian ekstra:
Hingga kini, penyebab asma belum diketahui. Namun beberapa faktor diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Faktor-faktor risiko asma tersebut meliputi:
Diagnosis asma dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes untuk mengukur fungsi paru, dan beberapa tes tambahan. Berikut penjelasannya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain, seperti infeksi pernapasan atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Dokter juga akan bertanya tentang tanda, gejala yang dirasakan, serta masalah kesehatan lainnya yang mungkin Anda derita.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes paru. Tes ini berfungsi untuk menentukan berapa banyak udara yang masuk dan keluar saat Anda bernapas. Beberapa tes untuk mengukur fungsi paru yang mungkin disarankan dokter, yaitu:
Tes ini berfungsi untuk menentukan penyempitan saluran bronkial. Spirometri dilakukan dengan cara memeriksa seberapa banyak udara yang dapat embuskan setelah menarik napas dalam-dalam dan seberapa cepat Anda dapat mengembuskan napas.
Peak flow meter adalah alat sederhana untuk mengukur seberapa keras Anda bisa bernapas. Pembacaan aliran puncak yang lebih rendah dari biasanya adalah tanda bahwa paru-paru Anda mungkin tidak berfungsi dengan baik dan asma mungkin semakin parah.
Dokter akan memberi petunjuk tentang cara melacak dan menangani pembacaan aliran puncak rendah.
Tes fungsi paru-paru sering dilakukan sebelum dan sesudah minum obat untuk membuka saluran udara Anda yang disebut bronkodilator seperti albuterol. Jika fungsi paru-paru Anda membaik dengan penggunaan bronkodilator, kemungkinan Anda menderita asma.
Beberapa tes tambahan yang biasanya disarankan dokter yaitu:
Advertisement
Cara mengobati asma umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. Pilihan obat untuk mengobati asma yang diberikan dokter akan tergantung dari usia, gejala, dan pemicu.
Pilihan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi asma adalah:
Obat-obatan ini termasuk fluticasone, budesonide, ciclesonide, beclomethasone, atau mometasone. Anda mungkin perlu menggunakan obat-obatan ini selama beberapa hari hingga minggu untuk melihat hasilnya.
Tidak seperti kortikosteroid oral, kortikosteroid inhalasi memiliki risiko efek samping serius yang relatif rendah.
Obat-obatan oral ini termasuk montelukast, zafirlukast, dan zileuton. Obat ini bermanfaat untuk meringankan gejala asma.
Obat-obatan yang termasuk dalam kategori inhaler kombinasi adalah fluticasone-salmeterol, formoterol-mometasone, dan fluticasone furoate-vilanterol.
Teofilin adalah pil harian yang membantu menjaga saluran udara tetap terbuka dengan mengendurkan otot-otot di sekitar saluran udara. Obat ini tidak digunakan sesering obat asma lainnya.
Jika tidak ditangani dengan optimal, dapat menyebabkan komplikasi asma:
Langkah pencegahan asma tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum diketahui secara pasti.
Namun Anda bisa mengurangi risiko mengalami serangan asma dengan cara:
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis asma agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved