1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Asidosis bisa terbagi menjadi asidosis metabolik dan asidosis respiratorik.
Asidosis adalah kondisi yang ditandai oleh peningkatan kadar asam yang berlebihan di dalam tubuh. Asidosis dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, bahkan berisiko mengancam jiwa.
Asidosis terjadi ketika ginjal dan paru-paru tidak dapat menjaga keseimbangan asam. Proses metabolisme tubuh banyak menghasilkan asam. Paru-paru dan ginjal biasanya dapat menyeimbangkan kadar asam yang sedikit meningkat. Gangguan pada organ tersebut dapat menyebabkan penumpukan asam di dalam tubuh.
Asidosis yang terjadi akibat hilangnya bikarbonat secara berlebih dalam darah dikenal dengan asidosis metabolik, sedangkan asidosis karena karena penumpukan karbon dioksida dalam darah karena gangguan fungsi paru dan pernapasan dikenal dengan asidosis respiratorik.
Keasaman darah dilihat melalui pengukuran pH. pH yang lebih rendah menunjukkan darah lebih asam dan sebaliknya. Menurut American Association for Clinical Chemistry (AACC), asidosis ditandai dengan pH 7,35 atau lebih rendah. Bagi penderita diabetes, jenis asidosis yang paling umum adalah ketoasidosis diabetik.
Gejala asidosis berbeda-beda tergantung jenisnya. Berikut penjelasannya.
Beberapa gejala asidosis pernapasan, diantaranya adalah:
Rasa mengantuk dapat berkembang menjadi penurunan kesadaran yang lebih berat (stupor dan koma) ketika oksigen dalam tubuh tidak lagi cukup. Kondisi stupor dan koma dapat terjadi segera ketika pernapasan terhenti atau sangat terganggu. Kondisi ini dapat terjadi dalam beberapa jam ketika pernapasan mulai terganggu.
Sementara beberapa gejala asidosis metabolik di antaranya adalah:
Napas menjadi cepat dan dangkal karena tubuh berusaha untuk mengoreksi asidosis dengan mengeluarkan lebih banyak karbondioksida. Ketika asidosis mulai memburuk, maka orang tersebut akan merasa sangat lemah, mengantuk dan dapat mengalami kebingungan (seperti orang linglung), serta mual.
Pada asidosis berat, dapat terjadi gangguan pada jantung dan tekanan darah dapat menurun dengan drastis. Selain itu, penderitanya bisa mengalami syok, koma dan pada akhirnya dapat berujung pada kematian.
Penyebab asidosis berbeda-beda tergantung jenisnya. Terdapat dua jenis asidosis berdasarkan penyebabnya, yaitu:
Asidosis jenis ini terjadi ketika paru-paru tidak dapat mengeluarkan karbondioksida secara memadai, sehingga menyebabkan terlalu banyak karbondioksida di dalam tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh:
Asidosis jenis ini terjadi ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, sehingga tubuh gagal mengeluarkan cukup asam melalui urine. Kondisi ini pun bisa terjadi saat tubuh menyingkirkan terlalu banyak basa (bikarbonat) atau mengonsumsi terlalu banyak zat yang dimetabolisme menjadi asam di dalam tubuh. Misalnya methanol, atau aspirin dengan dosis tinggi.
Terdapat tiga jenis utama asidosis metabolik, yaitu:
Kondisi ini terjadi pada penderita diabetes yang tidak dapat mengontrol kadar gula darahnya dengan baik. Jika tubuh kekurangan insulin, keton menumpuk di dalam tubuh dan mengasamkan darah.
Asidosis hiperkloremik terjadi akibt hilangnya natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat adalah basa yang menjaga pH tubuh tetap netral. Kehilangan ini dapat terjadi karena diare dan muntah.
Kondisi ini yang terjadi ketika ada terlalu banyak asam laktat dalam tubuh. Penyebabnya dapat termasuk penggunaan alkohol kronis, gagal jantung, kanker, kejang, gagal hati, kekurangan oksigen yang berlangsung lama, dan gula darah rendah. Olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan penumpukan asam laktat.
Jenis asidosis ini muncul ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam ke dalam urine, sehingga darah menjadi asam.
Faktor risiko asidosis antara lain:
Dokter akan mendiagnosis asidosis, melalui serangkaian tes darah, seperti:
Analisis gas darah untuk mengidentifikasi kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah serta kadar pH dalam darah.
Pemeriksaan ini bertujuan mengevaluasi fungsi ginjal dan keseimbangan pH, kadar kalsium, protein, gula darah, serta elektrolit tubuh.
Rontgen dada dan tes fungsi paru dilakukan untuk mendiagnosis asidosis pernapasan.
Jika dokter mencurigai adanya asidosis metabolik, pasien perlu mengirimkan sampel urine untuk menjalani pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya peningkatan atau penurunan pH. Tes tambahan mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab asidosis.
Advertisement
Pengobatan asidosis ditentukan berdasarkan jenis asidosis yang dialami oleh pasien. Namun ada pula jenis penanganan yang dapat digunakan untuk semua jenis asidosis. Misalnya pemberian natrium bikarbonat untuk meningkatkan pH darah. Obat ini dapat diminum atau diberikan lewat infus.
Sementara cara mengobati asidosis lainnya diberikan sesuai dengan penyebabnya. Apa sajakah itu?
Pengobatan asidosis pernapasan biasanya dirancang untuk membantu kinerja paru-paru. Pengobatan ditujukan untuk melebarkan saluran pernapasan, misalnya dengan menggunakan oksigen atau perangkat tekanan udara positif secara terus-menerus.
Pengobatan untuk asidosis metabolik berbeda-beda. Individu dengan asidosis hiperkloremik dapat diberikan natrium bikarbonat oral. Asidosis dari gagal ginjal dapat diobati dengan natrium sitrat.
Penderita diabetes dengan ketoasidosis dapat menerima cairan infus dan insulin untuk menyeimbangkan pH. Sementara itu, perawatan asidosis laktat mungkin diperlukan, termasuk dengan pemberian suplemen bikarbonat, cairan infus, oksigen, atau antibiotik, tergantung pada penyebabnya.
Tanpa penanganan yang tepat, komplikasi asidosis dapat terjadi. Komplikasi asidosis tersebut dapat berupa:
Tidak ada cara yang dapat sepenuhnya mencegah asidosis. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko asidosis.
Asidosis pernapasan dapat dicegah dengan:
Sementara itu, asidosis metabolik dapat dicegah dengan:
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala yag mengarah pada asidosis.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis asidosis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved