1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Angin duduk atau angina pektoris sering dikaitkan dengan serangan jantung
Angina atau angin duduk adalah adalah jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Kondisi ini merupakan gejala penyakit jantung koroner.
Angin duduk yang juga disebut angina pectoris sering digambarkan sebagai tekanan berat, sesak atau nyeri di dada.
Beberapa orang dengan gejala angina mengatakan bahwa ketika angin duduk menyerang, rasanya seperti dada di remas atau ada rasa yang sangat berat di dada. Meski relatif umum terjadi, kondisi ini masih sulit dibedakan dari jenis nyeri dada lain, seperti ketidaknyamanan gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, jika mengalami nyeri dada yang tidak dapat dijelaskan, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat.
Secara umum, tanda dan gejala angin duduk meliputi:
Angina pektoris dibagi menjadi tiga jenis berikut:
Angina pektoris stabil biasanya berlangsung hingga lima menit, dan membaik bila penderita beristirahat atau mengonsumsi obat antiangina.
Angina pektoris tidak stabil biasanya berlangsung kira-kira 30 menit atau lebih. Rasa nyeri dada akan lebih berat dan tidak membaik meski pednerita sudah beristirahat maupun mengonsumsi obat antiangina.
Jenis angina pektoris ini sangat jarang terjadi. Penyebabnya adalah spasme pembuluh darah jantung koroner dan berkurangnya aliran darah ke pembuluh darah jantung untuk sementara.
Gejala angina Prinzmetal meliputi nyeri dada yang berat dan terasa ketika pengidap bersitirahat. Nyeri ini dapat diredakan dengan obat antiangina.
Penyebab angin duduk yang umum adalah penyumbatan pembuluh darah koroner oleh plak, yang disebut aterosklerosis. Dalam serangan jantung, terjadi robekan pada plak yang melepaskan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah.
Kondisi ini memicu proses penggumpalan darah, yang juga dapat menyumbat pembuluh darah hingga sel otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.Spasme pembuluh darah juga dapat menyebabkan serangan jantung. Spasme dapat disebabkan oleh penggunaan rokok dan obat-obatan seperti kokain.
Beberapa faktor risiko angin duduk meliputi:
Diagnosis angin duduk dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:
Elektrokardiogram dilakukan dengan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini akan menunjukkan ritme abnormal (aritmia) dan mendeteksi kerusakan otot jantung.
Tes ini dilakukan saat Anda berolahraga di treadmill atau mengayuh sepeda stasioner. Prosedur ini akan memeriksa kemampuan jantung Anda untuk berfungsi saat berada di bawah tekanan seperti berolahraga.
Kateterisasi jantung dilakukan dengan cara memasukkan sebuah kawat ke dalam arteri koroner. Kemudian pewarna kontras disuntikkan ke arteri guna mendapatkan gambar sinar-X diambil untuk melihat penyempitan, penyumbatan, dan masalah lain dari arteri tertentu.
Tes ini dapat melihat jumlah aliran darah ke otot jantung.
Tes ini melihat jumlah kalsium dan plak di dalam pembuluh darah jantung. Hal ini juga dapat menunjukkan aliran darah melalui arteri koroner.
Advertisement
Cara mengobati angin duduk umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut.
Semakin cepat ditangani, jumlah sel otot jantung yang dapat diselamatkan semakin banyak, oleh karena itu tujuan dari terapi serangan jantung adalah mengembalikan aliran darah di pembuluh darah koroner secepat mungkin untuk mencegah kerusakan sel otot jantung.
Beberapa pilhan penanganan dari dokter meliputi:
Obat-obatan yang dapat dikonsumsi untuk mengobati angin duduk, yaitu:
Angioplasti dikenal dengan pemasangan ring atau stent. Stent dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang tersumbat melalui selang kecil (kateter).
Selain itu, angin duduk juga bisa diobati dengan melakukan operasi bypass jantung.
Jika tidak ditangani dengan benar, angin duduk bisa menyebabkan komplikasi berupa:
Pencegahan serangan jantung dilakukan dengan memodifikasi faktor risiko yang dapat dikendalikan, yaitu:
Hubungi dokter bila Anda mengalami nyeri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit dan tidak berkurang ketika beristirahat atau mengonsumsi obat anti angina pektoris.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis angina pektoris agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved