1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Amebiasis disebabkan oleh Entamoeba histolytica
Amebiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit amuba. Adapun amuba pemicu kondisi ini bernama Entamoeba histolytica.
Amoeba merupakan mikroba bersel tunggal yang bergerak dengan mengubah bentuknya. Mikroba ini sering ditemukan dalam makanan dan air yang telah tercemar kotoran manusia.
Amoeba tersebut dapat berkembang biak dengan lancar pada sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika Tengah, Meksiko, dan Amerika Selatan. Terutama di wilayah dengan kebersihan yang tidak terjaga.
Meski kadang tak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, bukan berarti amebiasis bisa dianggap enteng. Dalam kasus tertentu, penyakit ini bisa menyebar ke organ lain.
Masa inkubasi untuk infeksi E. histolyca berkisar antara 2-4 minggu. Tapi jangka waktu ini juga bisa bervariasi, dari beberapa hari hingga beberapa tahun.
Amebiasis akan menjadi lebih parah jika dialami oleh usia bayi, kalangan lanjut usia (lansia), dan orang yang mengonsumsi kortikosteroid.
Nama lain dari penyakit amebiasis ini adalah disentri amuba. Disentri merupakan infeksi pada usus yang menyebabkan diare. Diare akibat disentri umumnya mengandung darah atau lendir.
Amebiasis (Disentri Amoeba) | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Penyakit Dalam |
Gejala | Kram perut, diare, kentut berlebihan |
Faktor risiko | Tinggal atau bepergian ke area dengan sanitasi buruk, berhubungan seks sesama pria |
Metode diagnosis | Pemeriksaan feses, tes darah, USG |
Pengobatan | Obat-obatan |
Obat | Metronidazole |
Komplikasi | Abses hati, mual, infeksi menyebar ke organ lain |
Kapan harus ke dokter? | Diare berdarah atau berlendir, diare lebih dari dua minggu, sakit perut |
Sebagian besar penderita amebiasis umumnya tidak bergejala alias asimtomatik. Namun jika ada, keluhannya bisa terasa ringan atau berat.
Penyebab amebiasis adalah masuknya parasit Entamoeba histolytica atau telurnya melalui mulut. Infeksi ini bisa menular dari orang yang terinfeksi melalui tinja atau dari penderita yang tidak mencuci tangan dengan bersih setelah ke toilet.
Tangan yang mengandung parasit kemudian memegang makanan yang mungkin dikonsumsi oleh orang lain.
Selain itu penularan amebiasis juga mungkin terjadi pada kondisi-kondisi di bawah ini:
Melalui permukaan benda yang telah tercemar, misalnya karena disentuh oleh tangan penderita amebiasis.
Terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalamo amebiasis. Faktor-faktor risiko ini antara lain:
Dokter dengan menanyakan mengenai gejala dan faktor risiko pasien.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian yang sakit, misalnya perut pasien.
Dokter akan meminta pasien untuk menyerahkan sampel tinja untuk diperiksa di bawah mikroskop dan mendeteksi ada tidaknya kista E. histolytica.
Tes darah bisa dilakukan untuk mengecek fungsi ginjal dan membantu dalam menentukan ada tidaknya amuba yang merusak hati.
Ketika parasit telah menyebar di luar usus, sumber penyakit ini mungkin tidak lagi ditemukan dalam tinja pasien. Maka dari itu, dokter akan melakukan ultrasonografi (USG) atau CT scan guna mengecek ada tidaknya kelainan pada hati pasien.
Jika ada kelainan yang terdeteksi, dokter dapat melakukan biopsi hati untuk melihat ada tidaknya abses dalam hati pasien. Abses hati merupakan komplikasi serius dari amebiasis.
Kolonoskopi dapat dilakukan guna mencari keberadaan parasit di usus besar.
Advertisement
Cara mengobati amebiasis dilakukan dengan mengonsumsi obat antibiotik. Konsumsi obat ini tidak boleh sembarangan dan harus dengan resep dokter.
Jika pasien tidak mengalami gejala, antibiotik yang dikonsumsi hanya satu jenis. Namun bila bergejala, dokter bisa meresepkan dua jenis antibiotik sekaligus.
Konsumsi antibiotik pada penderita amebiasis tanpa komplikasi umumnya berlangsung selama 10 hari. Metronidazole merupakan jenis antibiotik yang biasanya diberikan oleh dokter.
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat lain bagi pasien yang mengalami mual yang tidak terkendali.
Jika parasit terdapat pada jaringan usus, penanganan amebiasis tidak hanya sebatas pada pembasmian parasit dalam tubuh. Dokter juga perlu mengatasi kerusakan pada organ yang terinfeksi.
Operasi pun mungkin dianjurkan apabila usus besar atau jaringan peritoneum (rongga perut) pasien mengalami perforasi (kebocoran).
Jika terus dibiarkan tanpa penanganan, amebiasis dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Cara mencegah amebiasis dapat Anda lakukan dengan cara-cara di bawah ini:
Periksakan diri ke dokter jika Anda memiliki gejala-gejala di bawah ini:
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis amebiasis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved