logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Radang Sendi (Arthritis)

29 Jun 2023

| dr. Levina Felicia

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Arthritis atau radang sendi

Arthritis atau radang sendi bisa ditandai dengan nyeri sendi

Pengertian radang sendi (arthritis)

Radang sendi (arthritis) adalah peradangan sendi yang menyebabkan rasa nyeri dan kaku.

Umumnya, kondisi ini semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Peradangan sendi paling sering terjadi pada bagian kaki, tangan, pinggul, lutut, dan punggung bawah.

Dalam Arthritis Foundation dijelaskan bahwa radang sendi memiliki beberapa jenis, yang paling sering terjadi adalah osteoarthritis (pengapuran tulang) dan rheumatoid arthritis (rematik).

Arthritis paling sering terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga dialami oleh anak-anak, remaja, dan kalangan dewasa muda.

Selain itu, perempuan dan orang yang obesitas bisa meningkatkan risiko radang sendi 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, diperkirakan ada sekitar 7,3 persen orang Indonesia yang mengidap radang sendi.

 

Tanda dan gejala radang sendi (arthritis)

Gejala radang sendi bervariasi, tergantung dari jenisnya. Gejalanyab bisa ringan, berat, kambuhan, atau muncul terus-menerus.

Berikut ini adalah beberapa gejala arthritis:

  • Nyeri sendi
  • Kemerahan pada area nyeri
  • Rasa hangat di persendian yang radang
  • Sendi kaku
  • Pembengkakan
  • Sulit bergerak
  • Otot melemah

Penyebab radang sendi (arthritis)

Penyebab radang sendi tergantung dari jenis yang dialami oleh penderita. Berikut penjelasannya:

1. Osteoarthritis (OA)

Osteoarthritis atau pengapuran tulang adalah peradangan yang terjadi pada tulang rawan antar sendi. Kerusakan tulang rawan ini umumnya terjadi seiring bertambahnya usia.

Oleh sebab itu, osteoarthritis lebih sering diderita oleh kelompok usia 50 tahun ke atas. Orang yang mengalami obesitas juga punya risiko yang lebih besar mengalami pengapuran tulang.

2. Rheumatoid arthritis (RA)

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian. Kondosi ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang lapisan persendian dalam tubuh (sinovium).

3. Gout arthritis

Gout arthritis adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh. Makanya, penyakit ini disebut juga sebagai penyakit asam urat.

Kristal asam urat bisa menumpuk di bagian sendi mana saja. Namun, ibu jari kaki adalah yang paling sering.

4. Psoriasis arthritis

Psoriasis arthritis adalah peradangan pada sendi yang terjadi pada orang yang punya psoriasis. Psoriasis adalah penyakit autoimun yang membuat sistem imun malah menyerang sel-sel kulit yang sehat.

Orang yang mengalami psoriasis arthritis biasanya sudah didiagnosis psoriasis terlebih dulu sebelum mengalami nyeri sendi.

5. Ankylosing spondylitis (AS)

Ankylosing spondylitis adalah jenis radang sendi yang memgakibatkan peradangan tulang belakang kronos. Ini disebabkan oleh mutasi gen yang menghasilkan protein HLA-B27.

6. Arthritis reaktif

Arthritis reaktif (sindrom reiter) adalah nyeri sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari bagian tubuh lainnya. Seperti usus, alat kelamin, atau saluran kemih.

Ini bisa mengakibatkan radang sendi lutut, pergelangan kaki, dan kaki.

7. Juvenile idiopathic arthritis (JIA)

JIA atau juvenile rheumatoid arthritis (JRA) adalah radang sendi yang terjadi pada anak-anak. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan sistem imun.

Apabila tidak ditangani, JIA dapat memicu kerusakan permanen pada sendi. 

Faktor risiko arthtiris

Berikut faktor penyebab lainnya yang meningkatkan risiko seseorang mengalami radang sendi:

Faktor keturunan

Pasien yang memiliki keluarga dengan arthritis lebih berisiko mengalami kondisi ini. Terdapat beberapa gen yang membuat seseorang lebih rentan terhadap hal-hal yang dapat memicu radang sendi.

Penuaan

Semakin bertambahnya usia, semakin tinggi risiko seseorang mengalami radang sendi jenis tertentu, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan gout arthritis.

Jenis kelamin

Wanita lebih rentan mengalami rheumatoid arthritis, sementara gout arthritis lebih sering dialami oleh laki-laki.

Cedera pada sendi

Cedera pada sendi misalnya karena berolahraga juga dapat memicu terjadinya radang sendi.

Berat badan berlebih

Berat badan yang berlebih akan meningkatkan beban pada sendi lutut, pinggang, dan tulang belakang. Oleh karena itu, pasien dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami arthritis.

 

Diagnosis radang sendi (arthritis)

Untuk mengetahu apakah seseorang benar mengalami radang sendi atau tidak, dokter akan melakukan tanya jawab terlebih dulu seputar gejala yang dirasakan. Baru kemudian dokter akan melakukan pemeriksaaan fisik, seperti melihat area persendian yang dikeluhkan untuk mengecek apa ada pembengkakan, kemerahan, dan kulit yang terasa hangat.

Selain itu, dokter juga akan melihat seberapa baik Anda menggerakkan tubuh.

Dokter akan melakukan serangkaian tes, seperti tes darah, urine, dan memeriksa cairan sendi. Tujuannya untuk membantu menentukan jenis radang sendi yang Anda alami.

Jika dibutuhkan, dokter akan melakukan pemeriksaan arthritis lainnya, seperti:

  • Rontgen, menggunakan sinar-X untuk melihat gambar tulang, kerusakan tulang, dan perkembangan radang sendi.
  • CT scan, untuk melihat gambar detail tulang dan jaringan di sekitarnya.
  • MRI, untuk melihat gambar detail tulang yang tidak bisa tertangkap oleh CT scan. Alat ini dapat menghasilkan gambar jaringan lunak seperti tulang rawan, tendon, dan ligamen.
  • USG, digunakan untuk melihat jaringan lunak, tulang rawan, dan cairan di arean sendi.

Advertisement

Cara mengobati radang sendi (arthritis)

Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan radang sendi secara total. Jadi, pengobatannya lebih bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan fungsi sendi, bukan menyembuhkan.

Dokter spesialis reumatologi akan membantu menentukan kombinasi perawatan sesuai dengan gejala, tingkat keparahan arthiritis, serta kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

1. Obat-obatan

Beberapa obat yang mungkin diresepkan dokter untuk mengatasi radang sendi, antara lain:

Obat pereda rasa sakit

Obat pereda rasa sakit dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri, tetapi tidak mengurangi peradangan. Obat pereda rasa nyeri yang dijual bebas antara lain parasetamol. Bagi pasien dengan nyeri yang lebih berat, dokter dapat meresepkan obat golongan opioid seperti tramadol.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)

Obat NSAID dapat mengurangi rasa nyeri sekaligus peradangan pada sendi, misalnya ibuprofen.

Namun, obat ini punya beberapa efek samping, seperti iritasi lambung dan meningkatnya risiko serangan jantung atau stroke.

Obat kortikosteroid

Obat kortikosteroid dapat meredakan peradangan dan menekan sistem imun tubuh.

Beberapa jenis kortikosteroid dapat berupa tablet atau suntik yang dapat langsung disuntikkan ke sendi yang mengalami peradangan.

Disease-modifying antirheumatic drug (DMARD)

DMARD sering digunakan untuk mengatasi rheumatoid arthritis. Obat ini bekerja dengan menghambat sistem imun tubuh agar tidak menyerang sendi.

Contohnya meliputi methotrexate dan hydroxychloroquine.

Biologic response modifier

Biologic response modifiers dapat menargetkan berbagai molekul protein yang berperan dalam sistem imun, sehingga berperan dalam mengurangi peradangan.

Obat jenis ini biasanya diberikan bersama dengan DMARD.

Obat oles

Mengoleskan salep atau krim yang mengandung mentol, salisilat, atau capsaicin, juga bisa membantu dalam mengurangi nyeri.

2. Fisioterapi

Selain obat-obatan, fisioterapi dapat dianjurkan untuk mengatasi beberapa jenis radang sendi.

Latihan fisik bisa meningkatkan lingkup gerak sendi dan menguatkan otot-otot di sekitar sendi.

Pada beberapa kasus, alat penyokong sendi juga dapat disarankan. Misalnya, splint dan brace.

3. Operasi

Jika penanganan dengan obat dan fisioterapi tidak cukup, dokter akan menyarankan operasi.

Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang sendi, meliputi:

Operasi perbaikan sendi

Pada beberapa kasus, permukaan sendi dapat diperhalus atau diluruskan untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi gerak. Operasi perbaikan sendi dilakukan dengan metode arthroscopy, yakni melalui sayatan kecil pada sendi.

Operasi penggantian sendi

Pada prosedur ini, dokter akan mengganti sendi yang rusak dengan sendi buatan. Sendi yang paling sering diganti adalah sendi pinggang dan lutut.

Operasi penyatuan sendi (joint fusion)

Operasi joint fusion melibatkan pengangkatan ujung-ujung tulang yang membentuk sendi dan menyatukan kedua tulang tersebut. Prosedur ini lebih sering dilakukan pada sendi-sendi kecil, seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau jari-jari tangan dan kaki.

Komplikasi radang sendi

Pada kondisi radang sendi parah, bisa mengakibatkan Anda kesulitan beraktivitas, berjalan, serta duduk dengan nyaman. Contohnya, jika memengaruhi jari, lengan, atau kaki.

Selain itu, radang sendi juga bisa mengakibatkan komplikasi lainnya, seperti:

Cara mencegah radang sendi (arthritis)

Berikut adalah beberapa cara mencegah untuk menurunkan risiko Anda mengalami radang sendi:

  • Berhenti merokok
  • Menjaga keseimbangan berat badan
  • Rutin berolahraga untuk menjaga kekuatan sendi
  • Melakukan peregangan setiap hari
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3
  • Menjalani pola hidup sehat

Jika Anda berisiko tinggi mengalami arthritis, hindari berolahraga berat. Sebagai bentuk antisipasi, gunakan pelindung tubuh saat berolahraga.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Anda perlu menghubungi dokter apabila mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dan kaku muncul semakin memberat seiring berjalannya waktu.
  • Nyeri muncul tiba-tiba tanpa atau dengan disertai demam.
  • Nyeri dan kaku pada lengan, kaki, atau punggung setelah duduk lama atau bangun tidur.
  • Anak yang mengalami ruam atau nyeri pada kaki, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki, berat badan menurun, demam, dan nafsu makan menurun.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat obat-obatan atau vitamin yang secara rutin anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda menderita kondisi tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami arthritis?
  • Apakah Anda rutin mengkonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah ada anggota keluarga dengan keluhan yang sama?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Jika iya, apa saja pengobatan yang sudah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis arthritis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.

 

Advertisement

nyeri sendiradang sendiartritisrematikosteoarthritispenyakitpenyakit sendi

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved