1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Widiastuti
Penderita asma biasanya akan mengalami gejala yang lebih berat dalam merespon zat-zat yang dapat menyebabkan alergi lingkungan.
Alergi lingkungan adalah respon dari sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu di sekitar Anda yang biasanya tidak berbahaya. Gejala alergi bersifat individual. Namun, gejala alergi lingkungan pada umumnya berupa bersin, batuk, dan kelelahan.
Menurut American Academy of Allergy, Asthma and Immunology, penderita alergi lingkungan cukup banyak di dunia, yaitu sekitar 40 persen dari total penduduk. Oleh karena itu, mari ketahui lebih lanjut cara mengidentifikasi, mengobati, dan mencegah alergi lingkungan.
Gejala-gejala alergi lingkungan bisa menyerupai gejala penyakit flu, tapi pemicunya berbeda. Virus menyebabkan pilek, sedangkan alergi adalah reaksi yang disebabkan oleh respons dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat atau bahan tertentu di sekitar Anda.
Beberapa gejala alergi lingkungan adalah:
Jika menderita asma, gejala Anda mungkin lebih berat dan bahkan mungkin dapat mengancam jiwa. Jika mengalami alergi musiman (Seasonal Allergy), gejala Anda mungkin lebih buruk pada waktu tertentu selama setahun.
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun biasanya menghasilkan protein yang dikenal sebagai antibodi, untuk melawan benda asing (alergen) seperti virus atau bakteri. Namun, beberapa sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang seharusnya tidak menyebabkan reaksi alergi. Reaksi sistem kekebalan tubuh tersebut berupa pelepasan sejumlah zat kimia ke dalam aliran darah. Misalnya histamin, inilah yang dapat menimbulkan gejala alergi.
Identifikasi terhadap alergen adalah langkah pertama dalam melakukan tindakan pengobatan. Kelima alergen lingkungan ini adalah yang paling sering dikeluhkan.
Jika mencurigai adanya alergi lingkungan pada diri Anda, segera temui dokter. Dalam pemeriksaan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gejala, riwayat medis pribadi dan keluarga Anda. Dengan informasi yang Anda berikan, bersama dengan hasil dari tes alergi, dokter dapat mengidentifikasi alergen spesifik yang mungkin menyebabkan gejala alergi pada Anda.
Anda bisa diminta untuk menjalani tes kulit maupun tes darah, untuk menemukan pemicu alergi. Salah satu metodenya adalah uji tusuk kulit (skin prick test). Dalam tes ini, dokter menempatkan setetes kecil alergen pada kulit. Tujuannya, untuk menemukan zat pemicu alergi. Dokter mungkin juga meminta Anda menjalani diet eliminasi, jika mencurigai adanya makanan tertentu yang menyebabkan alergi.
Tes alergi dapat mengindektifikasi alergen pemicu alergi. Setelah mengidentifikasi alergen, dokter dapat meresepkan obat dan memberikan saran untuk perawatan selanjutnya.
Advertisement
Setelah melakukan diagnosis, dokter dapat merekomendasikan obat untuk mengobati gejala alergi. Salah satunya adalah antihistamin, yang dijual bebas di apotek. Antihistamin menghambat pelepasan zat kimia histamin yang menghasilkan gejala alergi. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi gejala ringan alergi lingkungan maupun reaksi tubuh terhadap alergien. Sebelum terpapar oleh alergen, minumlah antihistamin terlebih dahulu untuk membantu mencegah reaksi. Yang termasuk antihistamin adalah loratadine, cetirizine dan desloratadine.
Beberapa obat-obatan tersebut dapat menyebabkan kantuk. Pastikan untuk membaca label peringatan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui obat yang sesuai untuk kondisi Anda. Cetirizine dan loratadine adalah dua antihistamin umum yang tidak terlalu menyebabkan kantuk. Jika Anda mengalami alergi berat, dokter mungkin meresepkan obat khusus.
Anda mungkin direkomendasikan untuk menjalani imunoterapi alergi, yang juga disebut desensitisasi atau hipo-sensitisasi atau allergy shots. Imunoterapi alergen menggunakan sejumlah suntikan yang diberikan selama beberapa tahun. Suntikan alergi dapat memperbaiki dan mengurangi gejala dalam jangka waktu yang lama.
Mencegah paparan alergen dapat menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk mengontrol gejala alergi. Anda mungkin juga dapat mengelola atau mengurangi gejala Anda dengan melakukan langkah-langkah berikut ini di rumah.
Jika mengalami reaksi kulit setelah terpapar oleh alergen lingkungan, berkonsultasilah dengan dokter Anda. Bahkan jika reaksinya ringan, dokter Anda akan tetap ingin menyingkirkan kondisi lain yang dapat mendasari gejala alergi Anda.
Siapkan pertanyaan untuk dokter, agar kunjungan Anda efektif. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan umum tentang alergi lingkungan yang bisa Anda sampaikan kepada dokter.
Dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved