Zensoderm Krim 10 g

Zensoderm krim adalah obat untuk pengobatan alergi dan peradangan pada kulit.

Deskripsi obat

Zensoderm krim adalah obat untuk pengobatan kondisi alergi kulit, seperti bengkak, gatal, kemerahan, dan ruam serta meringankan peradangan pada kulit. Krim ini juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kulit, seperti eksim dan peradangan pada kulit (dermatitis). Zensoderm krim mengandung betamethasone dan gentamicin. Betamethasone valerate adalah obat golongan kortikosteroid yang mampu mengatasi reaksi alergi dan meredakan peradangan pada kulit. Gentamicin sulfate adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang mampu mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Krim ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Zensoderm Krim 10 g
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 78.623/tube per Oktober 2019
Kandungan utamaBetamethasone dan gentamicin.
Kelas terapiAntiinflamasi dan antiinfeksi.
Klasifikasi obatKortikosteroid topikal.
Kemasan1 box isi 1 tube @ 10 g
ProdusenZenith Pharmaceuticals

Informasi zat aktif

Betamethasone adalah obat golongan kortikosteroid yang dapat meringankan gejala peradangan pada kulit. Obat ini bekerja aktif secara topikal dan menghasilkan respons yang cepat dan berkelanjutan pada dermatosis inflamasi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, betamethasone diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Penyerapan betamethasone bergantung pada beberapa faktor, misalnya penggunaan pembalut oklusif dan kondisi epidermis.
  • Distribusi: Betamethasone didistribusikan dengan cepat ke seluruh jaringan tubuh, melintasi plasenta, masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Ikatan protein plasma bertindak secara luas (ekstensif) terutama untuk globulin.
  • Metabolisme: Betamethasone dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Betamethasone diekskresikan melalui urine dan empedu.

Gentamicin dapat menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri dengan mengganggu sintesis protein bakteri. Caranya adalah dengan mengikat subunit ribosom 30S yang mengakibatkan membran sel bakteri rusak.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, gentamicin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Absorpsi pada seluruh tubuh (sistemik) dilaporkan setelah aplikasi topikal untuk pasien luka bakar.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi penyakit kulit yang peka terhadap kortikosteroid, yang disertai dengan adanya infeksi sekunder, misalnya peradangan pada kulit (dermatitis) dan peradangan kulit yang ditandai dengan kulit kering, ruam, bersisik, dan tebal pada kulit (psoriasis).
  • Mengatasi peradangan pada kulit, iritasi kulit, gatal, eksim, kemerahan dan pengelupasan pada kulit (eksfoliatif eritroderma), reaksi alergi pada kulit sehingga kulit menjadi kemerahan akibat infeksi (eritema multiforme), serta kelainan serius pada kulit, selaput lendir, dan mata (sindrom Stevens-Johnson).

Betamethasone berada dalam kelas obat yang mampu mengatasi peradangan, yaitu kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara mengaktifkan zat alami di kulit untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Gentamicin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri tertentu. Obat ini masuk dalam kelas obat antibiotik aminoglikosida yang dapat menghambat produksi protein yang dibutuhkan dalam perkembangbiakan bakteri.

Komposisi obat

Tiap 1 g:

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Oleskan sebanyak 2-3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dioleskan pada bagian kulit yang sakit.

Efek samping obat

  • Rasa terbakar pada kulit.
    Rasa terbakar dan perih ini mungkin terjadi dalam beberapa hari pertama, tetapi biasanya membaik setelahnya.
  • Gatal.
  • Warna kulit tidak normal (hipopigmentasi).
  • Pemakaian pembalut oklusif dapat meningkatkan terjadinya kerusakan pada kulit, seperti melepuh, terkelupas, penipisan kulit (atropi kulit), stretch marks, dan biang keringat (miliaria).
  • Iritasi.
  • Peradangan pada folikel rambut (folikulitis).
  • Pertumbuhan rambut secara berlebihan, hingga dapat menutupi wajah (hipertrikosis).
  • Kulit kering.

Bila efek samping ini semakin memburuk atau terasa mengganggu, hubungi dokter atau apoteker Anda.

Perhatian Khusus

  • Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah.
  • Jangan digunakan pada mata dan membran mukosa.
  • Hati-hati penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.
  • Setelah mengaplikasikan Zensoderm krim gatal ini, jangan tutup rapat bagian kulit dengan pembalut kasa.
  • Hindari penggunaan dalam jangka panjang.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Zensoderm krim pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap setiap komponen.
  • Pasien dengan penyakit kulit yang timbul akibat serangan virus HSV (herpes simplek), cacar air, dan penyakit kulit yang disebabkan karena bakteri mycobacterium tuberculosis (tuberkulosis kulit).
  • Pasien dengan kondisi kulit kemerahan, timbul bintil yang padat atau berisi nanah, dan pembuluh darah menjadi tampak jelas (rosacea).
  • Pasien yang memiliki jerawat atau akne vulgaris.
  • Pasien yang mengalami peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit (dermatitis).
  • Pasien yang mengalami kondisi rongga rektum terisi dengan nanah yang muncul di sekitar anus (perianal).
  • Pasien yang mengalami gatal pada alat kelamin.
  • Pasien yang mengalami ruam popok.
  • Pasien yang terkena penyakit akibat infeksi virus.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Informasi interaksi obat yang tersedia antara Zensoderm krim dan obat-obatan lain terbatas. Dianjurkan agar pasien berkonsultasi dengan dokter, apoteker, atau penyedia perawatan kesehatan sebelum menggunakannya bersama obat lainnya.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Iritasi kulit parah pada daerah yang dioleskan krim.
  • Munculnya tanda-tanda infeksi kulit, seperti bengkak, kemerahan, hangat, dan keluar cairan.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682799.html
Diakses pada 6 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/betamethasone-topical.html
Diakses pada 6 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-75145/gentamicin-topical/details
Diakses pada 6 November 2020

Patient. https://patient.info/medicine/betamethasone-for-severe-inflammatory-skin-conditions
Diakses pada 6 November 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/betamethasone-skin/
Diakses pada 6 November 2020

 

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email