logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Anemia Hemolitik

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Anemia hemolitik bisa ditandai dengan panas dingin, sesak napas, dan nyeri dada

Panas dingin, sesak napas, dan nyeri dada termasuk gejala anemia hemolitik

Pengertian anemia hemolitik

Anemia hemolitik adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat. Ketika penghancuran sel darah merah melebihi produksi sumsum tulang, maka terjadilah anemia hemolitik. Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.

Biasanya, sel darah merah bertahan selama sekitar 120 hari di dalam tubuh. Pada anemia hemolitik, sel darah merah dalam darah dihancurkan lebih awal dari biasanya. Anemia hemolitik merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang jarang terjadi.

 

Jenis-jenis anemia hemolitik

Anemia hemolitik dibedakan menjadi dua jenis yang meliputi:

Anemia hemolitik ekstrinsik

Anemia hemolitik ekstrinsik terjadi ketika limpa menjebak dan menghancurkan sel darah merah yang sehat, atau reaksi autoimun terjadi. Kondisi ini juga bisa berasal dari penghancuran sel darah merah karena:

  • Infeksi
  • Tumor
  • Gangguan autoimun
  • Efek samping obat
  • Leukemia
  • Limfoma

Anemia hemolitik intrinsik

Anemia hemolitik instrinsik terjadi ketika sel darah merah yang diproduksi oleh tubuh tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini sering diturunkan, seperti pada orang dengan anemia sel sabit atau talasemia yang memiliki hemoglobin abnormal.

 

Tanda dan gejala anemia hemolitik

Beberapa tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini, diantaranya adalah:

  • Panas dingin
  • Denyut jantung yang berdetak terlalu cepat (takikardia)
  • Perubahan kulit dan mata yang mulai menguning
  • Sesak napas
  • Merasa lemah dan mudah lelah
  • Terasa nyeri pada dada
  • Berubahnya warna urin menjadi gelap
  • Munculnya perasaan penuh di perut dan limpa yang membesar

 

Penyebab anemia hemolitik

Penyakit ini terjadi saat sumsum tulang tidak dapat membuat sel darah merah yang cukup untuk menggantikan sel yang tidak sehat. Hal ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh mengenal sel darah merah sebagai benda asing dan akan menghancurkannya. Selain itu, terdapat beberapa penyebab yang dapat menghancurkan sel darah merah, antara lain:

  • Kecacatan genetik dalam sel darah merah
  • Terpapar bahan kimia, obat-obatan, dan racun tertentu
  • Infeksi
  • Adanya bekuan darah
  • Menerima transfusi darah dari donor yang bergolongan darah lain

 

Diagnosis anemia hemolitik

Dokter akan memeriksa riwayat medis sebelumnya. Tes darah juga digunakan untuk mencari tanda-tanda atau gejala anemia. Tes darah ini juga berfungsi untuk menghitung:

  • Sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
  • Kadar sel darah merah
  • Kadar protein yang membawa oksigen

Apabila hasil tes mengarah ke anemia maka dibutuhkan tes lebih lanjut, seperti:

  • Mengukur retikulosit

Dengan menghitung jumlah sel darah merah muda, akan diketahui jumlah kadar retikulosit. Apabila kadar retikulosit tinggi, hal ini menandakan sumsum tulang menghasilkan banyak sel untuk menggantikan sel darah merah yang telah hancur.

  • Tes Coombs

Tes ini berfungsi untuk melihat apakah tubuh menghasilkan antibodi terhadap sel darah merah.

  • Sediaan apusan darah tepi

Dokter akan menilai morfologi sel darah dengan menggunakan mikroskop.

  • Tes darah

Tes ini berfungsi untuk menilai kadar bilirubin, yaitu zat yang terbentuk pada saat sel darah merah dihancurkan.

 

Advertisement

Cara mengobati anemia hemolitik

Pengobatan diberikan berdasarkan pada jenis dan penyebabnya.

  • Apabila anemia hemolitik terjadi dalam keadaan darurat, mungkin diperlukan transfusi darah.
  • Apabila anemia hemolitik disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh, maka dapat diberikan obat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
  • Apabila sel darah merah yang hancur lebih banyak daripada yang dihasilkan, maka diperlukan asupan asam folat ekstra dan suplemen zat besi untuk menggantikan yang hilang.

Walaupun kasus ini jarang terjadi, kadang diperlukan pembedahan untuk pengangkatan limpa.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami gejala seperti di atas.

 

Advertisement

anemiaautoimunkelainan darahsesak napasanemia hemolitik

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved