logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Alagille Syndrome

12 Okt 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian alagille syndrome

Alagille syndrome adalah penyakit langka yang biasanya mempengaruhi hati. Sindrom Alagille dapat menyebabkan berkurangnya saluran empedu hingga empedu menumpuk di hati. Seiring waktu, orang dengan sindrom Alagille bisa mengalami kerusakan hati.

Selain hati, Alagille syndrome juga dapat memengaruhi jantung, mata, tulang, ginjal, dan sistem saraf. Penyakit ini umumnya merupakan penyakit bawaan yang dapat didiagnosis sedari bayi atau kanak-kanak. 

Meski tidak ada pengobatan spesifik untuk Alagille syndrome, tersedia penanganan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi agar kualitas hidup penderita dapat meningkat. Perawatannya dapat dapat meliputi obat-obatan untuk meningkatkan aliran empedu, memastikan pertumbuhan pasien tidak terhambat, dan pengobatan untuk gejala lainnya.

Tanda dan gejala alagille syndrome

Gejala dari Alagille syndrome biasanya muncul pada saat usia pasien menginjak 2 tahun. Gejala yang dialami tiap pasien dapat berbeda, tetapi gejala umum dari penyakit ini adalah sebagai berikut:

  • Kulit atau mata yang menguning, gejala yang disebabkan oleh penumpukan empedu dalam tubuh. Kulit dan bagian putih pada mata juga dapat menjadi kuning karena pigmen dari empedu yang disebut bilirubin. Selain itu, kotoran juga dapat berubah warna menjadi abu-abu atau putih karena empedu yang keluar dari tubuh berkurang. Urine juga dapat mengalami kondisi yang sama, hanya berbeda pada warna yaitu menjadi lebih gelap.
  • Kulit gatal (pruritus) akibat peningkatan bilirubin dalam tubuh 
  • Pertumbuhan yang terhambat akibat penurunan aliran empedu pada Alagille syndrome. Hal ini pasalnya dapat menyebabkan terganggunya pencernaan nutrisi seperti lemak makanan dan vitamin A, D, E, dan K.
  • Gangguan penglihatan, osteomalasia, sulit menyeimbangkan tubuh, serta gangguan pembekuan darah akibat tubuh kekurangan vitamin A, D, E, dan K.
  • Muncul cincin putih pada kornea mata. Gejala ini biasanya terdeteksi saat pemeriksaan mata.
  • Muncul benjolan kulit yang keras, disebut xanthoma. Hal ini terjadi karena kadar kolesterol yang tinggi akibat penderita Alagille syndrome yang tidak dapat menyerap lemak dengan baik. 
  • Perubahan bentuk pada pembuluh darah, terutama pada pembuluh darah kepala dan leher. Bentuk pembuluh darah dapat menyempit atau menjadi bentuk yang tidak normal.
  • Murmur jantung, kondisi di mana terdengar suara desingan atau tiupan dari dalam jantung. Suara-suara tersebut disebabkan oleh menyempitnya pembuluh darah dari jantung ke paru-paru. 
  • Tulang belakang tumbuh secara tidak normal. Gejala ini terdeteksi lewat rontgen, dan biasanya tidak menyebabkan kesakitan tertentu pada penderitanya.
  • Penyakit ginjal, seperti kista ginjal atau gangguan pada fungsi ginjal lainnya.
  • Pembengkakan limpa yang disebabkan oleh penumpukan empedu dalam hati sehingga darah ikut menumpuk dan menyebabkan limpa membengkak. 
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi pada pembuluh darah portal, yaitu pembuluh yang membawa darah dari usus dan limpa ke hati.
  • Karakteristik wajah yang khas, seperti mata yang terpisah cukup jauh, dahi yang terlihat amat besar, hidung yang menjadi lurus, serta dagu yang mengecil dan menjadi lancip.

 

 

Baca Juga: Fungsi Empedu agar Proses Pencernaan Berjalan Sempurna

Penyebab alagille syndrome

Penyebab Alagille syndrome adalah adanya mutasi pada gen tertentu. Berdasarkan data National Library of Medicine, lebih dari 90% kasus Alagille syndrome, disebabkan karena mutasi pada gen JAG1. Sementara pada beberapa kasus, penderitanya mengalami mutasi pada gen NOTCH2.

Baik gen JAG1 dan NOTCH2 berfungsi memberikan instruksi bagi tubuh untuk memproduksi protein yang berperan dalam proses notch signalling. Proses ini mengkomunikasikan sel-sel yang berbeda untuk bekerja dalam pertumbuhan embrio, dan juga mempengaruhi bagaimana sel akan bertumbuh dan membangun struktur tubuh embrio.

Adanya mutasi pada gen tersebut akan mengganggu proses komunikasi tadi, sehingga menyebabkan kesalahan pada proses pertumbuhan embrio. Hal ini terutama mempengaruhi saluran empedu, jantung, tulang belakang, dan karakteristik wajah tertentu.

30-50% anak-anak yang menderita Alagille syndrome, mewarisinya dari salah satu orangtua mereka. Pada kasus lainnya, penyakit ini tidak diturunkan dan terjadi tanpa alasan yang jelas.

 

Faktor risiko Alagille syndrome

Jika salah satu orangtua memiliki mutasi gen yang menyebabkan Alagille syndrome, anak-anak mereka memiliki peluang 50% untuk dilahirkan dengan Alagille syndrome. Anak-anak dari orangtua penderita Alagille syndrome yang tidak mengalami gejala pun memiliki peluang 50% untuk mewariskan mutasi gen penyebab Alagille syndrom ke generasi berikutnya.

Diagnosis alagille syndrome

Diagnosis Alagille syndrome dimulai dengan pemeriksaan fisik serta riwayat medis pasien. Setidaknya 3 dari gejala-gejala berikut merupakan tanda pasien menderita Alagille syndrome:

  • Karakteristik wajah yang khas
  • Ketidaknormalan pada tulang belakang
  • Ketidaknormalan pada pembuluh darah
  • Murmur jantung
  • Gangguan fungsi hati
  • Tampak cincin putih pada kornea mata

Kemudian, dokter akan melakukan beberapa prosedur berikut untuk mengonfirmasi diagnosis:

 

Baca jawaban dokter: Apakah setiap orang wajib melakukan Skrining genetik?

Advertisement

Cara mengobati alagille syndrome

Penanganan Alagille syndrome ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut:

  • Umur pasien
  • Kesehatan pasien secara umum, termasuk riwayat medisnya
  • Tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien
  • Perkiraan sampai berapa lama pasien akan menderita penyakit tertentu
  • Penilaian dokter akan respon dari tubuh pasien terhadap obat-obatan, prosedur, atau terapi tertentu

Penanganan Alagille syndrome dapat meliputi:

 

  • Pemberian obat-obatan
    Obat-obatan seperti ursodeoxycholic acid dapat diberikan dokter untuk meningkatkan aliran empedu keluar dari hati. Selain itu, obat yang diberikan juga dapat mengobati kadar kolesterol tinggi dalam tubuh, yang menyebabkan xanthoma. Obat-obatan lain seperti antihistamin atau krim pelembab kulit juga dapat diberikan dokter untuk meringankan gejala gatal yang dialami pasien.
  • Pemberian suplemen vitamin
    Pemberian suplemen vitamin A, D, E, dan K ditujukan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin-vitamin tersebut, yang kesulitan untuk dicerna oleh tubuh penderita Alagille syndrome.
  • Pemberian suplemen lainnya
    Suplemen lain seperti susu formula yang kaya akan jenis lemak tertentu juga dapat diberikan dokter untuk mencukupi nutrisi bagi tubuh penderita Alagille syndrome.
  • Pengaturan pola makan
    Pola makan yang tinggi kalori serta dilengkapi dengan protein diperlukan untuk mencegah tubuh penderita Alagille syndrome kekurangan nutrisi. Makanan dapat diberikan lewat saluran makan khusus yang dapat menyalurkan makanan langsung ke lambung penderita.
  • Transplantasi hati
    Transplantasi hati diperlukan oleh penderita yang sudah mengidap sirosis hati karena hati mereka sudah cedera parah sehingga perlu diganti. Metode pengobatan ini juga dapat dilakukan pada pasien yang mengalami hipertensi pada pembuluh darah portal mereka, serta pasien dengan pertumbuhan yang terhambat dan tidak merespons pada metode pengobatan lainnya.

 

 

Komplikasi Alagille syndrome

Jika tidak ditangani dengan baik, penderita Alagille syndrome dapat menderita komplikasi berupa:

  • Perdarahan otak
  • Patah tulang
  • Pertumbuhan mental atau fisik yang terhambat
  • Diare
  • Penyakit jantung
  • Gagal ginjal
  • Gagal hati
  • Kekurangan nutrisi
  • Penyakit pankreas
  • Gangguan pada mata
  • Kematian

Cara mencegah alagille syndrome

Tes genetik dan konseling dengan ahli genetik dapat memperkirakan risiko Alagille syndrome yang dapat diturunkan dalam keluarga. Hal ini dapat membantu Anda mencegah pewarisan Alagille syndrome.

Baca juga: Penyakit yang Dapat Diturunkan pada Keturunan, Apa Saja?

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Perlu diketahui bahwa Alagille syndrome memiliki serangkaian akibat yang dapat berubah-ubah seiring waktu, sehingga memerlukan penanganan yang berbeda pula. Karenanya, penderita penyakit ini mesti rutin berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu gejala mana yang mesti ditangani terlebih dahulu. Hubungi dokter jika gejala bertambah parah atau gejala baru muncul.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang pasien rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang pasien alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang pasien konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang pasien rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali pasien alami?
  • Apakah pasien memiliki faktor risiko terkait alagille syndrome?
  • Apakah pasien rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah pasien pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah pasien coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis alagille syndrome agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

Bagikan

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved