Zoralin Tablet 200 mg

05 Jan 2021| Aby Rachman
Zoralin tablet berfungsi adalah obat untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa

Deskripsi obat

Zoralin tablet adalah obat untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Zoralin tablet mengandung zat aktif ketoconazole.
Jamur dapat menyerang permukaan dan lapisan kulit sampai organ dalam tubuh manusia dan membran mukosa (selaput lendir). Ketoconazole termasuk dalam golongan obat antijamur imidazol yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Ketoconazole terutama digunakan untuk terapi infeksi jamur kandidiasis vagina yang ditandai dengan rasa nyeri saat buang air besar dan berhubungan seksual. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi infeksi jamur dermatofita pada kulit atau kuku tangan berupa bercak merah, bersisik, dan gatal.

Zoralin Tablet 200 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 33.835/strip per Oktober 2019
Kandungan utamaKetoconazole.
Kelas terapiAntifungi.
Klasifikasi obatDerivat imidazol.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet
ProdusenMedikon Prima Laboratories

Informasi zat aktif

Ketoconazole adalah golongan obat yang disebut agen antijamur imidazol. Ketoconazole dapat menghambat aktivitas jamur, menurunkan biosintesis ergosterol, dan menghambat pembentukan membran sel jamur, sehingga menghentikan pertumbuhan jamur.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ketoconazole diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara bervariasi dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: Menurun seiring dengan peningkatan pH lambung. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) kira-kira 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan termasuk cairan sendi yang meradang, tendon, saliva, sebum, cerumen, empedu, feses, urin, testis, kulit dan jaringan lunak; buruk menembus sawar darah-otak dan CSF (jumlah yang dapat diabaikan). Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma kira-kira 99%, terutama pada albumin.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara luas di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses (57%); urine (13%, 2-4% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 2 jam (awal); 8 jam (terminal).

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi infeksi jamur pada kulit, rambut, dan selaput mukosa, seperti kurap, panu, ketombe, serta infeksi jamur dermatofita pada kulit atau kuku tangan.
  • Mengatasi seriawan.

Ketoconazole adalah antijamur yang termasuk dalam golongan imidazol. Obat golongan imidazol mampu menghentikan jamur dan ragi menyebabkan infeksi. Ketoconazole bekerja dengan menghambat kerja enzim sitokrom pada membran sel jamur, sehingga mengganggu pembentukan komponen penting dari membran sel jamur (ergosterol), sehingga mencegah pertumbuhan jamur.

Komposisi obat

Ketoconazole 200 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Infeksi kulit: 1 tablet (200 mg) sebanyak 1 kali/hari.

Anak-anak:

  • Berat badan 15 kg ke bawah: 20 mg sebanyak 3 kali/hari.
  • Berat badan 15-30 kg: 100 mg sebanyak 1 kali/hari.
  • Berat badan 30 kg ke atas: sama dengan dosis dewasa.

Pengobatan untuk mencegah infeksi (profilaksis): 1 tablet (200 mg) sebanyak 1 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi pada waktu makan.

Efek samping obat

  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu sering. Apabila terjadi tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat, hubungi dokter Anda.
  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Sakit kepala.
    Beristirahatlah hingga merasa kondisi Anda baik-baik saja, hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin hingga kondisi anda membaik. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping seperti pusing.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi seperti, sayuran, buah segar, serta sereal.
  • Pasien dengan kondisi ketika sperma dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi berjumlah sedikit (oligospermia).
  • Pembesaran jaringan payudara pada pria (ginekomastia).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Penurunan kesadaran (somnolen).
  • Ketidakmampuan mempertahankan ereksi (impotensi).
  • Kesemutan (parestesia).
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Kemerahan (ruam) kulit.
  • Gangguan menstruasi.
  • Reaksi alergi.
  • Kerusakan hati (hepatotoksisitas).
  • Reaksi sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Kerontokan rambut (alopesia).
  • Demam dan menggigil.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Perhatian Khusus

  • Lakukan pemantauan fungsi hati pada penggunaan jangka panjang atau 14 hari ke atas.
  • Pasien penderita gangguan kelenjar adrenal.
  • Pasien penderita kelainan lambung berupa asam lambung terlalu sedikit (aklorhidria).
  • Pasien penderita kanker prostat.
  • Pasien dengan keadaan stres yang panjang.
  • Pasien penderita gangguan irama jantung.
  • Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah.
  • Ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Zoralin tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap ketoconazole.
  • Pasien penderita penyakit hati akut.
  • Penggunaan bersama obat astemizole atau terfenadine.
  • Wanita hamil.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Rifampicin dan phenytoin.
    Ketoconazole dapat menurunkan kadar obat di atas, sehingga efek rifampicin dalam terapi tuberkulosis akan berkurang dan efek phenytoin dalam mengatasi kejang akan menurun.
  • Sulfonylurea.
    Ketoconazole dapat meningkatkan efek sulfonyllurea dalam menurunkan kadar gula darah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia.
  • Benzodiazepin.
    Penggunaan bersama benzodiazepin dapat menyebabkan terjadinya risiko toksisitas atau keracunan.
  • Ciclosporin.
    Ketoconazole dapat meningkatkan kadar ciclosporin dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti sakit kepala dan pusing.
  • Warfarin.
    Ketoconazole dapat meningkatkan kadar warfarin dalam plasma, sehingga meningkatkan risiko terjadinya memar dan perdarahan.
  • Tacrolimus.
    Ketoconazole dapat meningkatkan kadar tacrolimus, sehingga dapat menyebabkan terjadinya efek samping, seperti mual dan nyeri perut.
  • Kontrasepsi oral.
    Ketoconazole dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi oral.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain untuk mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Pusing.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sesak napas.
  • Detak jantung cepat atau berdebar-debar.
  • Kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa.
  • Pusing tiba-tiba seperti ingin pingsan.
  • Terjadi gangguan hati seperti sakit perut bagian atas, demam, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, feses berwarna tanah liat, atau penyakit kuning (kulit atau mata menguning).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ketoconazole?mtype=generic
Diakses pada 18 Desember 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11593/ketoconazole-oral/details
Diakses pada 18 Desember 2020

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/ketoconazole
Diakses pada 18 Desember 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ketoconazole-oral-route/description/drg-20071405
Diakses pada 18 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/ketoconazole.html
Diakses pada 18 Desember 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_ketoconazole_nizoral/drugs-condition.htm
Diakses pada 18 Desember 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/ketoconazole-oral-tablet#about
Diakses pada 17 Desember 2020

Clevel and Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19077-ketoconazole-tablets
Diakses pada 18 Desember 2020

GLOWM. https://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages/drugs/kl001.html
Diakses pada 18 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email