Angular cheilitis adalah suatu kondisi peradangan yang menyebabkan luka di sudut bibir. Luka tersebut biasanya terlihat seperti lecet dengan ruam merah dan kulit pecah-pecah. Luka ini dapat muncul di salah satu atau kedua sudut bibir secara bersamaan.
Angular cheilitis umumnya disebabkan oleh kulit yang sangat kering dan infeksi jamur. Biasanya, luka dapat hilang dalam beberapa hari dan bukan kondisi serius. Meski begitu, pada kasus yang parah, angular cheilitis dapat berlangsung hingga bertahun-tahun.
Kondisi yang juga disebut dengan angular stomatitis atau perleche ini sering kali tertukar dengan cold sores karena gejalanya yang mirip. Namun, penyebab keduanya berbeda.
Cold sores adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus, sedangkan angular cheilitis bukan penyakit menular. Angular cheilitis lebih sering terjadi pada manula yang memakai gigi palsu atau balita yang menggunakan dot.
Gejala angular cheilitis yang paling utama adalah luka yang hampir selalu terjadi di sudut mulut. Pada beberapa kasus, luka tersebut bisa menyebar ke bagian bibir.
Bentuk luka pada kulit yang mengalami angular cheilitis dapat beragam bentuknya dari ruam merah yang ringan hingga lepuhan berdarah, seperti luka terbuka.
Luka pada angular cheilitis biasanya dapat diidentifikasi dari ciri kulit yang mengalami gejala berikut:
Gejala lain dapat termasuk rasa sakit dan sensasi terbakar, rasa tidak enak di mulut, dan kesulitan makan akibat iritasi.
Terdapat beberapa kondisi yang bisa menyebabkan angular cheilitis. Biasanya, kondisi ini bermula dari air liur yang terkumpul di sudut mulut sehingga menyebabkan kulit menjadi kering. Saat mengering, kulit di area tersebut bisa pecah-pecah sehingga mendorong refleks pada penderitanya untuk menjilati bagian tersebut agar tidak kering lagi.
Saat terlalu sering menjilati sudut bibir, area tersebut bisa jadi lembap sehingga menciptakan kondisi sempurna bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang biak. Akibatnya, terjadilah infeksi.
Infeksi jamur Candida biasanya menjadi penyebab paling umum dari angular cheilitis.Terkadang beberapa strain bakteri tertentu seperti Streptococcus dan Staphylococcus serta virus herpes simplex (penyebab cold sores) juga dapat masuk ke dalam kulit yang terbuka atau pecah-pecah sehingga menyebabkan peradangan atau infeksi.
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena angular cheilitis, antara lain:
Baca juga: Cara Mengatasi Gigi Palsu yang Longgar agar Kembali Nyaman
Dalam mendiagnosis angular cheilitis, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan dan meninjau riwayat medis pasien. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan ciri khas angular cheilitis, seperti munculnya retakan, kemerahan, bengkak, atau lecet pada sudut bibir.
Kondisi kulit lainnya, seperti herpes labialis dan lichen planus erosif dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan angular cheilitis. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan mengambil sampel kultur dengan menyeka sudut mulut dan hidung pasien.
Sampel ini selanjutnya akan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa keberadaan serta jenis jamur atau bakteri apa yang mungkin ada di dalam sampel tersebut.
Baca jawaban dokter: Bibir kering apakah boleh menggunakan krim hidrokortison?
Advertisement
penyebabnya, penyesuaian gaya hidup, dan perawatan untuk menjaga area yang terkena agar tetap kering sehingga kulit tidak terinfeksi lagi. Berikut penjelasannya.
1. Obat antijamur
Dokter akan merekomendasikan krim antijamur untuk mengobati infeksi jamur yang menyebabkan angular cheilitis, termasuk ke dalamnya adalah:
Krim antijamur tersebut biasanya perlu dioleskan ke sudut mulut 3 kali sehari selama 2 minggu
2. Antibiotik
Apabila penyebab luka di sudut bibir adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik, seperti:
Antibiotik dalam bentuk oles biasanya diresepkan untuk penggunaan selama 1-2 minggu.
3. Antivirus
Obat-obatan yang dapat dipakai untuk angular cheilitis yang disebabkan virus herpes simplex meliputi antivirus seperti acyclovir, famsiklovir, dan valasiklovir.
Meskipun tidak dapat menghilangkan virus HSV yang telah menginfeksi tubuh, obat-obatan tersebut dapat mengurangi intensitas dan frekuensi timbulnya gejala di kemudian hari.
Sebuah studi penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa 25% orang yang mengalami angular cheilitis disebabkan karena kekurangan vitamin B dan zat besi.
Jika hal ini yang menjadi penyebabnya, dokter akan memberikan suplemen vitamin dan zat besi.
Dokter juga biasanya menyarankan untuk mengikuti pola makan seimbang karena angular cheilitis dapat berkembang dari gizi buruk. Selain itu, pasien tidak boleh merokok atau menghindari paparannya karena dapat menjadi pemicu angular cheilitis.
Pasien juga akan diminta untuk menghentikan kebiasaan menjilati bibir atau mempertimbangkan penggunaan dot. Dokter juga akan memberikan terapi tertentu agar membiarkan air liur menumpuk di sudut mulut. Misalnya penanganan khusus pada pasien yang suka mengiler saat tidur.
Perawatan kulit yang luka
Perawatan kulit yang luka akibat angular cheilitis dapat mencakup:
Perawatan lain yang dapat mengatasi angular cheilitis di antaranya:
Baca juga: Jangan Dijilat! Ini Cara Menghilangkan Luka di Bibir Berdarah yang Efektif
Meskipun kebanyakan kondisi angular cheilitis relatif mudah diobati, namun pada kasus tertentu infeksi bakteri atau jamur yang menyebabkan angular cheilitis dapat menyebar ke area sekitarnya dan menyebabkan sariawan.
Beberapa penyebab angular cheilitis tidak dapat dihindari. Tetapi Anda dapat mengurangi risikonya dengan cara:
Baca juga: Jenis Penyakit yang Bisa Muncul dari Ciuman
Anda disarankan berkonsultasi dengan dokter jika gejala yang Anda alami sampai mengganggu kehidupan sehari-hari atau tidak kunjung menghilang, sering berulang, dan disertai dengan gejala lain yang sudah mengganggu keseharian
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis angular cheilitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved