Asherson’s syndrome, yang juga dikenal dengan istilah catastrophic antiphospholipid syndrome (CAPS) adalah kondisi autoimun yang menyebabkan terbentuknya bekuan darah secara progresif dan cepat dari biasanya. Gumpalan atau bekuan darah tersebut dapat terbentuk dalam durasi jam, hari, atau minggu.
Pembekuan darah sendiri adalah proses perubahan darah dari cair menjadi setengah padat atau seperti gel. Saat Anda terluka, mekanisme pembekuan darah berguna untuk menghentikan perdarahan. Namun, jika pembekuan darah terbentuk di area yang tidak tepat atau terjadi lebih cepat dari seharusnya, maka berbagai gangguan kesehatan bisa terjadi.
Asherson’s syndrome bisa memengaruhi berbagai sistem organ tubuh dari ginjal, kulit, paru-paru, hingga jantung. Kondisi ini pada akhirnya akan menyebabkan kegagalan organ-organ tersebut yang kemudian bisa berakibat fatal.
Asherson’s syndrome dapat dipicu sejumlah kondisi, dari infeksi, luka, atau imunisasi akibat cedera fisik hingga kegagalan mekanisme antikoagulasi di dalam tubuh.
Asherson’s syndrome adalah kondisi autoimun yang langka dengan angka kejadian berkisar 300 lebih. Kondisi ini membutuhkan perawatan medis darurat di bawah pengawasan dokter spesialis.
Tergantung pada sistem organ tubuh yang terpengaruh, gejala pada tiap pasien Asherson's syndrome mungkin akan berbeda.
Gejala Asherson's syndrome berdasarkan organ yang terpengaruh dapat dijelaskan sebagai berikut:
Baca juga: Membedah proses terjadinya pembekuan darah dalam sistem peredaran darah
Asherson's syndrome adalah gangguan autoimun yang disebabkan sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel atau jaringan tubuh yang sehat sebagai zat asing yang harus dibasmi.
Sindrom Asherson umumnya terjadi pada individu yang menderita sindrom antifosfolipid. Dalam kondisi ini, sel imun (antibodi) menyerang fosfolipid, yaitu sejenis lemak yang menyelubungi sel tubuh manusia termasuk sel darah dan sel pembuluh darah.
Faktor lingkungan, serta faktor genetik dapat berperan dalam terjadinya kondisi autoimun di dalam tubuh. Para peneliti menyatakan faktor seperti infeksi, cedera akibat operasi bedah, penghentian obat antipembekuan darah, kehamilan, dan beberapa kanker dapat menjadi pemicu dari terjadinya kondisi autoimun seperti Asherson's syndrome.
Asherson's syndrome dapat menimpa siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun kasus yang Asherson's syndrome yang telah dilaporkan lebih banyak terjadi pada pasien wanita. Selain itu, sebagian besar kasus Asherson's syndrome juga terjadi pada pasien yang berusia muda.
Baca jawaban dokter: .Apa saja faktor pembekuan darah?
Dalam mendiagnosis Asherson's syndrome, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan yang meliputi:
Advertisement
Pengobatan Asherson's syndrome meliputi:
Selain pengobatan di atas, dokter juga akan memberikan pengobatan khusus berdasarkan gejala yang dialami, tergantung pada organ yang terpengaruh. Langkah ini mencakup perawatan kondisi ginjal, paru-paru, atau kelainan yang berhubungan dengan jantung.
Asherson's syndrome dapat menimbulkan sejumlah komplikasi seperti:
Baca juga: Alasan Penyakit Autoimun Bisa Berbahaya dan Kemungkinan Sembuhnya
Dikarenakan Sindrom Asherson termasuk dalam kategori penyakit autoimun, tidak ada cara pasti untuk mencegah kondisi tersebut.
Hubungi dokter saat mengalami gejala Asherson's syndrome
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis Asherson's syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved