1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ruam dan biduran pada kulit adalah gejala alergi obat.
Alergi obat adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap obat. Pada individu yang mengalami alergi obat, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap obat yang digunakan, karena obat dianggap sebagai benda asing yang dapat membahayakan tubuh.
Obat yang mampu memicu reaksi alergi bisa berupa obat herbal, obat yang dijual bebas dari apotek, maupun dari resep dokter. Namun, ada beberapa obat yang lebih berisiko memicu alergi obat.
Tanda dan gejala yang paling umum dari alergi obat adalah gatal-gatal, munculnya ruam atau demam. Alergi obat dapat menyebabkan reaksi yang serius, termasuk memengaruhi sistem tubuh secara keseluruhan (anafilaksis) sehingga mengancam nyawa.
Alergi obat tidak sama dengan efek samping obat, yang biasanya tercantum pada label obat. Alergi obat juga berbeda dari keracunan obat yang disebabkan oleh overdosis.
Gejala umum alergi obat antara lain:
Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda secara keliru mengidentifikasikan obat sebagai zat yang berbahaya, seperti virus atau bakteri. Setelah mendeteksi obat sebagai zat yang berbahaya, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi khusus untuk obat itu.
Kondisi ini mungkin terjadi saat Anda pertama kali mengonsumsi obat tersebut. Namun, biasanya alergi tidak berkembang sampai terjadinya paparan yang berulang.
Sehingga pada penggunaan obat berikutnya, antibodi baru dapat mengidentifikasi substansi obat sebagai pengganggu dan melawannya. Proses inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi obat.
Siapapun dapat mengalami reaksi alergi terhadap obat. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda, termasuk:
Meskipun setiap obat berpotensi menyebabkan reaksi alergi, beberapa obat memiliki risiko yang lebih tinggi. Obat-obatan tersebut termasuk:
Kadang-kadang, reaksi terhadap obat dapat menghasilkan tanda dan gejala yang hampir sama dengan alergi obat. Namun, reaksi obat tersebut tidak disebabkan oleh aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Kondisi ini disebut reaksi hipersensitivitas non-alergi atau reaksi obat pseudoalergik. Jenis obat yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Anda. Informasi mengenai timbulnya gejala, waktu minum obat, dan perbaikan atau perburukan gejala adalah petunjuk penting untuk membantu dokter membuat diagnosis.
Dokter mungkin akan membutuhkan pemeriksaan tambahan, atau merujuk Anda ke dokter spesialis alergi untuk beberapa pemeriksaan khusus berikut ini:
Dokter atau perawat akan mengaplikasikan obat yang diduga menyebabkan alergi ke kulit Anda menggunakan jarum kecil, dengan cara digoreskan atau ditusukkan ke kulit. Hasil positif terhadap tes akan menyebabkan kulit kemerahan, muncul benjolan atau gatal-gatal.
Dokter mungkin meminta Anda menjalani tes darah untuk mengeliminasi kondisi lain yang dapat menyebabkan tanda atau gejala alergi obat.
Meskipun dapat mendeteksi reaksi alergi terhadap obat, tes darah tidak sering digunakan. Sebab, beberapa penelitian mengatakan bahwa hasilnya kurang akurat. Tes darah biasanya dilakukan dokter jika hasil dari tes kulit menunjukan alergi obat yang parah.
Advertisement
Tindakan-tindakan berikut ini dapat digunakan untuk menangani reaksi alergi terhadap obat:
Jika tidak ditangani dengan optimal dapat berujung komplikasi seperti:
Alergi obat yang berat dapat menyebabkan anafilaksis, walaupun sebenarnya jarang terjadi. Anafilaksis merupakan reaksi yang dapat memengaruhi berbagai sistem organ dan berpotensi mengancam nyawa, sehingga memerlukan penanganan darurat. Tanda dan gejala anafilaksis meliputi:
Tapi tidak hanya itu, reaksi alergi obat yang kurang umum, terjadi dalam hitungan hari atau minggu setelah mengonsumsi obat. Reaksi tersebut dapat bertahan selama beberapa waktu setelah Anda berhenti mengonsumsi obat. Kondisi ini termasuk:
Jika Anda memiliki alergi obat, pencegahan terbaik adalah dengan menghindari penggunaan obat tersebut. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan sebagai perlindungan adalah:
Pastikan bahwa alergi obat diidentifikasi secara jelas dalam rekam medis Anda. Beri tahu tenaga kesehatan lainnya, seperti dokter gigi atau dokter spesialis lainnya.
Kenakan gelang yang menandakan kondisi alergi obat Anda. Informasi ini dapat memastikan Anda mendapatkan perawatan yang tepat dalam keadaan darurat.
Hubungi bantuan medis darurat jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi yang berat, atau dicurigai mengalami anafilaksis setelah mengonsumsi obat tertentu. Jika mengalami gejala alergi obat yang lebih ringan, temui dokter sesegera mungkin.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Informasi Anda penting dalam membantu dokter Anda menentukan penyebab dari gejala yang ada.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved