1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Arteriosklerosis terjadi ketika ada sumbatan yang menghambat aliran darah dan oksigen
Aterosklerosis atau arteriosklerosis adalah penebalan dan kakunya pembuluh darah arteri yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Kondisi ini mengakibatkan aliran darah ke organ dan jaringan menjadi terhambat.
Arteriosklerosis muncul akibat penumpukan yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat-zat lain di dalam dan di dinding arteri. Penumpukan ini disebut dengan plak yang bisa pecah serta memicu gumpalan darah.
Bila dibiarkan, gumpalan darah dapat menghambat aliran darah ke organ penting seperti jantung, otak, ginjal, dan lain-lain. Jika sumbatan tergolong parah, komplikasi bisa terjasi. Contohnya, serangan jantung, stroke, serta penyakit ginjal.
Kabar baiknya, kondisi arteriosklerosis dapat dicegah dengan memperbaiki gaya hidup. Misalnya dengan mengubah pola makan dan rutin berolahraga.
Arteriosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala apapun sampai pembuluh darah tertentu telah menyempit atau tersumbat cukup berat. Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami aterosklerosis sampai pembuluh darah tertentu tersumbat berat dan menimbulkan gejala.
Gejala arteriosklerosis tergantung dari area pembuluh darah arteri mana yang terdampak. Secara umum, tanda dan gejala arteriosklerosis meliputi:
Pembuluh darah arteri koroner merupakan pembuluh darah yang menyalurkan darah kaya oksigen ke jantung. Apabila plak menyumbat pembuluh darah ini atau terjadi penyempitan pembuluh darah koroner, maka akan menimbulkan gejala seperti:
Pembuluh darah arteri karotis merupakan pembuluh darah yang menyalurkan darah kaya oksigen ke otak. Apabila plak menyumbat pembuluh darah karotis atau apabila pembuluh darah ini menyempit, akan timbul gejala menyerupai stroke seperti:
Plak juga dapat terbentuk pada pembuluh darah besar yang menyuplai aliran darah kaya oksigen ke kaki, lengan, dan panggul. Apabila pembuluh darah ini tersumbat, gejala yang mungkin Anda alami antara lain:
Apabila plak menyumbat pada pembuluh darah ginjal, maka gejala yang mungkin dialami antara lain:
Penyebab utama arteriosklerosis tidak diketahui sampai sekarang. Namun terdapat beberapa kondisi bawaan atau kebiasaan yang meningkatkan risiko seseorang mengalami arteriosklerosis.
Beberapa faktor risiko terjadinya arteriosklerosis meliputi:
Diagnosis arteriosklerosis dapat ditegakkan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:
Dokter akan menanyakan mengenai gejala yang Anda rasakan dan faktor risiko arteriosklerosis yang Anda miliki.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mendengarkan suara pembuluh darah arteri Anda dengan stetoskop untuk mendeteksi suara abnormal seperti “whoosh” yang disebut bruit. Bruit menandakan aliran darah yang buruk akibat adanya plak yang menyumbat pembuluh darah.
Dokter juga akan memeriksa bagaimana nadi di tungkai atau kaki apakah nadinya lemah atau bahkan tidak ada sama sekali. Nadi yang lemah atau tidak teraba mungkin menandakan sumbatan total pembuluh darah arteri.
Tes darah dilakukan untuk melihat kadar kolesterol dan gula darah yang dapat meningkatkan risiko arteriosklerosis. Sebelum menjalani tes darah, Anda harus berpuasa selama minimal delapan jam.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur tingkat penyumbatan dan kecepatan aliran darah. Dokter dapat membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dengan tekanan darah di lengan. Ini dikenal dengan indeks ankle-brachial.
Perbedaan abnormal dapat menunjukkan adanya penyakit pada pembuluh darah perifer, yang disebabkan oleh aterosklerosis.
Prosedur EKG digunakan untuk mengetahui tanda-tanda kelainan pada jantung.
Kateterisasi jantung untuk mengetahui apakah pembuluh darah jantungarteri mengalami penyempitan atau penyumbatan.
Umumnya, tes ini digunakan untuk membantu dalam melihat kondisi arteri dan dapat menunjukkan tanda apabila arteri mengalami perubahan struktur. Misalnya, pengerasan atau penyempitan. Beberapa tes pencitraan yang mungkin disarankan dokter adalah CT scan dan MRA.
Advertisement
Untuk menangani arteriosklerosis, dokter bisa memberikan beberapa langkah perawatan di bawah ini:
Untuk arteriosklerosis yang tahapan lanjut, dokter akan menyarankan operasi. Beberapa jenis operasi yang dapat Anda jalani meliputi:
Arteriosklerosis yang tidak diatasi dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi sebagai berikut:
Cara mencegah arteriosklerosis yang dapat dilakukan meliputi:
Segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut:
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas dan terutama apabila Anda memiliki faktor risiko arteriosklerosis, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis arteriosklerosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved