Adenomiosis mengenai cukup banyak wanita, yaitu sebanyak 20-65% dari kaum hawa. Kondisi ini paling sering dialami oleh wanita berusia 40-50 tahun.
Adenomiosis adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan bagian dalam rahim (jaringan endometrium) tumbuh di lapisan otot rahim. Penyakit ini akan mengakibatkan berbagai masalah, seperti penebalan dinding rahim, durasi menstruasi yang lebih lama, dan volume darah haid yang banyak dari biasanya.
Adenomiosis juga dapat menyebabkan terjadinya adenomioma, yaitu massa atau tumor yang tumbuh di dalam rahim. Kondisi ini biasanya berangsur-angsur membaik dan menghilang setelah masa menopause. Pasalnya, kadar estrogen mulai menurun pada masa ini.
Walaupun tidak berbahaya, adenomiosis akan mengganggu pola hidup penderitanya. Penderita bisa saja mengurangi atau menghindari aktivitias karena takut mengalami perdarahan atau rasa nyeri.
Kebanyakan wanita yang menderita adenomiosis tidak mengalami keluhan apapun. Namun bila ada, gejala adenomiosis bisa meliputi:
Hingga saat ini, penyebab adenomiosis belum diketahui. Namun para pakar berpendapat bahwa beberapa faktor risiko adenomiosis di bawah ini bisa turut berperan:
Seperti biasa, dokter akan memulai pemeriksaan dengan mengajukan sederet pertanyaan seputar gejala dan keluhan yang Anda rasakan. Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu pemeriksaan fisik panggul.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
Tes ini bertujuan menilai kelainan anatomi di rahim yang Anda alami. Meski tidak dapat memastikan diagnosis adenomiosis, USG transvaginal dapat membantu dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari keluhan Anda.
Lain halnya dengan MRI. MRI dapat membantu dokter mengkonfirmasi apakah kondisi yang Anda alami adalah adenomiosis atau bukan.
Bila hasil pemeriksaan USG dan MRI tetap belum dapat memastikan diagnosis adnomiosis, pilihan terakhir dengan melakukan operasi untuk mengambil sedikit jaringan rahim. Prosedur ini dikenal dengan istilah biopsi.
Sampel jaringan rahim yang telah diambil, nantinya akan diperiksa di bawah mikroskop.
Advertisement
Pengobatan adenomiosis tergantung dari gejala yang Anda rasakan, tingkat keparahannya, dan apakah Anda sudah pernah melahirkan atau belum.
Beberapa pilihan langkah pengobatan adenomiosis bisa meluputi:
Penyakit ini belum tentu memberikan dampak berbahaya bagi kesehatan penderitanya. Namun beberapa komplikasi adenomiosis bisa terjadi.
Pada beberapa kasus, komplikasi bisa berupa pendarahan berlebih dan nyeri panggul sehingga menghambat aktivitas penderitanya. Salah satu aktivitas yang terhambat adalah aktivitas seksual.
Beberapa risiko komplikasi pada perempuan yang mengalami penyakit ini antara lain:
Cara mencegah adenomiosis belum diketahui hingga kini. Pasalnya, penyebab kondisi ini juga tidak diketahui dengan pasti.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami gejala adenomiosis yang mengganggu kesehatan Anda secara umum maupun aktivitas sehari-hari.
Saat gejala pertama kali terasa, Anda mungkin memeriksakan diri ke dokter umum dulu. Bila mencurigai kondisi yang Anda alami sebagai adenomiosis, dokter umum akan merujuk Anda untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis adenomiosis. Dengan ini, penanganan adenomiosis yang tepat pun bisa dilakukan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved