logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Ankylosing spondylitis

1 Jun 2021

| Dedi Irawan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Ankylosing spondylitis adalah bentuk dari arthritis yang memengaruhi tulang belakang dan sendi sacroiliac

Ankylosing spondylitis terjadi di tulang belakang

Pengertian ankylosing spondylitis

Ankylosing spondylitis adalah tipe arthritis yang memengaruhi tulang belakang dan sendi sakroiliak. Sendi ini melekatkan panggul pada dasar tulang belakang.

Arthritis jenis ini menyebabkan peradangan sendi tulang belakang (spondilitis) yang menuju pada sakit kronik berat dan keterbatasan gerakan.

Dalam kasus yang lebih berat, peradangan dapat menyebabkan terbentuknya tulang baru (ankylosis) pada tulang belakang. Kondisi ini dapat memicu ruas-ruas di tulang belakang untuk menyatu dalam posisi yang tidak dapat digerakkan lagi. 

Tak hanya tulang punggung, ankylosing spondylitis juga dapat menyebabkan peradangan, rasa sakit, dan kekakuan pada bagian lain tubuh. Mulai dari bahu, pinggul, hingga lutut. Bagian mata, paru-paru, dan jantung pun bisa terpengaruh, namun jarang.

Ankylosing spondylitis lebih sering menyerang kaum pria yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Karena itu, para pakar menduga adanya kaitan gangguan medis ini dengan faktor genetik. Meski begitu, faktor lingkungan juga bisa meningkatkan risikonya.

Tanda dan gejala dari ankylosing spondylitis biasanya dimulai pada masa remaja akhir atau dewasa muda. Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang tersedia untuk menyembuhkan penyakit tersebut. 

Meski demikian, sudah tersedia sejumlah langkah pengobatan untuk membantu dalam meredakan gejala ankylosing spondylitis sekaligus mencegah perkembangannya.

 

Tanda dan gejala ankylosing spondylitis

Secara umum, gejala ankylosing spondylitis meliputi:

  • Sakit dan rasa kaku pada tulang punggung bawah dan pinggul. Gejala ini terutama dirasakan pada pagi hari dan setelah beristirahat atau tidak beraktivitas.
  • Sakit pada leher
  • Kelelahan
  • Postur tubuh yang buruk atau bahu yang membungkuk
  • Tidak nafsu makan
  • Demam ringan
  • Penurunan berat badan
  • Anemia defisiensi zat besi
  • Penurunan fungsi paru-paru

Karena ankylosing spondylitis mengakibatkan peradangan, bagian tubuh lainnya dapat pula terdampak. Oleh karena itu, penderita ankylosing spondylitis juga bisa mengalami:

Seiring berjalanya waktu, tanda-tanda ankylosing spondylitis bisa memburuk, membaik, atau berhenti pada saat tertentu. Bagian-bagian tubuh yang kerap mengalaminya adalah:

  • Sendi di antara tulang belakang dan tulang panggul
  • Tulang belakang (vertebra) bagian bawah
  • Area yang menghubungkan tendon dan ligamen ke tulang, khususnya tulang punggung, tapi tumit juga terkadang bisa terkena
  • Kartilago (tulang rawan) di antara tulang dada dan tulang rusuk
  • Sendi pinggul dan bahu

 

Penyebab ankylosing spondylitis

Penyebab ankylosing spondylitis tidak diketahui hingga sekarang. Namun pada pakar menduga bahwa faktor-faktor yang bisa berpengaruh.

Faktor-faktor risiko ankylosing spondylitis tersebut meliputi:

  • Faktor genetik atau keturunan

Individu dengan gen HLA-B27 memiliki risiko 10 hingga 20 kali lebih tinggi untuk mengalami ankylosing spondylitis.

  • Jenis kelamin

Pria memiliki risiko 3 kali lebih tinggi untuk terkena ankylosing spondylitis, dibandingkan wanita. Alasan di balik perbedaan kemungkinan ini belum diketahui oleh para ahli.

  • Usia

Gejala ankylosing spondylitis umumnya mulai timbul pada orang di akhir masa remaja atau awal dewasa muda, dengan rentang usia antara 20-40 tahun.

  • Etnis

Ankylosing spondylitis lebih umum ditemukan pada keturunan ras Kaukasia dibandingkan ras lainnya.

