1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gejala awal albinisme dapat dideteksi melalui pemeriksaan kulit dan mata oleh dokter.
Albinisme adalah kelainan genetik yang memengaruhi produksi melanin pada tubuh. Melanin merupakan zat warna (pigmen) yang mewarnai mata, rambut, dan kulit.
Orang dengan albinisme memiliki jumlah melanin yang kurang atau tidak memiliki melanin sama sekali.
Kurangnya melanin pada tubuh akan menyebabkan mata, rambut dan kulit yang terlalu terang dari seharusnya. Berdasarkan perubahan warna yang dialami, albinisme dibagi ke dalam beberapa tipe, yakni:
Selain berpengaruh pada penampilan, kurangnya zat melanin dapat membuat tubuh seseorang lebih sensitif terhadap cahaya matahari. Akibatnya, orang dengan albinisme (albino) berisiko lebih tinggi untuk mengalami kerusakan kulit atau bahkan terkena kanker kulit.
Albinisme yang juga disebut albinisme okulokutaneus dalam istilah medis, tidak dapat diubah. Akan tetapi kebanyakan orang dengan albinisme tidak memiliki masalah kesehatan yang serius. Namun, perawatan ekstra terkait kesehatan mata dan kulit tetap diperlukan, agar dapat mencegah terjadinya komplikasi akibat kurangnya melanin.
Tanda dan gejala albinisme terjadi pada warna kulit, rambut, dan mata serta penglihatan.
Albinisme disebabkan oleh mutasi pada beberapa gen yang memproduksi atau mendistribusikan melanin. Mutasi gen tersebut dapat menyebabkan tidak tersedianya melanin atau jumlah melanin menjadi berkurang secara signifikan.
Berdasarkan penyebabnya, albinisme diklasifikasikan sebagai berikut ini.
baca juga: Kenali Jenis-jenis Melanin dan Cara Meningkatkannya
Diagnosis albinisme dilakukan berdasarkan:
Advertisement
Karena merupakan kelainan genetik, albinisme tidak dapat disembuhkan. Perawatan berfokus pada pencegahan komplikasi dari albinisme.
Komplikasi dari albinisme meliputi:
Oleh karena itu, orang dengan albinisme umumnya membutuhkan perawatan sebagai berikut ini.
Perawatan kulit dan mata, dengan:
Dukungan sosial
Orang-orang albino mungkin akan merasa atau dianggap berbeda di lingkungan sosialnya. Beberapa situasi mungkin akan menghadapkan mereka pada perlakuan yang kurang adil atau tidak menyenangkan. Misalnya saat tidak ada teman yang mau bergaul dengan anak albino, atau mendapatkan diskriminasi di tempat kerja.
Edukasi, asuhan, dan perhatian yang tepat terhadap anak-anak dengan albinisme dapat membekali mereka untuk memberikan respon yang baik terhadap apa yang mungkin mereka hadapi nantinya.
Bantuan profesional seperti psikolog juga dapat mendukung orang-orang dengan albinisme udalam mengatasi reaksi negatif dari pihak lain yang mungkin akan mereka dapatkan sepanjang hidup mereka. Beberapa orang merasa terbantu setelah bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung albinisme
Baca juga: 3 Tips Ampuh untuk Tingkatkan Percaya Diri Anak dengan Albinisme (Albino)
Albinisme tidak dapat dicegah, karena ini adalah kondisi yang diturunkan. Namun, apabila mengetahui ada anggota keluarga yang mengalami albinisme, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis genetika.
Dokter dapat membantu Anda memahami jenis albinisme dan kemungkinan memiliki anak di masa depan dengan albinisme. Dokter spesialis genetika juga dapat menjelaskan tes yang tersedia.
Apabila Anda sedang mengandung, tes genetika yang disebut amniosentesis dapat digunakan untuk mendeteksi albinisme pada janin. Prosedur ini dilakukan pada usia kehamilan 16-18 minggu.
Baca jawaban dokter: Apakah sinar matahari dapat mencegah corona?
Jika melihat tanda-tanda albinisme pada bayi, Anda dapat membicarakannya dengan dokter. Hubungi dokter jika Si Kecil sering mengalami mimisan, mudah memar, atau mengalami infeksi kronis.
Tanda-tanda dan gejala tersebut dapat menunjukkan Sindroma Hermansky-Pudlak atau Sindroma Chediak-Higashi, sebagai kelainan yang langka dan dapat menyebabkan albinisme.
Sebelum mengunjungi dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Pada saat kelahiran anak Anda, jika mendeteksi adanya kekurangan pigmen pada rambut atau kulit yang memengaruhi bulu mata dan alis, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan mata dan mengikuti dengan cermat setiap perubahan dalam pigmentasi dan penglihatan Si Kecil.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved