Zat besi

27 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Zat besi digunakan tubuh untuk memproduksi sel darah merah

Zat besi digunakan tubuh untuk memproduksi sel darah merah

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Nelsons Spatone - Liquid Iron Sachet

Deskripsi obat

Zat besi digunakan tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Sel darah merah sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. 

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia dengan gejala letih, sakit kepala, pusing, sesak napas, serta denyut jantung yang meningkat. Itu sebabnya, mineral ini juga berfungsi untuk mencegah dan mengobati anemia yang disebabkan rendahnya kadar zat besi.

Jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi, di antaranya daging merah, kerang-kerangan, ikan, kacang-kacangan, hati, tahu, dan tempe. Suplemen zat besi biasanya dikonsumsi jika asupan zat besi dari makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh Anda.

Zat besi (Iron)
GolonganKelas terapi: Suplemen dan terapi penunjang Klasifikasi obat: Mineral
Kategori obatObat bebas
Bentuk sediaan obatTablet, kaplet, sirup, injeksi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak–anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Untuk mencegah kekurangan zat besi

  • Pria dewasa dan remaja: 10 miligram (mg)/hari
  • Wanita dewasa dan remaja: 10-15 mg per hari
  • Wanita hamil: 30 mg/hari
  • Wanita menyusui: 15 mg/hari
  • Anak-anak:
    • Bayi baru lahir hingga usia 3 tahun: 6-10 mg/hari
    • 4-6 tahun: 10 mg/hari
    • 7-10 tahun: 10 mg/hari

Aturan pakai obat

  • Oral: Dikonsumsi saat perut kosong untuk menghindari gangguan pencernaan
  • Injeksi: Dilakukan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan zat besi adalah:

  • Sakit perut
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Mual dan muntah
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
    Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Konstipasi (sembelit)
    Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika cara ini tidak membantu, segera hubungi dokter atau apoteker.
  • Diare
  • Tinja berwarna gelap

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan zat besi pada kondisi:

  • Penyakit kencing manis (diabetes)
  • Kelainan bawaan yang memengaruhi pembentukan pembuluh darah (hereditary hemorrhagic telangiectasia atau HHT)
  • Penyakit radang usus (kolitis ulserativa atau penyakit Crohn)
  • Penyakit perut atau usus

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 25°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan zat besi pada pasien dengan kondisi, seperti:

  • Memiliki alergi terhadap zat besi
  • Sedang mengonsumsi suplemen lain yang mengandung zat besi

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu reaksi alergi berikut:

  • Gatal-gatal
  • Sulit bernapas
  • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi zat besi dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Antibiotik kuinolon, antibiotik tetracycline, levodopa, levothyroxine, methyldopa, dan penicillamine
    Penggunaan zat besi bersama obat-obatan di atas dapat mempengaruhi absorpsi atau penyerapan dan efektivitas obat tersebut.
  • Kalsium karbonat
    Penggunaan kalsium karbonat bersama zat besi dapat mengurangi efektivitas zat besi.
  • Esomeprazole
    Dengan mengurangi asam lambung, esomeprazole dapat mengurangi penyerapan zat besi, sehingga zat besi kurang efektif dalam mengobati kondisi terkait asam lambung.
  • Levothyroxine
    Zat besi dapat mengganggu penyerapan levothyroxine dan mengurangi efektivitasnya, berikan jeda penggunaan setidaknya 2-4 jam.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/features/iron-supplements#1
Diakses pada 8 April 2021

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/iron/
Diakses pada 8 April 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/ency/article/007478.htm
Diakses pada 8 April 2021

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-912/iron
Diakses pada 8 April 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682778.html
Diakses pada 8 April 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email