 

Diagnosis ankylosing spondylitis

Diagnosis ankylosing spondylitis umumnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:

  • Tanya jawab

Dokter akan menanyakan sepurah gejala-gejala yang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat penyakit Anda maupun keluarga.

  • Pemeriksaan fisik

Dokter kemudian akan memeriksa kondisi fisik Anda guna mencari tanda-tanda peradangan dan rasa sakit pada sendi, serta pergerakan punggung yang terbatas.

Dokter akan meminta Anda untuk membungkuk atau menggerakkan tubuh ke berbagai arah. Dokter juga bisa memerintahkan Anda untuk menarik napas dalam-dalam guna memeriksa ada tidaknya kekakuan pada tulang rusuk.

  • Rontgen

Tes ini digunakan untuk mengetahui kemungkinan perubahan pada sendi dan tulang. Rontgen tidak menunjukkan adanya ankylosing spondylitis, namun tanda-tandanya bisa saja muncul setelah beberapa tahun kemudian.

  • MRI

Hasil MRI dapat memperlihatkan pembengkakan dan peradangan dari jaringan lunak maupun tulang. Karena itu, pemeriksaan ini lebih detail daripada rontgen, khususnya di tahap awal penyakit. Namun biaya MRI tergolong cukup mahal.

  • Tes darah

Tes darah memungkinkan dokter untuk mendeteksi adanya gen HLA-B27 atau tanda peradangan.

 

Advertisement

Cara mengobati ankylosing spondylitis

Sampai saat ini, belum tersedia pengobatan ankylosing spondylitis yang spesifik. Namun Anda bisa memperoleh penanganan medis untuk meredakan nyeri serta kekakuan yang Anda alami.

Pengobatan juga bertujuan mencegah risiko komplikasi, kecacatan, maupun perubahan bentuk (deformitas) pada tulang belakang.

Potensi keberhasilan penanganan tergolong tinggi jika dilakukan sebelum adanya kerusakan permanen pada sendi dan biasanya berupa:

Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang bisa diresepkan oleh dokter meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Contoh OAINS meliputi ibuprofen, diklofenak, dan naproxen. Golongan obat ini sering digunakan untuk mengatasi rasa sakit, kekakuan, dan peradangan.

  • Obat kortikosteroid

Kortikosteroid digunakan apabila OAINS tidak lagi dapat efektif untuk meredakan rasa sakit. 

Karena merupakan obat antiradang yang kuat, kortikosteroid dapat meredakan gejala dan memperlambat kerusakan di sekitar sendi. Obat ini biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek dan disuntikkan langsung ke dalam sendi yang yang membutuhkannya.

  • Tumor necrosis factor (TNF) inhibitor

Contoh TNF meliputi adalimumab, etanercept, golimumab, certilizumab pegol, dan infliximab. Jika gejala tidak dapat dikendalikan dengan obat pereda nyeri, latihan atau peregangan, obat ini bisa diresepkan oleh dokter.

Obat TNF inhibitor bekerja dengan cara menghambat pemicu radang pada tubuh Anda.

  • Interleukin 17 (IL-17) inhibitors

Secukinumab merupakan contoh IL-17. Obat ini bekerja dengan melindungi tubuh dari infeksi dan peradangan.

  • Disease-modifying antirheumatic drug (DMARD)

Contoh DMARD yang bisa digunakan untuk mengobati ankylosing spondylitis adalah sulfasalazine. Obat ini akan menghambat perkembangan penyakit, sehingga dapat mencegah pemburukan gejala.

Fisioterapi dan latihan

Fisioterapi atau terapi fisik merupakan bagian yang penting dalam penanganan ankylosing spondylitis dan dapat memberikan banyak keuntungan. Mulai dari meringankan rasa sakit sampai memperbaiki kekuatan dan kelenturan tubuh penderita.

Dokter bisa merujuk Anda untuk melakukan terapi fisik dengan bimbingan fisioterapis profesional. Dengan ini, latihan-latihan yang Anda lakukan bisa lebih aman dan efektif.

Perubahan pola makan

Pola makan yang sehat dan seimbang akan membantu penderita ankylosing spondylitis dalam mengendalikan berat badan agar tetap pada batas ideal. Dengan turunnya timbangan badan, beban pada sendi yang sakit pun akan berkurang.

Asam lemak omega-3 juga dikatakan dapat membantu. Asam lemak ini bisa Anda peroleh dengan mengonsumsi ikan (salmon dan tuna), flaxseed, serta kacang kenari. Apabila dibutuhkan, dokter bisa meresepkan suplemen yang cocok untuk Anda.

Operasi

Sebagian besar penderita ankylosing spondylitis tidak membutuhkan operasi. Namun dokter mungkin saja menyarankan prosedur medis jika Anda mengalami rasa sakit yang berat, kerusakan pada sendi lutut, atau kerusakan akut pada panggul, yang memang membutuhkan penggantian.

Osteotomi dapat dilakukan pada orang dengan postur tubuh yang kurang baik, misalnya karena penyatuan ruas-ruas di tulang belakang. Dokter bisa memotong dan meluruskan kembali ruas-ruas tersebut.

 

Komplikasi ankylosing spondylitis

Apabila  tidak ditangani dengan baik, ankylosing spondylitis dapat menyebabkan:

  • Peradangan kronis yang menyebabkan ruas tulang belakang menyatu satu sama lain. Bila ini terjadi, kelenturan tulang belakang akan menurun dan menjadi kaku.
  • Nyeri pada tulang belakang yang lebih berat dan lebih sering.
  • Peradangan yang menyebar ke persendian lain, termasuk panggul, bahu, dan tulang rusuk. Jika ini terjadi, rasa nyeri dan kaku akan semakin parah dan meluas, sehingga kemampuan gerak akan sangat terbatas.
  • Uveitis atau inflamasi pada mata dengan gejala mata yang sakit dan sensitif terhadap cahaya (fotofobia), serta penglihatan kabur 
  • Kesulitan bernapas akibat peradangan yang menyebar ke tulang belakang serta tulang rusuk.
  • Patah tulang kompresi karena tulang dan persendian pada penderita ankylosing spondylitis menjadi lebih rapuh, sehingga mudah patah. Apabila terjadi pada tulang belakang, cedera saraf tulang belakang bisa terjadi.
  • Kerusakan jantung akibat peradangan yang menyebar ke jantung dan pembuluh arteri aorta. Bila didiamkan, pembuluh darah aorta akan membesar dan memicu gangguan pada katup aorta sehingga akhirnya memperberat beban jantung.

 

Cara mencegah ankylosing spondylitis

Karena belum diketahui penyebabnya secara pasti, cara efektif untuk mencegah ankylosing spondylitis juga belum tersedia. Namun jika Anda mengalaminya, fokuskan penanganan untuk mencegah kecacatan dan memperlambat perkembangan penyakit.

Anda bisa melakukan tindak pencegahan tersebut dengan cara-cara di bawah ini:

  • Berusaha untuk tetap aktif beraktivitas
  • Menjalani pola makan yang sehat dan seimbang
  • Mempertahankan berat badan ideal

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Carilah bantuan medis jika Anda mengalami sakit punggung atau bokong yang muncul sedikit demi sedikit, dan memburuk di pagi hari atau saat terbangun di tengah malam. Terutama ketika sakit terasa membaik saat Anda berolahraga, dan semakin parah saat Anda beristirahat.

Temui dokter spesialis mata secepatnya jika Anda mengalami mata merah dan sakit, sensitif terhadap cahaya, dan pandangan yang kabur.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Anda dapat mempersiapkan hal-hal berikut sebelum berkonsultasi dengan dokter:

  • Catat semua gejala yang Anda alami, termasuk keluhan yang rasanya tidak berkaitan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberi dukungan moral maupun membantu mengingat informasi yang disampaikan dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut:

  • Di bagian tubuh mana Anda merasakan nyeri?
  • Seberapa parah rasa nyeri tersebut?
  • Apakah gejala terus-menerus terasa atau hanya terjadi pada saat-saat tertentu?
  • Apakah ada hal yang bisa memperburuk atau meringankan gejala?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait ankylosing spondylitis maupun arhtitis lainnya?
  • Apakah Anda mengkonsumsi obat antinyeri? Jenis obat apa yang dirasa paling efektif?
  • Apa saja riwayat penyakit yang sedang dan pernah Anda derita?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik maupun menganjurkan pemeriksaan penunjang guna memastikan diagnosis ankylosing spondylitis. Dengan ini, pengobatan yang tepat pun bisa diberikan.

 

Advertisement

masalah tulangnyeri sendiperadanganartritissakit pinggangradang sendi

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved