logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Argyria

22 Okt 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian argyria

Argyria adalah penyakit kulit yang timbul akibat zat perak menumpuk dalam tubuh untuk waktu yang lama. Kondisi ini dapat membuat kulit, mata, kuku, gusi, dan bahkan organ dalam berubah menjadi berwarna keabu-abuan atau biru. Perubahan warna pada argyria bersifat permanen.

Perak sendiri bukanlah zat yang asing dalam kehidupan manusia. Dalam dunia medis, perak telah digunakan sebagai bahan untuk membuat perban, salep, dan obat tetes mata. Di luar dunia medis, zat perak dapat ditemui pada makanan, minuman, dan bahkan udara yang kita hirup.

Zat perak dalam lingkungan umumnya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak akan sulit bagi tubuh untuk mengeluarkannya dari tubuh tanpa efek samping apapun. Tetapi, jika tubuh terpapar zat perak dalam jumlah yang besar, terutama dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini bisa memicu terjadinya argyria.

Argyria tergolong kondisi yang amat langka. Pada abad ke-21 seperti saat ini, argyria lebih jarang lagi ditemui karena penggunaan perak tidak sebanyak dahulu kala. 

Argyria sendiri bukan merupakan kondisi yang mengancam nyawa, tapi dapat menimbulkan efek yang serius dalam kehidupan penderitanya. 

Tanda dan gejala argyria

Gejala yang muncul pada penderita argyria dapat bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Tingkat keparahan argyria didasarkan pada seberapa banyak zat perak yang masuk dan menumpuk dalam tubuh, serta berapa lama zat tersebut menumpuk dalam tubuh. 

Gejala-gejala argyria yang paling sering ditemui meliputi:

  • Kulit yang berubah warna menjadi keabu-abuan atau biru
  • Gusi yang berubah warna menjadi hitam atau biru
  • Muncul hiperpigmentasi pada kuku, baik kuku tangan maupun kuku kaki
  • Muncul hiperpigmentasi pada konjungtiva (lapisan transparan pada mata yang menutupi bagian putih pada mata
  • Muncul diskolorasi (bagian kulit yang terlihat berbeda dibanding warna kulit) pada kulit bagian tubuh yang terpapar cahaya matahari seperti wajah, hidung, dahi, dada, tangan, dan punggung
  • Organ dalam seperti limpa atau hati yang berubah warna menjadi keabu-abuan atau biru. Gejala ini biasanya baru tampak saat operasi atau autopsi.

Gejala-gejala argyria dapat terjadi setelah beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, tergantung seberapa banyak jumlah zat perak yang masuk dan menumpuk dalam tubuh. 

Penyebab argyria

Argyria dapat terjadi karena disebabkan oleh masuknya zat perak ke dalam tubuh melalui mulut, mukosa (dinding halus yang melapisi beberapa organ dan lubang pada tubuh), atau lewat peralatan medis yang mengandung zat perak.

Zat perak yang masuk dalam jumlah besar dan menumpuk dalam tubuh untuk waktu yang cukup lama inilah yang memicu terjadinya argyria.

Pada kondisi normal, zat perak yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan lewat kotoran atau urine. Biasanya, dalam waktu seminggu, sebagian besar zat perak dalam tubuh sudah keluar. Tapi jika zat perak masuk dalam jumlah yang lebih besar dibanding biasanya, tubuh akan kesulitan mengatasinya.

Saat zat perak memasuki lambung, zat ini akan memicu reaksi kimiawi. Zat perak akan terkorosi atau hancur perlahan oleh asam lambung, tapi tetap dapat memasuki aliran darah dalam bentuk halide perak.

Selain memasuki aliran darah, zat perak yang masih berada dalam tubuh dapat menumpuk pada kulit atau jaringan lain. Saat halide perak pada kulit terpapar sinar matahari, ia akan berubah ke bentuk awalnya, dan membuat kulit menjadi berwarna keabu-abuan.

Faktor risiko argyria 

Beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang menjadi penderita argyria. Faktor yang paling utama yaitu terpapar perak dalam waktu yang lama, misalnya dalam lingkungan pekerjaan atau hobi. Hal ini dapat terjadi pada orang-orang yang bekerja di industri penambangan dan pengolahan perak, industri perhiasan, atau industri pengolahan foto.

Selain itu, beberapa produk yang biasa dikonsumsi dapat juga mengandung zat perak di dalamnya. Produk-produk yang dimaksud antara lain yaitu:

  • Tonik antibiotik atau antijamur
  • Obat-obatan yang mengandung perak halide
  • Air koloid perak
  • Benang jahit operasi yang berbahan perak
  • Tambalan gigi perak
  • Obat tetes mata atau makeup yang mengandung perak

Selain pada produk-produk di atas, zat perak juga dapat ditemukan pada bahan-bahan berikut:

  • Perak ionic
  • Native silver
  • Perak alginate
  • Protein perak
  • Perak sulphadiazine
  • Koloid perak, protein koloid perak, atau koloid perak murni

Selain lewat konsumsi produk atau bahan tertentu, gaya hidup seseorang juga dapat meningkatkan risiko orang tersebut menderita argyria. Gaya hidup yang dimaksud misalnya penggunaan anting perak atau jamur akupunktur yang berbahan perak.

Terakhir, suplemen tertentu dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap zat perak ke dalamnya, sehingga meningkatkan risiko seseorang menderita argyria. Suplemen tersebut antara lain yaitu:

Diagnosis argyria

Untuk mendiagnosis argyria, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut:

  • Tanya jawab dan pemeriksaan fisik
    Dokter akan menanyakan gejala, pola hidup, serta riwayat medis pasien. Setelahnya,  dokter juga akan memeriksa bagian-bagian tubuh pasien yang mengalami perubahan kulit. Argyria dapat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik karena gejalanya yang sering kali tampak langsung pada kulit penderita.
  • Tes darah
    Tes darah dilakukan untuk memeriksa jumlah zat perak yang terdapat pada aliran darah.
  • Tes urine dan pemeriksaan feses
    Selain tes darah, tes urine dan pemeriksaan feses pasien mungkin juga diperlukan dokter untuk memeriksa jumlah zat perak yang dikeluarkan tubuh
  • Biopsi kulit
    Biopsi kulit dapat memastikan apakah kulit berubah warna karena penumpukan zat perak dengan menganalisa sel-sel dalam kulit. Hasil biopsi penderita argyria biasanya menunjukkan bintik-bintik berwarna cokelat-hitam dalam sampel kulit.

Advertisement

Cara mengobati argyria

Tidak diketahui cara pasti untuk mengobati argyria. Kondisi ini sendiri dianggap sebagai kondisi yang permanen, di mana kondisi kulit tidak bisa kembali seperti sebelumnya.

Meski demikian, beberapa pengobatan yang lebih modern, seperti operasi laser tertentu dapat menangani kulit yang berubah warna. Tetapi, operasi laser untuk menangani argyria masih harus dibatasi karena keefektifannya belum teruji dengan baik.

Lebih lanjut, ada, ada beberapa cara yang dapat disarankan dokter untuk mengurangi paparan zat perak lebih lanjut ke dalam tubuh, antara lain:

  • Bagi orang-orang yang bekerja dengan perak atau zat perak sehingga terpapar zat tersebut dalam waktu yang lama, sebaiknya kulit terbuka ditutupi dengan sarung tangan atau benda lain yang dapat melindungi kulit
  • Menghindari suplemen atau obat-obatan yang mengandung zat perak
  • Menghindari pemakaian kosmetik yang mengandung zat perak
  • Mengurangi paparan sinar matahari
  • Saat berada di bawah sinar matahari, sebaiknya menggunakan tabir surya agar mencegah kulit berpigmentasi

Komplikasi argyria 

Argyria umumnya tidak membawa komplikasi yang mengancam nyawa. Namun, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi terkait rasa percaya diri seseorang.

Bagi orang-orang tertentu, masalah penampilan dapat menjadi perhatian lebih serta membawa efek yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini dapat menyebabkan depresi, rasa cemas, atau bahkan membuat mereka terasing secara sosial.

Cara mencegah argyria

Argyria dapat dicegah dengan membatasi konsumsi produk atau bahan yang mengandung zat perak di dalamnya. Jika Anda memiliki pekerjaan yang rentan akan paparan perak, pastikan tempat kerja Anda sudah mengikuti aturan dari pemerintah.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami perubahan warna pada kulit atau bagian tubuh lainnya yang tidak kunjung hilang. Terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkait argyria.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait argyria?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis argyria agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

Bagikan

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved