1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala anemia defisiensi besi diantaranya adalah sakit pada dada, detak jantung cepat dan sesak napas.
Anemia defisiensi besi adalah kondisi tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Sel darah ini berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Kondisi ini juga merupakan salah satu jenis anemia yang paling umum terjadi.
Sesuai dengan namanya, anemia defisiensi besi terjadi karena kurangnya penyerapan zat besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup zat dalam sel darah merah yang memungkinkan untuk membawa oksigen (hemoglobin) ke semua jaringan tubuh. Akibatnya, anemia defisiensi besi dapat membuat Anda lelah dan sesak napas.
Anda biasanya dapat mengobati anemia defisiensi besi dengan suplementasi zat besi. Terkadang tes atau perawatan tambahan untuk anemia defisiensi besi diperlukan, terutama jika dokter mencurigai Anda mengalami pendarahan internal. Anemia defisiensi besi bisa dialami oleh orang dewasa ataupun anak-anak.
Anemia defisiensi besi dapat menunjukkan berbagai gejala, di antaranya:
Anemia defisiensi besi sering terjadi pada individu yang kekurangan asupan zat besi dalam makanan. Pendarahan berat serta kehamilan merupakan penyebab utama anemia defisiensi besi. Selain pendarahan menstruasi yang berat pada perempuan, anemia defisiensi besi dapat juga menjadi tanda pendarahan di saluran cerna seperti lambung dan usus, yang bisa diakibatkan oleh:
Faktor risiko
Individu yang berada pada kelompok berikut ini, berisiko tinggi terhadap anemia defisiensi besi:
Dokter bisa memberikan diagnosis anemia defisiensi besi melalui pemeriksaan laboratorium, untuk mengevaluasi:
Selain karena kurangnya asupan zat besi, anemia defisiensi zat besi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit, seperti ulkus lambung. Sehingga selain pemeriksaan darah di atas, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lain seperti ultrasonografi (USG), untuk mencari penyakit penyebab anemia.
Advertisement
Jika tes darah menunjukkan hasil anemia defisiensi zat besi, dokter dapat meresepkan obat penambah zat besi untuk menggantikan zat besi yang hilang dari tubuh. Suplemen zat besi sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, atau dengan vitamin C, untuk meningkatkan penyerapannya dalam tubuh. Hindari mengonsumsinya bersamaan dengan antasida (jenis obat lambung) yang malah mengurangi absorbsinya. Beberapa efek samping yang dapat dialami saat mengonsumsi suplemen zat besi adalah:
Ikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi suplemen zat besi. Kelebihan zat besi dalam tubuh bisa berbahaya, karena dapat merusak hati dan menyebabkan komplikasi lain. Apabila mendeteksi adanya penyakit yang menyebabkan anemia, dokter bisa merekomendasikan terapi lain yang sesuai.
Anemia defisiensi besi jika tidak ditangani, dapat menyebabkan berbagai penyulit (komplikasi), seperti:
Pilihlah makanan yang kaya zat besi, termasuk:
Jika Anda atau anak mengalami tanda dan gejala anemia defisiensi besi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Lakukan langkah-langkah berikut ini sebelum menemui dokter:
Dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved