Aritmia

Orang yang mengalami gangguan irama jantung mungkin saja tidak merasakan gejala apa pun. Akan tetapi, beberapa jenis aritmia mungkin saja memunculkan beberapa tanda.

Berikut ini beberapa gejala aritmia yang mungkin muncul:

• Jantung berdebar (palpitasi)
• Jantung berdetak cepat (takikardia)
• Detak jantung melambat (bradikardia)
• Nyeri dada
• Sesak napas
• Rasa cemas
• Kelelahan
• Sakit kepala ringan
• Sensasi seperti ingin pingsan

Jika merasa jantung berdetak terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan sebaiknya segera temui dokter. Pantau seberapa sering mengalaminya beserta gejala aritmia lainnya.

Diagnosis aritmia

Jika gejala aritmia muncul lebih sering dan bertambah parah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Berikut adalah beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis aritmia:

• Elektrokardiogram (EKG), pemeriksaan mendeteksi aktivitas listrik jantung melalui sensor yang terhubung dengan EKG. Perekaman detak jantung ini bisa dilakukan dengan alat EKG portabel. 
• Monitor Holter, pemeriksaan untuk merekam aktivitas jantung pasien saat melakukan kegiatan sehari-hari. Alat portabel harus dipakai oleh pasien selama beraktivitas.
• Ekokardiogram (USG jantung), atau dikenal juga dengan echo jantung adalah pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara untuk menilai ukuran, struktur, dan gerakan jantung pasien.
• Tes stres treadmill, untuk mengevaluasi apakah aritmia disebabkan oleh aktivitas fisik tertentu. Pasien biasanya akan diminta untuk berjalan di atas treadmill selama tes stres dilakukan.
• Tilt table test, untuk memeriksa penyebab pingsan yang tidak diketahui penyebabnya. Posisi meja diubah seperti orang berdiri. Lalu dokter memantau reaksi detak jantung, dan sebagainya.