1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Abses hati piogenik dapat mengganggu fungsi hati dalam membuang racun dari tubuh
Abses hati piogenik adalah kantong nanah di hati yang muncul karena infeksi bakteri. Nanah merupakan cairan yang terdiri dari sel darah putih dan sel mati, yang terbentuk saat tubuh sedang melawan infeksi.
Dalam kasus abses hati piogenik, nanah tidak mengalir dari tempat infeksi, melainkan terkumpul dalam kantong dalam hati.
Infeksi bakteri pemicu abses hati piogenik bisa berupa penyebaran infeksi dari organ lain di perut. Misalnya, kantong empedu, saluran empedu, usus, atau usus buntu.
Selain dari organ dalam perut, infeksi dari bagian lain tubuh juga dapat menyebar ke hati lewat pembuluh darah dan membentuk abses hati piogenik. Terlebih lagi, infeksi bakteri pun bisa terjadi setelah operasi atau cedera pada hati.
Abses biasanya disertai dengan pembengkakan dan peradangan di bagian sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak di perut.
Abses hati piogenik termasuk kondisi yang harus segera ditangani karena bisa berakibat fatal jika dibiarkan.
Gejala abses hati piogenik umumnya meliputi:
Keluhan penyakit ini bisa sulit dikenali karena cenderung mirip dengan gejala radang kandung empedu atau infeksi yang luas. Karena itu, penderita harus waspada.
Penyebab abses hati piogenik meliputi:
Beberapa faktor di bawah ini dianggap dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami abses hati piogenik:
Riset dari Clinical Infectious Diseases menunjukkan bahwa pengidap diabetes memiliki risiko 3,6 kali lipat untuk mengalami abses hati piogenik. Pasalnya, mereka lebih rentan terhadap infeksi.
Diagnosis abses hati piogenik dapat dilakukan dengan:
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan menanyakan faktor risiko yang dimiliki.
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek ada tidaknya gejala demam, nyeri ulu hati, dan pembesaran hati. Dokter juga dapat mendeteksi adanya penurunan suara napas serta perubahan warna kulit menjadi kuning.
Pemeriksaan ini umumnya berupa tes darah lengkap dan tes fungsi hati. Namun bila perlu, dokter juga dapat menganjurkan kultur darah atau kultur cairan abses guna mendeteksi bakteri penyebab abses hati piogenik.
Rontgen dada dapat mendeteksi ada tidaknya penumpukan cairan pada pleura (lapisan paru-paru). Kondisi dapat ditemukan pada sebagian kasus abses hati piogenik.
Pemeriksaan pencitraan ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan abses.
Pemeriksaan CT scan sering disertai dengan pemberian cairan kontras lewat pembuluh darah vena, untuk menemukan dan mengukur abses.
Pada beberapa kasus, scan dengan zat radioaktif dapat dilakukan dengan tujuan mendeteksi keberadaan penyakit hati.
Aspirasi atau pengambilan sampel cairan abses melalui jarum atau kateter ini bertujuan menentukan penyebab abses hati piogenik.
Advertisement
Cara mengobati abses hati piogenik umumnya dilakukan dengan metode di bawah ini:
Drainase abses diperlukan untuk mengeluarkan nanah. Prosedur ini dapat dilakukan dengan metode subkutan dan operasi. Namun cara operasi sudah jarang dianjurkan.
Pada drainase abses subkutan, dokter akan memasukkan jarum dan menempatkan kateter ke dalam abses untuk mengeluarkan nanah.
Pemberian obat-obatan antibiotik menjadi alternatif penanganan bila drainase abses tidak bisa dilaksanakan. Misalnya karena kondisi pasien yang terlalu lemah atau jumlah abses lebih dari satu.
Konsumsi obat antibiotik biasanya dilakukan untuk jangka waktu panjang dan dokter akan meminta pasien untuk rutin memeriksakan diri. Dengan ini, dokter dapat memantau kondisinya serta mendeteksi risiko komplikasi.
Di samping itu, penggunaan antibiotik juga bisa dilakukan bersamaan dengan drainase abses.
Operasimenjadi pilihan apabila pasien mengalami gejala peritonitis, kegagalan drainase abses, serta memiliki abses dengan dinding tebal dan nanah yang kental.
Bila terus dibiarkan, abses hati piogenik dapat memicu komplikasi berupa:
Pada kebanyakan kasus, abses hati piogenik tidak dapat dicegah. Namun pengobatan infeksi perut serta infeksi lainnya dengan cepat dan tepat dapat menjadi salah satu cara mencegah abses hati piogenik.
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami kondisi-kondisi berikut:
Jika mengalami abses hati piogenik dan muncul gejala baru selama atau setelah pengobatan, Anda juga perlu kembali ke dokter.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis abses hati piogenik. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved