1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Abses anus adalah pembengkakan berupa bisul di dekat anus
Abses anus adalah terbentuknya kumpulan nanah di sekitar anus. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, rasa lelah, keluarnya cairan dari rektum, dan demam.
Abses anus juga dapat menyebabkan anal fistula ketika bisul tidak kunjung sembuh dan merusak permukaan kulit.
Abses anus sering ditemukan pada pasien dengan penyakit Crohn. Abses atau kumpulan nanah dapat ditemukan di perut, pinggul, atau sekitar area anus.
Terdapat dua jenis abses anus di bawah ini:
Tipe abses anal ini paling sering terjadi dan terbentuk di permukaan kulit sekitar anus.
Abses perirektal muncul di sekitar rektum dan terbentuk di lapisan dalam kulit. Abses ini cenderung lebih berbahaya daripada jenis perianal.
Baik abses perianal maupun perirektal, keduanya butuh tindakan medis secepatnya. Bila terlambat ditangani, abses ini dapat semakin parah dan menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan.
Untuk mengatasinya, akan dilakukan insisi dan drainase pada abses. Prosedur ini dilakukan untuk semua jenis abses anus dan biasanya berhasil.
Secara umum, gejala abses anal bisa meliputi:
Bila abses anal terjadi sampai di lapisan lebih dalam dari rektum, dapat terjadi rasa nyeri dan tidak nyaman di perut. Kondisi ini bisa terjadi pada penderita penyakit inflammatory bowel disease (IBD).
Pada balita, gejala abses anal hanya berupa rasa nyeri dan tidak nyaman yang menyebabkan balita rewel. Dapat juga ditemukan pembengkakan atau benjolan sekitar area anus Si Kecil.
Penyebab abses anal yang umum adalah infeksi pada kelenjar kecil pada anus. Apa sajakah kondisi yang dapat menjadi pemicu sekaligus faktor risiko abses anal?
Untuk mendiagnosis abses anal, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Dokter akan menanyakan gejala, faktor risiko, serta riwayat penyakit pasien maupun keluarga.
Pada awalnya, pasien mungkin merasa malu atau tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter. Namun percayalah bahwa dokter akan menyimpan kerahasiaan medis, jadi ceritakanlah sedetail mungkin.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian anus pasien. Jangan sungkan untuk memberi tahu dokter bila Anda merasa tidak nyaman.
Saat pemeriksaan fisik, dokter akan memastikan ada tidaknya benjolan, kemerahan, dan rasa nyeri di area anus pasien.
Bila memungkinkan, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur (digital rectal exam). Pada pemeriksaan ini, dokter akan memakai sarung tangan, memberikan sedikit jel sebagai pelicin, dan memasukkan jari ke dalam anus pasien, untuk menilai keadaan bagian dalam anus.
Bila gejala yang muncul maupun hasil pemeriksaan fisik memberikan hasil yang kurang jelas, dan dokter tetap mencurigai adanya abses anal, dokter akan menganjurkan pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk memastikan diagnosis:
Pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan dengan rontgen, CT scan, MRI, atau USG.
Pemeriksaan untuk memastikan penyebab lain dari abses anal, misalnya tes darah dan pengambilan sampel jaringan (biopsi). Serangkaian tes ini bertujuan mendeteksi adanya gangguan kesehatan lain.
Advertisement
Cara mengobati abses anus dapat berupa:
Penanganan mandiri di rumah dapat dilakukan dengan merendam area abses di air hangat 3-4 kali sehari. Selain itu, obat pencahar dapat digunakan untuk meredakan gejala.
Beberapa pasien dapat disarankan untuk menggunakan alas kasa untuk mencegah abses mengotori pakaian.
Berdasarkan tingkat keparahannya, pilihan pengobatan abses anal secara medis bisa meliputi:
Tindakan ini dilakukan dengan bius lokal atau bius total (umum). Dokter akan membuat sayatan (insisi) kecil di area bisul atau abses. Sayatan ini harus dibuat sedekat mungkin dengan anus untuk mencegah terbentuknya fistula.
Setelah itu, dokter akan melakukan drainase atau mengeluarkan nanah keluar dari anus. Setelah itu, Anda biasanya tidak perlu menjalani rawat inap dan bisa langsung pulang. Dokter juga akan membekali Anda dengan obat-obatan yang diperlukan. Luka bekas sayatan akan ditutup dengan kasa steril.
Operasi ini dilakukan pada abses anus yang berukuran besar. Dokter akan menganjurkan rawat inap selama beberapa hari, terutama pada orang yang juga menderita diabetes atau keadaan lain yang memicu penurunan sistem imun.
Rawat inap dilakukan agar dokter bisa memantau apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak pada pasien setelah menjalani operasi.
Setelah prosedur insisi drainase dan operasi, antibiotik akan diberikan selama seminggu untuk mengatasi infeksi dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Penggunaan sitz bath untuk merendam atau membersihkan area anus juga akan disarankan.
Komplikasi abses anus adalah adanya fistula anus yang nyeri dan membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Fistula adalah area kulit terbuka di dekat anus. Fistula umumnya membutuhkan penanganan berupa operasi.
Selain itu, komplikasi paskaoperasi abses anus dapat berupa:
Untuk mencegah abses anal, Anda dapat menerapkan langkah-langkah berikut ini:
Segera cari pertolongan medis bila Anda mengalami gejala-gejala di bawah ini:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini:
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis abses anal.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved