1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Afasia terjadi karena kerusakan pada bagian otak tertentu
Afasia adalah gangguan komunikasi yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam berbahasa, termasuk bicara. Selain itu, penderita akan kesulitan memahami perkataan orang lain atau diri sendiri.
Gangguan ini akan menyebabkan penderitanya kesulitan menggunakan atau memahami kata-kata. Penderita afasia akan memiliki masalah dalam memahami percakapan, membaca dan memahami kata-kata tertulis, menulis kata, dan menggunakan angka.
Hambatan komunikasi ini biasanya terjadi secara mendadak setelah seseorang mengalami stroke atau cedera kepala. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi secara bertahap akibat kehadiran tumor otak yang tumbuh lambat.
Kemunculan afasia bertahap juga bisa disebabkan oleh penyakit yang memicu kerusakan progresif dan permanen (degeneratif).
Tingkat keparahan afasia sangat tergantung pada sejumlah faktor, seperti penyebab dan seberapa parah kerusakan yang terjadi pada otak.
Untuk mengatasi afasia, dokter perlu menangani penyebabnya. Selanjutnya, terapi dan pengobatan dilakukan secara berkesinambungan. Dukungan keluarga sangat diperlukan selama proses penyembuhan.
Beberapa jenis afasia yang mungkin menimpa seseorang. Setiap jenis akan berbeda tingkat kerusakan yang ditimbulkannya. Beberapa kerusakan mungkin ringan, namun ada juga yang bersifat padah.
Adapun jenis kondisi ini yang paling umum antara lain:
Seseorang dengan afasia Broca dapat mengerti perkataan orang lain, namun kesulitan dalam berbicara. Oleh karena itu, gejalanya dapat berupa bicara hanya dengan kalimat tidak lengkap yang singkat.
Para penderita jenis ini juga mungkin memiliki kemampuan terbatas dalam memahami perkataan orang lain secara keseluruhan. Merea juga akan mengalami kelumpuhan atau kelemahan tungkai sisi kanan.
Seseorang dengan afasia ini dapat berbicara secara mudah dan lancar, namun memasukan kata-kata yang tidak jelas atau tidak dapat dimengerti.
Penderita biasanya tidak mengerti bahasa lisan dengan baik dan sering kali tidak menyadari, bahwa orang lain tidak dapat memahaminya. Jenis afasia ini adalah hasil kerusakan pada jaringan bahasa di bagian tengah otak sebelah kiri.
Afasia global disebabkan oleh kerusakan luas pada jaringan bahasa otak. Orang dengan afasia global tidak dapat atau sulit memahami kata-kata, dan tidak mampu menggunakan kata dalam kalimat, atau bahkan tidak dapat berbicara sama sekali.
Jenis ini ditandai dengan kesulitan menemukan kata-kata pada penderitanya. Kesulitan tersebut membuat penderitanya menemukan kata yang tepat saat berbicara atau menulis.
Jenis ini merupakan afasia yang langka di mana penderita mengalami kehilangan kemampuan berkomunikasi dalam periode waktu tertentu.
Penderita afasia jenis ini masih bisa berkomunikasi dengan cara selain ucapan. Hingga kini, belum ada cara yang bisa digunakan untuk menyembuhkannya.
Gejala afasia yang sering dialami penderita adalah masalah dalam memahami dan menggunakan bahasa. Seperti membaca, mendengarkan, berbicara, mengetik atau menulis. Para penderita afasia kerap membuat kesalahan dengan kata-kata yang mereka gunakan.
Afasia dapat terjadi dengan sendirinya atau bersamaan dengan gangguan lain, seperti kesulitan melihat, masalah mobilitas, kelemahan anggota tubuh dan masalah dengan ingatan atau kemampuan berpikir.
Beberapa gejala yang sering muncul dari gangguan ini antara lain:
Penyebab afasia adalah kerusakan otak pada bagian yang memproses bahasa dan bicara. Beberapa penyebab kondisi ini antara lain:
Kasus ini bisa juga bersifat sementara. Adapun penyebab afasia sementara antara lain:
Disebut stroke ringan mengingat serangan iskemik transien menimbulkan efek yang sifatnya sementara. Sementara itu, stroke biasanya memberikan dampak yang bersifat permanen. Jika disebabkan oleh stroke ringan, beberapa gejala lain yang bisa dikenali antara lain:
Faktor risiko afasia terhitung susah diprediksi mengingat kondisi ini bisa menimpa siapa saja tanpa pandang usia, bahkan anak-anak. Mengingat stroke sebagai penyebab paling umum, maka mayoritas penderita gangguan ini adalah mereka yang berusia paruh baya atau orang tua.
Afasia biasanya didiagnosis setelah dokter melakukan tes. Tes tersebut melibatkan latihan sederhana, seperti meminta seseorang untuk menyebutkan benda-benda dalam ruangan, mengulang kata, kalimat, membaca dan menulis.
Tujuan dari tes ini adalah untuk memahami kemampuan seseorang dalam:
CT scan dan MRI scan biasanya dilakukan dokter untuk menilai kerusakan otak.
Advertisement
Dokter dapat merekomendasikan terapi bahasa dan bicara sebagai pengobatan afasia. Terapi ini biasanya berlangsung bertahap dan akan lebih baik jika dimulai sedini mungkin, setelah cedera otak terjadi.
Pengobatan afasia yang dilakukan mungkin akan melibatkan beberapa hal di bawah ini:
Terapi dengan obat-obatan dapat direkomendasikan, sesuai dengan penyebab afasia. Adapun obat yang mungkin direkomendasikan adalah yang bisa membantu meningkatkan aliran darah ke otak.
Selain itu, obat yang diberikan biasanya adalah yang berperan dalam meningkatkan kemampuan pemulihan otak atau membantu mengganti bahan kimia yang habis di otak.
Salah satu metode pengobatan yang sedang diteliti adalah stimulasi otak. Stimulasi ini bertujuan guna meningkatkan kemampuan pasien dalam menamai sesuatu. Perawatan jenis ini dilakukan guna merangsang sel-sel otak yang mengalami kerusakan.
Komplikasi afasia biasanya berupa masalah terkait perasaan dan interaksi sosial penderita. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalai:
Selain itu, kondisi ini akan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Afasia bisa menyebabkan gangguan pada kehidupan penderita, seperti:
Sebagaimana dijelaskan di atas, penyebab utama afasia adalah stroke. Oleh karena itu, Anda sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut untuk menurunkan risiko stroke sekaligus sebagai cara mencegah afasia:
Afasia merupakan gejala masalah serius. Segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat, jika Anda atau orang terdekat mengalami:
Afasia merupakan kondisi darurat, sehingga Anda tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan pertemuan Anda dengan dokter. Jika memungkinkan, bawalah obat atau suplemen untuk memudahkan dokter mendiagnosis keadaan Anda.
Akan lebih baik, jika Anda didampingi oleh keluarga atau kerabat dalam kunjungan tindak lanjut. Hal ini akan membantu Anda dalam mengingat informasi yang diberikan dokter dengan lebih baik.
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan sebelum mendiagnosa keadaan Anda. Pertanyaan tersebut di antaranya adalah:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis afasia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved