1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Achondroplasia ditandai dengan ukuran batang tubuh normal dan tungkai yang pendek
Achondroplasia adalah gangguan pertumbuhan tulang yang menyebabkan gangguan proporsi tubuh yaitu kerdil. Kerdil (dwarfism) adalah kondisi medis yang ditandai dengan tubuh pendek meskipun sudah berusia dewasa. Penderita achondroplasia mempunyai tubuh yang pendek dengan ukuran batang tubuh yang normal dan tungkai (kaki dan tangan) yang pendek.
Kondisi ini merupakan suatu kelainan genetik yang terjadi ketika terdapat kelainan pada salah satu jenis protein di dalam tubuh, yaitu fibroblast growth factor receptor. Protein ini berfungsi secara tidak normal dan memperlambat pertumbuhan tulang pada lempeng pertumbuhan. Hal ini menyebabkan tulang menjadi pendek, berukuran tidak normal, dan postur tubuh yang pendek.
Achondroplasia terjadi pada 1 dari 26.000 hingga 40.000 bayi. Baik pria maupun wanita mempunyai risiko yang sama untuk terkena kondisi ini. Selain itu, sekitar 20-50% anak yang lahir dengan achondroplasia juga akan mengalami gangguan sistem saraf.
Gejala achondroplasia pada umumnya meliputi:
Selain itu, beberapa masalah kesehatan yang terjadi pada anak dengan achondroplasia meliputi:
Saat perkembangan janin awal, sebagian besar tulang terdiri dari tulang rawan. Biasanya tulang rawan akan berubah menjadi tulang. Namun, dalam kasus achondroplasia, banyak dari tulang rawan tidak berubah menjadi tulang. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi gen FGFR3.
Gen FGFR3 memberikan perintah ke tubuh untuk membuat protein yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang. Mutasi pada gen FGFR3 menyebabkan protein menjadi terlalu aktif. Hal ini mengganggu perkembangan tulang rangka normal.
Mutasi genetik spontan terjadi pada sekitar 80% dari penderita achondroplasia, dan 20% sisanya diturunkan oleh orangtua dengan pola autosomal dominan, yang berarti hanya perlu 1 orang tua untuk mewariskan gen yang cacat untuk seorang anak terkena achondroplasia.
Jika salah 1 orang tua memiliki kondisi ini, maka terdapat 50% kemungkinan bagi anak untuk mendapatkan kondisi ini.
Jika kedua orang tua memiliki kondisi ini, maka anak akan memiliki kemungkinan:
Bayi yang lahir dengan achondroplasia homozygotik biasanya lahir mati atau akan meninggal dalam beberapa bulan setelah dilahirkan.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis achondroplasia pada bayi baru lahir meliputi:
Dokter dapat mendiagnosis achondroplasia pada bayi dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mengamati karakteristik khas achondroplasia.
Dokter juga dapat melakukan X-ray untuk mengukur panjang tulang bayi. Pemeriksaan ini dapat membantu menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mencari gen FGFR3 yang rusak.
Advertisement
Tidak ada cara mengobati achondroplasia yang spesifik. Akan tetapi, beberapa upaya pengobatan dapat dilakukan untuk membantu mengurangi masalah medis yang terjadi karena kondisi ini.
Operasi atau pembedahan dapat dilakukan untuk:
Beberapa upaya pengobatan lainnya antara lain:
Dokter gigi spesialis ortodonti dapat mengatasi gangguan gigi pada anak dengan achondroplasia, yaitu gigi yang tidak rata.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran
Tulang belakang perlu diperiksa berkala untuk mencegah masalah pernapasan. Masalah pernapasan dapat terjadi bila tulang belakang bagian atas mengalami kompresi atau terhimpit. Tulang lainnya perlu diperiksa untuk mencegah nyeri kaki atau hilangnya fungsi gerak.
Pengobatan dengan hormon pertumbuhan tidak terlalu berperan untuk menambah tinggi badan anak.
Beberapa komplikasi achondroplasia dapat berupa:
Apnea merupakan kondisi yang ditandai dengan tidak bernapas dalam periode waktu tertentu. Operasi pengangkatan amandel seringkali mengatasi kondisi ini.
Kondisi ini juga perlu ditangani agar tidak terjadi gangguan pendengaran.
Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di dalam otak. Cairan perlu dikeluarkan melalui alat khusus seperti selang bernama shunt.
Gangguan postur tubuh seperti kifosis dapat terjadi, namun biasanya hilang dengan sendirinya ketika anak mulai berjalan. Akan tetapi, sering berjalan dapat memicu terjadinya postur tubuh yang bungkuk (lordosis). Fisioterapi dapat membantu mengatasi masalah ini.
Gigi yang tidak rata dapat ditangani oleh dokter gigi.
Berat badan berlebih (obesitas) juga dapat dialami oleh anak.
Anak dengan achondroplasia dapat juga mengalami rongga tulang belakang yang sempit. Hal ini dapat menyebabkan kompresi spinal ketika anak berusia lebih tua. Selain itu, penyempitan tulang belakang di bagian atas dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Kebanyakan kondisi ini terjadi pada keluarga tanpa riwayat penyakit serupa, sehingga tidak ada cara untuk mencegah achondroplasia. Konseling genetik mungkin dapat membantu pasangan yang ingin mempunyai anak ketika salah satu atau kedua pasangan menderita achondroplasia.
Hubungi dokter anak mengalami gejala achondroplasia. Selain itu, orangtua yang memiliki anak dengan achondroplasia perlu menghubungi dokter bila anak mengalami:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis achondroplasia. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved