Yusimox Forte Sirup Kering 60 ml

27 Okt 2020| Dina Rahmawati
Yusimox Forte sirup kering 60 ml antibiotik penisilin yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri.

Deskripsi obat

Yusimox forte sirup kering adalah obat untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih dan infeksi kulit. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Yusimox forte sirup kering mengandung zat aktif amoksisilin.
Yusimox Forte Sirup Kering 60 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 20.275/botol per November 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaAmoksisilin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatPenisilin.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenIfars Pharmaceuticals Laboratories

Informasi zat aktif

Amoksisilin menghambat langkah transpeptidasi akhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri dengan mengikat ke 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBP), sehingga menghambat biosintesis dinding sel yang mengakibatkan bakteri menjadi mati (lisis) bakteri. Amoksisilin adalah antibiotik golongan penisilin.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, amoksisilin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil). Pengikatan protein plasma sekitar 20%.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme hati parsial dan diubah menjadi asam penicilloic.
  • Ekskresi: Melalui urin (60% sebagai obat tidak berubah) dan feses. Waktu paruh plasma sekitar 1-1,5 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati berbagai infeksi seperti:

  • Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh E.coli. P. mirabis, dan Strep. Faecalis.
  • Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan H. influenzae, Stretokokus, Streptopnemoniae, stafilokokus bukan asli penisilinase dan E. coli.
  • Kencing nanah (gonore) yang disebabkan N. gonorrhoae bukan penghasil penisilinase.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak seperti Stafilokokus bukan penghasil penisilinase, Streptokokus, E. coli.

Amoksisilin adalah antibiotik kelas beta-laktam. Beta-laktam bekerja dengan mengikat protein pengikat penisilin yang menghambat proses yang disebut transpeptidasi, yang mengarah ke aktivasi enzim autolitik di dinding sel bakteri. Proses ini menyebabkan lisis pada dinding sel, dan dengan demikian, akan merusak sel bakteri.

Komposisi obat

Tiap 5 ml: amoksisilin anhidrat 250 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak dengan berat 20 kg ke atas: 250-500 mg/8 jam.
  • Anak-anak dengan berat badan 20 kg ke bawah: 20-40 mg/kgBB/hari dosis terbagi dalam 8 jam.
  • Gonokokus uretritis: 3 g/hari dosis tunggal.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

  • Tambahkan air minum 51 ml, kocok sampai tercampur dengan rata.
  • Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan agar lebih mudah diserap dan mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Tetaplah mengonsumsi makanan sederhana dan jangan makan makanan terlalu banyak atau pedas. Mungkin membantu untuk mengambil amoksisilin setelah makan atau ngemil.
  • Diare.
    Konsumsi banyak cairan untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi antara lain buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urin berbau tajam. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Reaksi alergi.
  • Gangguan saluran pencernaan.

Perhatian Khusus

  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap sefalosporin.
  • Pasien penderita gangguan ginjal.
  • Pasien penderita gangguan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah putih yang terlalu banyak (leukimia limfatik).

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang mengalami infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang dapat ditularkan melalui droplet atau liur saat batuk maupun bersin (mononukleosis).
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap amoksisilin.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kontrasepsi oral.
    Amoksisilin dapat menyebabkan penurunan efektivitas dari kontrasepsi oral.
  • Probenecid.
    Probenecid dapat memperpanjang waktu paruh amoksisilin dalam plasma.
  • Allopurinol.
    Penggunaan amoksisilin dan allopurinol dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya ruam pada kulit.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Jika obat dikonsumsi sekali sehari.
    Konsumsi obat dikemudian hari dengan mengikuti petunjuk di atas tentang meminumnya pada saat perut kosong Jika ini tidak memungkinkan, maka minum saja dosis berikutnya pada keesokan harinya, di pagi hari.
  • Jika obat dikonsumsi sekali seminggu.
    Tunggu sampai hari berikutnya dan kemudian minum obat Anda di pagi hari. Setelah ini, kembali minum dosis mingguan Anda pada hari biasa.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Jika anda mengalami memar atau perubahan warna kulit, nyeri sendi atau otot yang muncul setelah 2 hari minum obat, ruam kulit dengan bercak merah melingkar.
  • Kotoran pucat dengan urin berwarna gelap, menguningnya kulit atau bagian putih mata Anda merupakan tanda terjadinya masalah hati atau kandung empedu.
  • Jika mengalami diare yang disertai kram perut, diare yang mengandung darah atau lendir. Jika Anda mengalami diare parah selama lebih dari 4 hari.

Sesuai kemasan per November 2019

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin
Diakses pada 28 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1531-3295/amoxicillin-oral/amoxicillin-oral/details
Diakses pada 28 Agustus 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a685001.html
Diakses pada 28 Agustus 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/amoxicillin/
Diakses pada 28 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email