1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Memperbaiki cara pandang penderita mengenai tubuhnya penting dalam mengatasi anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan (eating disorder) yang berpotensi mengancam jiwa. Kondisi ini ditandai dengan aneka masalah psikologi terkait berat badan, bentuk tubuh, dan control terhadap konsumsi makanan.
Penderita gangguan ini akan selalu berusaha menurunkan berat badannya, meskipun bobotnya sudah di bawah normal. Kelainan ini membuat penderita memaksakan diri untuk menggunakan cara yang ekstrem. Misalnya, tidak makan seperti seharusnya atau malah berolahraga secara berlebihan.
Penderita memiliki persepsi yang salah mengenai berat badanya dan selalu berpikir bahwa dirinya gemuk, padahal kenyataannya kekurangan berat badan. Penderita yang mengalami penyakit Anorexia memiliki ketakutan yang intens akan kenaikan berat badannya.
Penderita Anoreksia biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti:
Tidak ada penyebab anoreksia nervosa yang diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa faktor yang bisa memicu kondisi ini.
Faktor-faktor risiko anoreksia nervosa tersebut meliputi:
Kondisi ini lebih rentan dialami oleh kaum perempuan. Namun, laki-laki juga bisa mengalaminya dan biasanya terkait dengan meningkatnya tekanan social.
Kaum remaja lebih umum menderita gangguan makan ini. Akan tetapi semua usia bisa mengalami Anoreksia nervosa meski jarang menimpa mereka yang berusia 40 tahun ke atas.
Pada beberapa individu, perubahan gen tertentu membuat mereka memiliki risiko anoreksia yang lebih tinggi. Jika memiliki orang tua, saudara kandung, atau anak yang memiliki gangguan ini lebih berisiko mengalami hal yang sama.
Faktor risiko lain adalah menjalani diet atau sering mengalami kelaparan. Mereka yang mengalami kelaparan akan terpengaruh otak dan suasana hatinya termasuk cara piker, kecemasan, dan penurunan nafsu makan.
Mereka yang tinggal di lingkungan baru, mengalami putus hubungan, ditinggal mati orang tercinta, atau orang tercinta menderita penyakit tertentu juga berisiko mengalami kondisi ini.
Dokter dan ahli kesehatan mental lainnya dapat mendiagnosis gangguan ini dengan beberapa cara, antara lain:
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5), kriteria diagnosis anoreksia meliputi:
Advertisement
Jika Anda, anggota keluarga Anda, atau teman dekat Anda memiliki anorexia, sangat diajurkan untuk berkonsultasi ke dokter dan ahli kesehatan mental lainnya.
Penanganan penyakit anorexia biasanya dikombinasikan antara terapi, pengawasan untuk menaikkan berat badan, serta saran-saran diet yang benar. Penyakit Anorexia dapat diatasi melalui terapi berbasis keluarga dan terapi individual.
Terapi berbasis keluarga cukup efektif untuk anak-anak dan remaja. Namun, jika penderita sudah dewasa, maka terapi individu akan lebih sesuai.
Terapi individu dapat membantu untuk menormalkan pola makan, meningkatkan perilaku menaikkan berat badan, serta memperbaiki cara pandang penderita mengenai tubuhnya.
Secara khusus cognitive behavioral therapy (CBT) pada terapi individu dapat membantu individu dewasa. Namun, obat-obatan tidak dianjurkan untuk mengatasi penyakit Anoreksia.
Jika Anda mengalami anoreksia, berikut beberapa hal yang dapat membantu Anda:
Keluarga, teman, dan lingkungan sekitar dapat membantu penderita dengan:
Komplikasi anoreksia nervosa beragam termasuk bisa berakibat fatal berupa kematian. Kematian bisa terjadi mendadak bahkan ketika penderitanya tidak terlalu kurus. Hal mengenaskan ini bisa terjadi ketika irama jantung tak normal berkombinasi dengan tidak seimbangnya elektrolit.
Adapun komplikasi lain dari gangguan makan ini antara lain:
Komplikasi yang bersifat psikologis bisa berupa:
Pencegahan anoreksia nervosa biasanya melibatkan keluarga. Anggota keluarga bisa berperan penting dengan membantu penderita menghargai tubuhnya dan tidak memiliki persepsi yang salah mengenai tubuhnya.
Anggota keluarga juga bisa mencegah penderita mengalami anorexia yang semakin parah dengan menghubungi dokter dan ahli kesehatan mental lainnya secepatnya jika sudah ada beberapa gejala yang terlihat.
Namun, yang paling terpenting adalah kepekaan lingkungan di sekitar penderita untuk dapat mendeteksi kemungkinan individu mengalami anoreksia.
Umumnya penderita Anorexia tidak merasa dirinya bermasalah sehingga ia tidak ingin menjalani perawatan. Jika melihat orang-orang di sekitar Anda atau Anda sendiri mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan, segera berkonsultasi ke dokter dan psikolog.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis anoreksia nervosa agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved