Argyria adalah penyakit kulit yang timbul akibat zat perak menumpuk dalam tubuh untuk waktu yang lama. Kondisi ini dapat membuat kulit, mata, kuku, gusi, dan bahkan organ dalam berubah menjadi berwarna keabu-abuan atau biru. Perubahan warna pada argyria bersifat permanen.
Perak sendiri bukanlah zat yang asing dalam kehidupan manusia. Dalam dunia medis, perak telah digunakan sebagai bahan untuk membuat perban, salep, dan obat tetes mata. Di luar dunia medis, zat perak dapat ditemui pada makanan, minuman, dan bahkan udara yang kita hirup.
Zat perak dalam lingkungan umumnya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga tidak akan sulit bagi tubuh untuk mengeluarkannya dari tubuh tanpa efek samping apapun. Tetapi, jika tubuh terpapar zat perak dalam jumlah yang besar, terutama dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini bisa memicu terjadinya argyria.
Argyria tergolong kondisi yang amat langka. Pada abad ke-21 seperti saat ini, argyria lebih jarang lagi ditemui karena penggunaan perak tidak sebanyak dahulu kala.
Argyria sendiri bukan merupakan kondisi yang mengancam nyawa, tapi dapat menimbulkan efek yang serius dalam kehidupan penderitanya.
Gejala yang muncul pada penderita argyria dapat bervariasi, tergantung tingkat keparahannya. Tingkat keparahan argyria didasarkan pada seberapa banyak zat perak yang masuk dan menumpuk dalam tubuh, serta berapa lama zat tersebut menumpuk dalam tubuh.
Gejala-gejala argyria yang paling sering ditemui meliputi:
Gejala-gejala argyria dapat terjadi setelah beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun, tergantung seberapa banyak jumlah zat perak yang masuk dan menumpuk dalam tubuh.
Argyria dapat terjadi karena disebabkan oleh masuknya zat perak ke dalam tubuh melalui mulut, mukosa (dinding halus yang melapisi beberapa organ dan lubang pada tubuh), atau lewat peralatan medis yang mengandung zat perak.
Zat perak yang masuk dalam jumlah besar dan menumpuk dalam tubuh untuk waktu yang cukup lama inilah yang memicu terjadinya argyria.
Pada kondisi normal, zat perak yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan lewat kotoran atau urine. Biasanya, dalam waktu seminggu, sebagian besar zat perak dalam tubuh sudah keluar. Tapi jika zat perak masuk dalam jumlah yang lebih besar dibanding biasanya, tubuh akan kesulitan mengatasinya.
Saat zat perak memasuki lambung, zat ini akan memicu reaksi kimiawi. Zat perak akan terkorosi atau hancur perlahan oleh asam lambung, tapi tetap dapat memasuki aliran darah dalam bentuk halide perak.
Selain memasuki aliran darah, zat perak yang masih berada dalam tubuh dapat menumpuk pada kulit atau jaringan lain. Saat halide perak pada kulit terpapar sinar matahari, ia akan berubah ke bentuk awalnya, dan membuat kulit menjadi berwarna keabu-abuan.
Faktor risiko argyria
Beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang menjadi penderita argyria. Faktor yang paling utama yaitu terpapar perak dalam waktu yang lama, misalnya dalam lingkungan pekerjaan atau hobi. Hal ini dapat terjadi pada orang-orang yang bekerja di industri penambangan dan pengolahan perak, industri perhiasan, atau industri pengolahan foto.
Selain itu, beberapa produk yang biasa dikonsumsi dapat juga mengandung zat perak di dalamnya. Produk-produk yang dimaksud antara lain yaitu:
Selain pada produk-produk di atas, zat perak juga dapat ditemukan pada bahan-bahan berikut:
Selain lewat konsumsi produk atau bahan tertentu, gaya hidup seseorang juga dapat meningkatkan risiko orang tersebut menderita argyria. Gaya hidup yang dimaksud misalnya penggunaan anting perak atau jamur akupunktur yang berbahan perak.
Terakhir, suplemen tertentu dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap zat perak ke dalamnya, sehingga meningkatkan risiko seseorang menderita argyria. Suplemen tersebut antara lain yaitu:
Untuk mendiagnosis argyria, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut:
Advertisement
Tidak diketahui cara pasti untuk mengobati argyria. Kondisi ini sendiri dianggap sebagai kondisi yang permanen, di mana kondisi kulit tidak bisa kembali seperti sebelumnya.
Meski demikian, beberapa pengobatan yang lebih modern, seperti operasi laser tertentu dapat menangani kulit yang berubah warna. Tetapi, operasi laser untuk menangani argyria masih harus dibatasi karena keefektifannya belum teruji dengan baik.
Lebih lanjut, ada, ada beberapa cara yang dapat disarankan dokter untuk mengurangi paparan zat perak lebih lanjut ke dalam tubuh, antara lain:
Argyria umumnya tidak membawa komplikasi yang mengancam nyawa. Namun, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi terkait rasa percaya diri seseorang.
Bagi orang-orang tertentu, masalah penampilan dapat menjadi perhatian lebih serta membawa efek yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini dapat menyebabkan depresi, rasa cemas, atau bahkan membuat mereka terasing secara sosial.
Argyria dapat dicegah dengan membatasi konsumsi produk atau bahan yang mengandung zat perak di dalamnya. Jika Anda memiliki pekerjaan yang rentan akan paparan perak, pastikan tempat kerja Anda sudah mengikuti aturan dari pemerintah.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami perubahan warna pada kulit atau bagian tubuh lainnya yang tidak kunjung hilang. Terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkait argyria.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis argyria agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved